Share

Belajar Ikhlas Tanpa Batas

Tidak ada yang mampu menggantikan rasa kehilangan dari kematian orang tua. Indira tidak pernah mengenal kedua orang tuanya. Dia hanya memiliki Pramono sebagai keluarga satu-satunya. 

Gadis itu terpuruk dan hanya menyendiri di kamar. Narti selalu setia membawakan makan dan mengingatkan Indira untuk mandi. Sementara Keenan tidak pernah medapat respons dari Indira, hanya Alden yang mendapat sambutan laksana sahabat yang bisa menghibur Indira.    

"Mundur, Keen. Beri Indira waktu," saran Siwi kakaknya. 

Adiknya terlihat ingin membantah. 

"Alden hanya menghiburnya. Tidak lebih, tidak kurang. Biarkan mereka berdua." Siwi kembali memberi pengertian. 

Alden tidak pernah melangkahi batasan yang dia tahu sudah menjadi milik Keenan. 

Bagaimanapun, Keenan harus belajar ikhlas.

***

"Kamu yakin mau kerja hari ini?" tanya Alden saat menjemput Indira pagi itu. 

Indira mengangguk dengan mantap. Narti melambaikan tan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status