Share

Gara-Gara Lapar

“Aku tadinya Cuma iseng aja, karena aku memang hanya mau numpang mobil kamu saja,” jawab Meikha dengan wajah yang memelas. Tentu saja dia tidak mau menyerahkan kegadisannya hanya demi sebuah makan malam.

“Lalu, tadi kenapa minta dibelikan makan juga?” tanya Alex marah.

“Maaf, aku memang sedang kelaparan, jadi aku terpaksa melakukan itu,” jawab Meikha.

“Tapi, kenapa kamu malah membuatnya berantakan. Ini sudah kepalang, kau masuk saja, nanti bos ku itu akan memberimu banyak uang.”

“Aku tidak mau, aku mohon. Selamatkan aku!” ucap Meikha sambil menangkupkan kedua tangannya dengan sorot mata memohon pada Alex.

“Aku tidak bisa, karena aku sendiri pasti yang kena marah bosku kalau aku gagal membawakan wanita. Percayalah aku ini Cuma karyawan magang yang kebetulan kena apes karena bosku itu baru datang dari Amerika,” ucap Alex juga memohon pada Meikha. Dia juga tidak ada pilihan lain.

“Tuan, aku mohon. Aku tidak berpengalaman. Nanti bos mu juga bisa marah. Aku masih perawan,” ucap Meikha.

Alex frustasi karena dia salah mengajak wanita. Apa yang harus dia lakukan sekarang?

“Tuan, aku akan mengganti uangmu yang sudah membelikanku makan tadi,” ucap Meikha memohon.

“Tapi aku sudah membayar pada Mommy,” ucap Alex.

“Apa, kau sudah membayarnya.”

Meikha lemas mendengarnya. Bagaimana bisa orang lain yang mendapatkan uangnya. Sementara dia sendiri yang  harus berkorban menyerahkan tubuhnya.

“Pokoknya aku tidak mau. Aku tidak akan masuk!” ucap Meikha.

Alex panik, dan dia berusaha untuk mencegah Meikha yang mau pergi. Padahal mereka sudah berada di depan pintu kamar apartemen Jordan.

Tiba-tiba pintu kamar Jordan terbuka. Alex dan Meikha terkejut dan melihat Jordan yang keluar hanya memakai handuk kimono. Meikha yang baru pertama kali melihat Jordan terkesiap dan ketakutan. Meikha segera berlindung di balik punggung Alex.

“Apa dia gadis yang kau carikan untukku?” tanya Jordan.

Meikha juga mendengar suara boss laki-laki itu. Terdengar tegas dan suaranya indah dan enak didengar. Begitulah yang didengar Meikha.

“I-iya Bos. Tapi dia agak pemalu,” jawab Alex berbohong.

Jawaban Alex yang membenarkan itu spontan membuatnya mencubit pinggang Alex. Meikha tidak mau dan tidak akan mau masuk ke dalam kamar itu.

“Baguslah kalau dia pemalu,” jawab Jo.

Telinga Meikha semakin merah, karena laki-laki itu malah tidak mempermasalahkan itu.

“Bawa dia ke kamar!” ucap Jordan masuk ke dalam dan membuka pintu kamarnya. Alex kemudian menarik tangan Meikha.

“Aku tidak mau, aku masih ingin mempertahankan kegadisanku. Aku tidak akan menyerahkannya pada orang lain dengan sembarangan!” ucap Meikha menolak.

Alex kemudian menjawab, “Kalau kau tidak mau menyerahkannya, kenapa dari awal kamu tanpa pikir panjang ke mobil orang asing. Salahmu sendiri Nona. Berusahalah kalau kau bisa selamat hari ini darinya. Tapi selamatkan dulu aku sebelum kau menyelamatkan dirimu sendiri!” ucap Alex setengah berbisik  ke telinga Meikha sambil mendorong tubuhnya agar berjalan masuk ke dalam kamar.

Meikha ketakutan saat tubuhnya kini berada di dalam kamar apartemen boss itu. Alex yang sudah melaksanakan tugasnya dia pamit pergi pada Jordan yang sudah duduk di tepi ranjangnya.

“Terimakasih, besok pagi kau jemput aku ke sini sebelum ke kantor. Aku belum mempunyai mobil pribadi di sini, dan aku juga tidak tahu rute alat transportasi umum menuju kantor!” ucap Jordan.

“Baik Boss.”

Alex pun segera pergi dari kamar apartemen. Sementara Meikha berdiri ketakutan, tubuhnya bergetar karena kebodohan dan kenekatannya tadi, kini dia berada di dalam sebuah kandang singa. Yang mana singanya tengah siap-siap akan menerkamnya.

Jordan kemudian berdiri dan melihat Meikha yang mundur ketakutan. Jordan menatap Meikha dari ujung kepala sampai ujung kaki.

‘Aku pikir Alex akan membawakan seorang wanita penghibur yang dandanannya akan seksi menggoda,’ gumam Jo dalam hati. Dia memang tidak berharap Alex akan membawakan gadis polos yang hanya menjadi teman tidurnya saja.

Tapi melihat Meikha yang ketakutan Jordan langsung sadar kalau gadis di depannya bukan lah gadis pekerja seks kormesial. Apalagi pakaian Meikha yang sama sekali tidak menarik. Dia memakai kemeja putih polos dengan rok setengah lutut berwarna hitam. Jordan heran, darimana Alex bisa mendapatkan gadis seperti itu.

“Tuan, aku mohon jangan lakukan ini!” lirih Meikha dengan suara gemetar. Dia sangat ketakutan ketika Jordan mendekatinya.

“Kenapa kau takut sekali. Apa Alex yang memaksamu ke sini. Atau dia menculikmu dan membawanya kesini?” tanya Jordan. Mana mungkin gadis yang terlihat masih polos itu sukarela dibawa Alex ke apartemennya kalau tidak dipaksa atau diculik.

“Ah itu,” jawab Meikha gugup. Dia memang yang mau sendiri dibawa Alex. Bahkan dia membohonginya agar bisa dibawa Alex dan memanfaatkannya hanya demi bisa makan  malam ini.

‘Terkutuklah perut laparku. Seharusnya aku tidak nekat untuk pergi bersama orang jahat yang sudah menyerahkanku pada singa lapar,’ umpat serapah Meikha pada perutnya yang sudah membuatnya terjebak di sini.

“Tuan, aku mohon. Lepaskan aku. Aku tidak bisa menyerahkan tubuhku ini padamu Tuan!” ucap Meikha menangis sambil berlutut.

Melihat Meikha yang berlutut sambil menangis tentu saja membuat Jordan heran. Dan mendengar Meikha menangis entah kenapa hatinya serasa diiris pisau.

‘Kenapa ini?’ tanya Jordan pelan sambil memegang dadanya yang tiba-tiba sakit. Jordan takut kalau gejala penyakit anehnya menjadi tambah parah. Tapi ketika dia melihat tangannya dia terkejut. Merah dan ruam kulitnya tiba-tiba hilang. Dan perasaan merayap pada jaringan kulitnya tiba-tiba tidak dia rasakan ketika dia membuka pintu kamarnya tadi.

Jordan kemudian membuka kimono handuknya dan memeriksa tubuhnya yang lain. Dan Jordan pun heran karena tiba-tiba semua ruam dan merahnya hilang. Yang tersisa hanyalah bekas garukannya.

Meikha tambah ketakutan dan gemetar melihat Jordan yang membuka handuknya. Dia mengira kalau Jordan akan segera menerkamnya saat itu juga.

“Aku akan melakukan apa saja untuk Tuan. Asal Tuan tidak menyentuh dan memperkosa saya!” teriak Meikha minta ampun. Dia sangat ketakutan jika Jordan akan mengambil paksa kehormatannya.

“Apa yang kau katakan tadi?” tanya Jordan tidak menyangka kalau gadis di depannya menangis karena ketakutan dia akan memperkosanya.

“Aku mohon Tuan. Aku akan menjadi asisten rumah tanggamu atau aku akan menjadi supirmu atau apa saja asal Tuan tidak menyentuh saya!”

Jordan tertawa mendengar permohonan Meikha. Dia merasa kalau ucapan Meikha tadi bukan permohonan biasa. Dia terdengar orang yang sedang meminta pekerjaan.

“Aku tidak akan menyentuhmu. Siapa bilang aku akan menyentuh gadis bodoh sepertimu!” jawab Jordan angkuh.

Mendengar itu, Meikha terdengar bernapas lega. Dia sungguh tenang, jika laki-laki di depannya tidak akan bernafsu padanya.

“Terima kasih atas kebaikan Tuan.”

Meikha kemudian berdiri dari sikap berlututnya. Dia hendak segera meninggalkan tempat itu juga.

“Kau mau kemana?” tanya Jordan yang melihat Meila siap-siap pergi.

“Aku mau pulang,” jawab Meikha dengan wajah tertunduk. Dia tidak ingin menatap wajah laki-laki itu. Dia terlalu takut untuk melihatnya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status