"Apa maksud Anda, Pak?" tanya Regi tanpa melihat sedikitpun.
Tepat disampingnya sudah ada seseorang yang ia lihat bersama Jenny tadi.
Gerand sudah memperkenalkan orang itu sebagai saudara sepupu, namun yang membuat Regi berbicara begitu adalah bagaimana bisa kedua orang yang menjabat sebagai CEO itu meminta agar ia mengikuti permainan gila yang keduanya inginkan?
Sebentar lagi pasti akan ada Jenny yang akan datang ke tempat ini.
Lalu Regi hanya perlu diam dan bersikap sewajarnya saja saat kedua orang ini bicara?
Iya kalau pembicaraan dan perbuatan mereka nanti wajar dan tak mengandung unsur kegilaan. Maka tanpa disuruh pun Regi pasti hanya akan diam saja. Tak ada asalan baginya mencampuri urusan kedua orang tersebut.
Benar kan?
Akan tetapi hal ini bahkan sangat berbeda.
"Tidak ada, kami hanya minta agar kamu diam, apa itu masih kurang jelas?"
"Apa yang akan kalian lakukan?" tanya Regi.
Pertanyaan tersebut tak mendapatkan
Saat ini yang terjadi adalah kedua orang itu saling berpandangan. Ekspresi wajah Gerand masih seperti biasa tanpa ada kesan terkejut atas sesuatu seperti itu.Ia hanya menatap lurus Regi tanpa melakukan apapun termasuk bicara."Aku ingin bicara. Kamu dijodohkan, jadi apa aku sebagai pelarian?" tanya Regi to the point.Ia tidak suka basa-basi jadi akan langsung bicara. Sepertinya orang tersebut ingin segera menyelesaikan hal itu secepat mungkin."Apa kamu hanya akan diam terus-terusan?" tanya Regi lagi saat dirasa ia sama sekali tak menadapatkan jawaban.Ayolah, apa Regi bicara hanya untuk dikacangin saja?Tak mendapatkan respon apapun?Untungnya btak lama setelahnya Gerand pun angkat bicara. Sesuatu yang membuat Regi rasanya ingin meninju orang itu tepat pada bagian wajah.Menjawab pertanyaan saja lamanya minta ampun!"Kalau kamu memang menganggap begitu, aku siap untuk mengatakan iya. Tetapi sayang, aku juga berpi
Pada akhirnya Regi mau tak mau harus ikut dengan orang gila yang ia pukul tadi. Ada beberapa hal yang terjadi antara Regi dan Gerand, sepasang calon suami istri akibat hal yang tak pernah diduga sebelumnya. Bahkan saat ini kedua orang berbeda jenis kelamin tersebut hanya terlihat biasa-biasa saja setelah tadi sempat berkelahi. Memang benar, perkelahian tak bisa terelakkan. Walau pada akhirnya Gerand yang harus mengalah.Camkan itu, mengalah bukan kalah. Sekuat apapun Regi, Gerand adalah orang yang sering berolahraga hingga mempunyai tubuh yang bugar dan kuat. Untuk masalah teknik beladiri sendiri ia sering mengunjungi rumah khusus beladiri. Seorang yang punya badan kekar sepertinya lucu kalau hanya bagus pada penampilan luar.Jadi Gerand berpikir untuk menyempurnakan apa yang ada padanya.Tubuh Regi sudah panas dingin sedari tadi. Ia terpaksa harus membatalkan rapat pribadi dengan Jenny karena hal ini. Tapi ya mau bagaimana l
"Apa yang kamu lakukan tadi?" tanya Regi terlihat sangat kecewa pada keputusan Jenny.Apalagi kalau bukan dia yang menerima tawaran pekerjaan yang ditawarkan oleh orang brengsek seperti Deny Felixia.Tidak adakah sesuatu yang lebih buruk daripada itu!?Regi kesal bukan main."Aku tidak terlalu bodoh juga Regi. Aku pun juga punya pikiran tersendiri hingga memutuskan untuk menerima. Bagaimana kalau kita bekerjasama, kamu juga tidak ingin kalah, kan?"Regi pun spontan langsung terdiam oleh perkataan Jenny. Tapi ya, bagaimana mereka malah terlibat pada hal seperti ini?"Bukan permainan Jenny. Kamu ingin mati ya, orang yang sedang kita lawan itu setara dengan predator. Kamu mengerti maksudku?" kata Regi yang tanpa sengaja malah menggaruk kepala yang tak terasa gatal.Perempuan itu jadi pusing harus melakukan apalagi. Bagaimana bisa mereka malah terjebak pada keadaan seperti ini?Kenapa?"Predator sekalipun punya kelemahan Regi. Kita t
"Apa maksud Anda, Pak?" tanya Regi tanpa melihat sedikitpun.Tepat disampingnya sudah ada seseorang yang ia lihat bersama Jenny tadi. Gerand sudah memperkenalkan orang itu sebagai saudara sepupu, namun yang membuat Regi berbicara begitu adalah bagaimana bisa kedua orang yang menjabat sebagai CEO itu meminta agar ia mengikuti permainan gila yang keduanya inginkan?Sebentar lagi pasti akan ada Jenny yang akan datang ke tempat ini. Lalu Regi hanya perlu diam dan bersikap sewajarnya saja saat kedua orang ini bicara?Iya kalau pembicaraan dan perbuatan mereka nanti wajar dan tak mengandung unsur kegilaan. Maka tanpa disuruh pun Regi pasti hanya akan diam saja. Tak ada asalan baginya mencampuri urusan kedua orang tersebut.Benar kan?Akan tetapi hal ini bahkan sangat berbeda."Tidak ada, kami hanya minta agar kamu diam, apa itu masih kurang jelas?""Apa yang akan kalian lakukan?" tanya Regi.Pertanyaan tersebut tak mendapatkan
"Kita akan memulai semua hal yang menyenangkan. mulai dari sini dan semua akan jadi seperti apa yang kita pikirkan. Lihat saja akan ada banyak hal yang terjadi nanti.Permainan yang menyenangkan memang selalu bisa membuat orang brengsek seperti Gerand dan Deny sangat bergairah.Tak akan ada hal yang lebih menyenangkan dari apapun selain hanya bermain perempuan.Semua hanya mengenai mana yang mau dan tidak untuk orang-orang itu lakukan.Sebuah kebiasaan yang tak bisa kedua orang itu hilangkan adalah bagaimana mencari kesenangan sendiri dengan cara yang berkelas.Deny sangat senang serta sudah tidak sabar untuk permainan dengan gadis manisnya.Sementara itu mari kita beralih terhadap apa yang terjadi antara Regi dan Jenny.Untuk hal yang satu ini, silahkan, cekidot."Kita berangkat bersama ya. Aku ingin berangkat bersamamu," kata Regi sambil menatap lurus Jenny.Berkat kejeliannya dalam memilih kalimat, maka Re
"Sepertinya sangat menyenangkan. Kalau begitu ayo kita lakukan. Hanya saja aku akan mendapatkan yang kuinginkan, kan?” tanya Deny sambil menyeruput kopi lagi.Dia terlihat sangat santai dan sebuah tersenyum pun terpatri indah pada bibirnya. Ketika berbicara tentang wanita, hal tersebut selalu bisa membuat pria tersebut terbang tinggi dan bahagia walau hidup tanpa jodoh sekalipun.Deny suka bermain perempuan.Kebiasaan tersebut sangat sulit untuk dia hentikan. Hidup seorang Deny Felixa hanya tentang bermain dan bersenang-senang.Tidak lebih dari itu.“Itu tergantung nasibmu. Teman Regi ini mungkin terlihat tidak terlalu sulit, akan tetapi dia terlihat seperti orang yang sangat berhati-hati. Tenang saja, jika kamu beruntung, silakan, ingin melakukan apapun yang kamu inginkan pun aku sama sekali tak peduli. Peduli terhadap wanita yang bukan target ku bukanlah hal yang ingin ku lakukan.""Hahaha benar. Kamu memang tidak harus berinda
"Apa!" kata Gerand tidak percaya.Seorang Gerand Yosefa diminta untuk berkenalan dengan seseorang yang tidak pernah terpikirkan olehnya. Anak dari teman Mamanya.Menjodohkan, Gerand pikir itulah yang terjadi. Ah tapi tidak, mereka hanya minta untuk berkenalan dan membiasakan diri satu sama lain.Jadi itu akan terjadi?Selama ini bahkan orangtua Gerand sama sekali tak pernah membicarakan tentang pernikahan atau semacamnya. Lalu tiba-tiba sekarang Gerand bahkan disuruh berkenalan dengan seorang wanita?Yang lebih menyebalkan lagi adalah orang yang bertanggung jawab atas perjodohan adalah si brengsek Deny Felixa, yang tidak lain adalah sepupunya sendiri yang lebih muda.Menurut informasi yang Gerand dapatkan dari Mamanya sendiri, wanita yang akan di perkenalkan dengannya adalah teman Deny.Gila. Itulah yang langsung dipikirkan Gerand. Siapa yang akan melakukan perjodohan gila seperti itu?Padahal Papa dan Mama Gerand terus m
“Jadi kamu harus bersemangat. Mulai sekarang kita berteman,” ucap Regi sambil tersenyum ramah.Suasana hati orang tersebut begitu baik bahkan bisa mengatasi kekesalan dan amarah yang ia pikirkan sebelumnya. Akhirnya dia bisa punya teman, itulah yang dipikirkan Regi.Regi merasa sangat bersyukur."Selamat siang semuanya."Saat mendengar suara tersebut, wajah cerah Regi tiba-tiba menegang dan tampak merah. Tidak hanya itu, tangannya secara spontan mengepal dengan kuat.Suara itu milik seseorang yang baru saja menghancurkan hidupnya hingga ke dasar. Segalanya, apapun itu telah hancur berkeping-keping."Selamat siang Pak," kata Jenny cepat, menundukkan kepala, tidak berani menatap wajah bosnya.Orang itu benar-benar merasa sangat gugup bertemu langsung dengan pemimpin perusahaan tempat ia bekerja.Kenapa Jenny bersikap seperti itu, jawabannya adalah bagaimana caranya ia bersikap baik di depan atasan yang bahkan tidak pernah berbicara denga
"Kapan kamu ingin menikah sayang?" tanya Gerand."Bisakah Anda tidak memanggil saya dengan panggilan yang menjijikkan itu?" kata Regi dengan tatapan tajam.Sepanjang hidupnya, banyak orang membuat dia merasa sangat tidak nyaman. Namun dengan itu mereka juga akan mendapatkan hal yang setimpal.Bahkan mereka yang berani berbicara segera menerima pukulan di wajah. Panggilan itu menjijikkan bagi Regi."Tentu saja, apapun untukmu," jawab Gerand cepat.Tidak apa-apa, bagaimanapun, orang di depannya bukan sembarang orang. Dia bukan wanita jalang tapi calon istri. Calon istri yang bukan istri.Sayang, itulah yang dipikirkan Gerand."Minggu depan. Aku tidak punya Ayah dan Ibu jadi kamu tidak perlu meminta restu dari keluargaku. Jadi sekarang bisakah kamu memberitahuku di mana pakaianku? Aku harus pergi ke ruang kerja. Menjadi istri bukan caraku hidup."Calon istri?Apakah Regi benar-benar ingin menikahi Gerand?Gerand Yosefa langsun