Share

41. Sebuah Fakta

Rahmi mengelus perut buncitnya dengan pelan, matanya tak henti-hentinya menatap Nasya yang begitu shock. Tangannya terulur menyentuh jemari Nasya, "Boleh aku bercerita?"

Wanita berambut hitam itu mengangkat kepala kemudian mengangguk, "Boleh." 

"Kau tahu lima tahun yang lalu, aku memutuskan untuk kembali lagi bersama suamiku. Meninggalkan Galen karena dia jelas-jelas memilihmu Nasya, bahkan setelah dia sadar dari koma orang pertama yang ia cari adalah dirimu, kau mungkin tak melihat bagaimana kacaunya Galen saat tahu bahwa kamu meninggalkan nya," jelas Rahmi menerawang, "Tapi ... Aku melihat segalanya. Dari dia yang tak semangat menjalani hari, bahkan selalu membuat ulah di kampus. Membuat Paman Dimas menjadi khawatir, untung saja Galen masih bisa menyelesaikan kuliahnya dan bekerja setelah itu."

"Darimana kau tahu itu?" tanya Nasya.

Rahmi mengedipkan mata dan tersenyum pada Nasya, "Bibi

บทที่ถูกล็อก
อ่านต่อเรื่องนี้บน Application
ความคิดเห็น (3)
goodnovel comment avatar
Rose Rose Bonda
When this gonna continue...
goodnovel comment avatar
mira apriani
kaaa.. ga sabaaaar.. lanjutannya kaaa.... semangaaaaattttttttttttt
goodnovel comment avatar
Ovina Santi Sahabi
ini msh bersambungkh yh
ดูความคิดเห็นทั้งหมด

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status