Gerand yosefa, seorang yang ambisius dan oerfectsionis dalam hal apapun. Pemilik perusahaan yosefa corp yang bergerak pada bidang produksi barang elektronik. Gerand tidak suka terhadap kesalahan sekecil apapun, hingga tak tanggung akan memecat siapapun yang berbuat salah pada perusahaannya. Gerand yang terkenal kejam pada seluruh dunia perbisnisan kelam yang ia geluti. Motto hidup gerand adalah mati atau tidak sama sekali. Lalu selanjutnya, Regianis. Seorang perempuan yang pandai dalam beladiri dan merupakan mahasiswi pintar dalam kampusnya. Lulus dengan predikat cumlaude pada universitas ternama. Apa yang akan terjadi jika pribadi yang sama-sama tangguh dipersatukan? Apalagi dengan obsesi gerand terhadap perempuan hingga membuat ia tak mau memperkerjakan seorang perempuan pada posisi penting di perusahaannya. Inilah kisah ekstrem antara si sekertaris dan devil CEO yang memiliki kepribadian keras.
View More"Siapa namamu?"
Sebuah pertanyaan yang menjebak lagi tinggi, karena datang dari seorang yang memegang posisi tinggi juga.
Siapa lagi kalau bukan pemimpin tertinggi di sebuah perusahaan alias CEO.
Lalu apa gunanya biodata terlampir jika ujung-ujungnya masih bertanya juga.
Regianis jelas kesal tapi dia berusaha mempertahankan citranya pada pertemuan pertama dengan sang pemimpin.
Untuk itu harus sabar.
'Regianis, Pak,” jawab seorang perempuan lulusan universitas ternama.
Anda tidak perlu menanyakan nama saya lagi, itu sudah tertulis di surat lamaran kerja.
Dasar, buang-buang waktu saja.
Membuang-buang waktu, sesuatu yang harusnya tak perlu dilakukan.
"Usia?"
Wanita itu tidak langsung menjawab pertanyaan tersebut apa yang justru ia lakukan adalah mengepalkan tangannya karena kesal.
Akan tetapi pada akhirnya berhenti dan kembali normal.
Bagaimana tidak, sudah 30 menit wanita itu berdiri seorang menunggu CEO yang sibuk dengan arsipnya.
Lalu setelah wawancara ia malah mendapatkan pertanyaan seperti ini?
Dasar tidak berguna. Orang itu seharusnya tidak menjadi CEO jika dia memiliki sikap seperti ini.
Apa sifat seseorang dapat mempengaruhi posisi yang mereka miliki, tidak. Semuanya hanya tergantung pada apa yang dia miliki di otak briliannya.
Lalu sang CEO tersebut pun akhirnya melihat Regi yang masih berusaha menahan diri.
Memangnya saat ini untuk pelatihan militer apa, sampai Regi harus berdiri?
Pria itu sibuk membaca arsip perusahaan hingga membuat Regi terlihat seperti pajangan.
Halo, seorang Regianis telah melalui berbagai tahapan seleksi untuk mencapai posisi ini.
Lalu saat ini apa yang dia dapatkan hanyalah pertanyaan yang sama sekali tak berkelas!?
Yang benar saja!?
“Oh ya, oke nona Regianis. 21 tahun, lulusan terbaik universitas ternama. Kamu pantas mendapatkan posisi ini. Hanya saja tidak semudah itu, Nona,” kata pria itu sambil menyeringai.
Regi sendiri hanya menguatkan tekadnya untuk mengabaikan semua ekspresi gila tersebut.
Orang yang sedang berada dihadapannya adalah atasan, selama mereka tidak melakukan kesalahan, Regi akan mencoba menahan diri.
Oh ya tentu saja, anggaplah Regianis adalah salah satu orang paling beruntung di dunia ini karena dia berhasil berada di posisinya.
Apalagi kalau bukan pemimpin perusahaan tersebut adalah seorang CEO dari sebuah perusahaan besar tetapi tidak pernah mempekerjakan seorang sekretaris wanita.
Kemudian sekarang tiba-tiba ingin mengubah sekretaris prianya menjadi seorang wanita yang bukan sembarang wanita.
Sekali lagi, nasib Regi sangat beruntung.
Lalu tahukah kalian tentang rumor yang beredar tentang CEO ini?
Dia adalah orang yang tidak berperasaan, hanya sekali saja karyawan kantor membuat kesalahan, maka tanpa pikir panjang dia akan langsung mengeluarkan karyawan tersebut dari perusahaan.
Yosefa Corp sendiri bergerak di bisnis penjualan barang elektronik. Sebagian besar barang di rumah Anda adalah produk perusahaan yang dipimpin oleh seorang Gerand Yosefa.
"Ya Pak, itu adalah saya."
"Oke, aku tidak suka obrolan ringan. Aku ingin kamu bekerja untukku sekarang."
"Tentu saja Pak, saya memang datang untuk bekerja," kata wanita yang siap menyerang ketika melihat CEO yang tidak berperasaan itu mendekat.
Seperti sebuah pertahanan diri. Ia tak bisa terjebak.
"Tenang sayang, aku tidak akan menyakitimu. Hanya akan membuat beberapa tawaran," katanya masih dengan tersenyum misterius.
"Kalau terkait pekerjaan kantoran, saya akan selalu siap Pak."
"Kamu tahu bagaimana sistem kerja di perusahaan ini, kan?"
Gerand bertanya, saat sudah tiba tepat di depan Regi. Sementara itu, wanita itu menatap lurus ke arah manik gelap calon atasannya.
"Tentu Pak," jawab Regi masih menatap lurus.
Regianis merasa sangat tidak nyaman ketika calon bosnya mengawasinya dari ujung kepala hingga ujung kaki.
Ada apa, apakah ada yang salah dengan penampilannya?
"Tidak buruk."
"Maaf?" ucap Regi secara spontan.
"Bagus jika kamu sudah tahu besok datanglah sesuai jadwal. Jika kamu terlambat sedetik saja, aku akan memberimu hukuman khusus."
“Apa hukuman istimewanya, Pak,” kata Regi yang tak ingin terjebak dalam permainan gila CEO-nya.
Menurut rumor yang beredar selain kejam dan tak berperasaan, Gerand Yosefa juga adalah orang yang suka main perempuan.
Sangat tidak lucu bukan jika Regi menjadi korban yang selanjutnya.
Dia adalah seorang pemain, akan tetapi bukan seorang gamer.
Untuk itu Regi harus membela diri agar tidak menjadi korban berikutnya.
Regi datang untuk bekerja bukannya malah menjadi mangsa yang dengan sengaja menyerahkan diri dengan memasuki kandang macan.
Seorang Regianis tidak akan mudah terjebak.
Gerand terlihat menyeringai sebelum menjawab pertanyaan Regi, calon sekretaris barunya.
"Bagus, aku suka sesuatu yang menantang dan tangguh. Sesuatu yang mudah tak lagi menarik. Itu sangat membosankan. Mengenai hukuman, satu kesalahan kecil hukumannya adalah mencium pipiku. Lalu untuk kesalahan terbesar hukumannya adalah menjadi budak seksku."
Tangan Regi secara spontan mengepal dengan kuat hanya dalam waktu beberapa detik. Lalu secepat itu juga ia pun langsung melayangkan pukulan. Namun sayang pukulan tersebut berhasil ditangkis oleh Gerand.
Pemuda berusia 27 tahun itu memelototi Regi yang sudah lancang melayangkan satu pukulan ke arahnya.
"Wow, kamu belum bekerja, tapi sudah berani bersikap lancang padaku?"
Regi segera melepaskan tangannya dari cengkeraman Gerand.
Tidak perlu repot-repot, wanita seperti Regi bisa membebaskan diri dengan cukup mudah.
Selain pintar, Regi juga dikenal sebagai pemegang sabuk hitam karate. Ia bahkan kerap menjuarai lomba pada bidang ini hingga tingkat provinsi.
“Maaf Pak, kalau tidak berperilaku tidak pantas maka saya pun juga akan tiadk sopan. Apa yang ditanam, itulah yang akan anda dapatkan,” ucap Regi yang langsung mengalihkan pandangan.
"Oh ya, ya, Nona Regianis. Kalau begitu saya minta maaf."
Itu tidak perlu mengganggu dirinya sendiri bahkan Regi tahu betul bahwa itu bukanlah sesuatu yang sepenuhnya tulus. Hanya lelucon yang tidak berharga.
Seorang Gerand sedang bermain-main.
"Jadi, apakah saya masih dipekerjakan, Tuan?" Regi bertanya pada orang di depannya.
Terserah jika ia tidak jadi bekerja di perusahaan yang telah menghabiskan banyak waktu dan pikiran. Jika pemimpin terlihat gila, akan lebih baik jika Regi tidak bekerja.
Lagi pula, Regi mendapat tawaran pekerjaan dari banyak perusahaan. Hanya saja, dia ingin mencari peruntungan dengan bekerja di perusahaan Yosefa Corp.
Itu pun juga sudah menjadi mimpinya sejak Regi duduk di bangku sekolah menengah pertama.
Karena itu Regi ingin mengutamakan perusahaan impiannya.
"Tentu saja, Anda terlalu berharga untuk saya sia-siakan."
Kata-kata yang ambigu, tetapi Regi tidak ingin terlalu memikirkannya. Terserah orang gila itu.
Iblis, mungkin itu terlihat bagus dan tepat untuk orang tersebut.
"Silakan pergi, kamu hanya menggangguku. Ingat besok kamu tidak bisa terlambat kalau tidak ingin mencium pipiku."
Regi tersenyum meremehkan. Kemudian tidak lama setelahnya ia pun menjawab kata-kata orang tersebut.
"Dalam mimpimu, Tuan Gerand Yosefa. Permisi," kata Regi yang langsung melangkah keluar ruangan CEO tersebut tanpa memerhatikan apa pun.
Tanya Regi sadari Gerand sedang tersenyum misterius lagi. Sepertinya dia telah menemukan sesuatu yang menyenangkan untuk dilakukan. Target berikutnya.
“Wah…, aku sudah tidak sabar lagi, nona Regianis yang pandai dan kuat. Kamu akan habis di tanganku,” ucap Gerand kembali melanjutkan pekerjaannya.
*****
Saat ini yang terjadi adalah kedua orang itu saling berpandangan. Ekspresi wajah Gerand masih seperti biasa tanpa ada kesan terkejut atas sesuatu seperti itu.Ia hanya menatap lurus Regi tanpa melakukan apapun termasuk bicara."Aku ingin bicara. Kamu dijodohkan, jadi apa aku sebagai pelarian?" tanya Regi to the point.Ia tidak suka basa-basi jadi akan langsung bicara. Sepertinya orang tersebut ingin segera menyelesaikan hal itu secepat mungkin."Apa kamu hanya akan diam terus-terusan?" tanya Regi lagi saat dirasa ia sama sekali tak menadapatkan jawaban.Ayolah, apa Regi bicara hanya untuk dikacangin saja?Tak mendapatkan respon apapun?Untungnya btak lama setelahnya Gerand pun angkat bicara. Sesuatu yang membuat Regi rasanya ingin meninju orang itu tepat pada bagian wajah.Menjawab pertanyaan saja lamanya minta ampun!"Kalau kamu memang menganggap begitu, aku siap untuk mengatakan iya. Tetapi sayang, aku juga berpi
Pada akhirnya Regi mau tak mau harus ikut dengan orang gila yang ia pukul tadi. Ada beberapa hal yang terjadi antara Regi dan Gerand, sepasang calon suami istri akibat hal yang tak pernah diduga sebelumnya. Bahkan saat ini kedua orang berbeda jenis kelamin tersebut hanya terlihat biasa-biasa saja setelah tadi sempat berkelahi. Memang benar, perkelahian tak bisa terelakkan. Walau pada akhirnya Gerand yang harus mengalah.Camkan itu, mengalah bukan kalah. Sekuat apapun Regi, Gerand adalah orang yang sering berolahraga hingga mempunyai tubuh yang bugar dan kuat. Untuk masalah teknik beladiri sendiri ia sering mengunjungi rumah khusus beladiri. Seorang yang punya badan kekar sepertinya lucu kalau hanya bagus pada penampilan luar.Jadi Gerand berpikir untuk menyempurnakan apa yang ada padanya.Tubuh Regi sudah panas dingin sedari tadi. Ia terpaksa harus membatalkan rapat pribadi dengan Jenny karena hal ini. Tapi ya mau bagaimana l
"Apa yang kamu lakukan tadi?" tanya Regi terlihat sangat kecewa pada keputusan Jenny.Apalagi kalau bukan dia yang menerima tawaran pekerjaan yang ditawarkan oleh orang brengsek seperti Deny Felixia.Tidak adakah sesuatu yang lebih buruk daripada itu!?Regi kesal bukan main."Aku tidak terlalu bodoh juga Regi. Aku pun juga punya pikiran tersendiri hingga memutuskan untuk menerima. Bagaimana kalau kita bekerjasama, kamu juga tidak ingin kalah, kan?"Regi pun spontan langsung terdiam oleh perkataan Jenny. Tapi ya, bagaimana mereka malah terlibat pada hal seperti ini?"Bukan permainan Jenny. Kamu ingin mati ya, orang yang sedang kita lawan itu setara dengan predator. Kamu mengerti maksudku?" kata Regi yang tanpa sengaja malah menggaruk kepala yang tak terasa gatal.Perempuan itu jadi pusing harus melakukan apalagi. Bagaimana bisa mereka malah terjebak pada keadaan seperti ini?Kenapa?"Predator sekalipun punya kelemahan Regi. Kita t
"Apa maksud Anda, Pak?" tanya Regi tanpa melihat sedikitpun.Tepat disampingnya sudah ada seseorang yang ia lihat bersama Jenny tadi. Gerand sudah memperkenalkan orang itu sebagai saudara sepupu, namun yang membuat Regi berbicara begitu adalah bagaimana bisa kedua orang yang menjabat sebagai CEO itu meminta agar ia mengikuti permainan gila yang keduanya inginkan?Sebentar lagi pasti akan ada Jenny yang akan datang ke tempat ini. Lalu Regi hanya perlu diam dan bersikap sewajarnya saja saat kedua orang ini bicara?Iya kalau pembicaraan dan perbuatan mereka nanti wajar dan tak mengandung unsur kegilaan. Maka tanpa disuruh pun Regi pasti hanya akan diam saja. Tak ada asalan baginya mencampuri urusan kedua orang tersebut.Benar kan?Akan tetapi hal ini bahkan sangat berbeda."Tidak ada, kami hanya minta agar kamu diam, apa itu masih kurang jelas?""Apa yang akan kalian lakukan?" tanya Regi.Pertanyaan tersebut tak mendapatkan
"Kita akan memulai semua hal yang menyenangkan. mulai dari sini dan semua akan jadi seperti apa yang kita pikirkan. Lihat saja akan ada banyak hal yang terjadi nanti.Permainan yang menyenangkan memang selalu bisa membuat orang brengsek seperti Gerand dan Deny sangat bergairah.Tak akan ada hal yang lebih menyenangkan dari apapun selain hanya bermain perempuan.Semua hanya mengenai mana yang mau dan tidak untuk orang-orang itu lakukan.Sebuah kebiasaan yang tak bisa kedua orang itu hilangkan adalah bagaimana mencari kesenangan sendiri dengan cara yang berkelas.Deny sangat senang serta sudah tidak sabar untuk permainan dengan gadis manisnya.Sementara itu mari kita beralih terhadap apa yang terjadi antara Regi dan Jenny.Untuk hal yang satu ini, silahkan, cekidot."Kita berangkat bersama ya. Aku ingin berangkat bersamamu," kata Regi sambil menatap lurus Jenny.Berkat kejeliannya dalam memilih kalimat, maka Re
"Sepertinya sangat menyenangkan. Kalau begitu ayo kita lakukan. Hanya saja aku akan mendapatkan yang kuinginkan, kan?” tanya Deny sambil menyeruput kopi lagi.Dia terlihat sangat santai dan sebuah tersenyum pun terpatri indah pada bibirnya. Ketika berbicara tentang wanita, hal tersebut selalu bisa membuat pria tersebut terbang tinggi dan bahagia walau hidup tanpa jodoh sekalipun.Deny suka bermain perempuan.Kebiasaan tersebut sangat sulit untuk dia hentikan. Hidup seorang Deny Felixa hanya tentang bermain dan bersenang-senang.Tidak lebih dari itu.“Itu tergantung nasibmu. Teman Regi ini mungkin terlihat tidak terlalu sulit, akan tetapi dia terlihat seperti orang yang sangat berhati-hati. Tenang saja, jika kamu beruntung, silakan, ingin melakukan apapun yang kamu inginkan pun aku sama sekali tak peduli. Peduli terhadap wanita yang bukan target ku bukanlah hal yang ingin ku lakukan.""Hahaha benar. Kamu memang tidak harus berinda
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments