Share

Chapter 10 : Notifikasi

Hantaman keras dari Minotaur di ayunkan hingga ke tempat di mana Eiji berdiri. Tanah yang hancur ke mana-mana, bahkan dinding menjadi retak bersamaan.

*KRAK KRAK*

Satsuki dan Jirou yang melihat debu tebal menutupi satu ruangan dungeon, di baliknya terdapat bayangan akan pemukul kayu yang sudah terlihat seperti menghantam habis Eiji di bawahnya.

Namun, ketika debu tebal tersebut menghilang, medan pertempuran yang terjadi antara Minotaur saat itu cukup mengejutkan. Eiji yang berada tepat di bawah kayu pemukul itu pun menyeringai lebar sembari menahannya tanpa mengurangi satu batang HP pun.

“Heh! Ini akan menjadi tes subjek yang bagus!” ucap Eiji

Eiji mendorong kuat kedua lengan yang menahan kayu tersebut hingga menghancurkannya menjadi dua.

*BRAAKKK*

Dia melompat dari celah terbelahnya kayu tersebut, dan menghantam keras wajah Minotaur.

*BUAAKK*

“ARGGHHH!!”

Pukulan keras dari Eiji saat itu bahkan menghancurkan tengkorak Mintaour dan membuat rahangnya terputus.

*KRAAAK*

Namun, Minotaur tidak menyerah begitu saja. Walaupun bagian bawah wajahnya telah hancur, dia kembali mengayunkan tinjunya ke arah Eiji.

*WUSH*

Eiji menggunakan ujung datangnya tinju tersebut sebagai pijakan untuk membuatnya merubah arahnya melompat hingga ke depan.

“Masih belum!” teriak Eiji

*BUAAKK*

Lagi dan lagi hantaman keras menimpa wajah Minotaur dan membuatnya terkapar keras di tanah.

*BRAAAKK*

Eiji mendarat tepat di atas dada Minotaur yang begitu besar. Dan dengan telapak tangan kirinya yang di buka lebar….

“Setiap makhluk, pasti memilik jantung di tubuh mereka! Walaupun hanya game, tetapi-!

Telapak tangannya saat itu menusuk ke dalam dada Minotaur dan menggeliat di dalam mencari organ vital.  Hingga tak lama kemudian, Eiji menggenggam jantung Minotaur yang begitu besar dan berdetak-detak memompa darah begitu banyak.

“Ketemu kau!”

Tak ragu-ragu, dia menggenggam jantung tersebut sekuat mungkin dan memutarnya hingga pecah berkeping-keping di dalam.

*PYAARR*

Darah yang tak terkontrol saat itu mulai menyebar hingga ke seluruh tubuh Minotaur dan membuatnya memuntahkannya begitu banyak.

“UAARGHH!!”

Tubuh yang meronta akan rasa sakit tersebut pun mulai terdiam secara perlahan. Kehilangannya banyak darah dan hancurnya jantung sebagai pusat pendarahan pun membuat Minotaur tunduk di tanah dalam kematiannya.

Eiji yang sudah mengalahkan Minotaur itu, tiba-tiba saja perhatiannya tertangkap karena suara dentuman keras berasal dari sampingnya.

*DUM*

Segera menoleh ke arah datangnya suara tersebut dan melihat adanya Jirou yang baru saja menebas kepala Minotaur dan terlihat begitu kehilangan nafasnya.

“Haah… haahh….”

Melihat Jirou yang terakhir kali mengalahkan minotaur tersebut telah membuat Eiji ingat dengan pertaruhan yang telah mereka bertiga buat.

“Hei Jirou! Kita tunggu ramennya!”

Dengan raut wajah yang ambruk dan penuh keringat, Jirou menoleh kesal terhadap teriakan Eiji.

“Berisik! Aku juga tahu itu!”

Tak lama kemudian, Tubuh Minotaur yang besar itu pun mulai pecah menjadi ribuan partikel biru hingga menyatu dengan udara. Hasil dari kematiannya saat itu pun mejatuhkan beberapa drop item.

Eiji yang baru saja melihat ke arah drop item tersebut mendapatkan panel notifikasi muncul tepat di hadapannya.

[ Boss telah di kalahkan.  Dungeon telah selesai di taklukan ]

[ LEVEL UP ]

[ Nama : Eiji ]

[ Level : 21 ]

[ EXP : 676/6000 ]

[ Class : Fighter ]

[ HP : 2130/2130 ]

[ MP : 510/510 ]

[ ATK : 645 ]

[ DEF : 209 ]

Notifikasi tentang dirinya naik level saat itu pun membuatnya memperhatikan meningkatnya status dengan drastis.

Di sisi lain, terdapat Jirou dan Satsuki yang datang menghampirinya karena khawatir.

“Eiji! Kau tidak apa-apa?!” teriak Satsuki

“Ya... kurasa begitu….” gumam Eiji

“Syukurlah….” ucap Satsuki sembari menghela nafas lega

DI tengah hal tersebut, Eiji menyadari kedatangan Jirou dari belakang. Dia sontak menoleh dan tersenyum sombong seolah memberikan kode bahwa dirinya dan Satsuki jauh lebih hebat.

Jirou yang terlihat kesal saat itu pun tidak bisa melakukan apapun karena dasarnya dia telah kalah dalam taruhan. Dengan nafas berat hati….

“Haah… ya ya ya. Kalian berdua menang, akhir minggu nanti kita pergi”  gumam Jirou

“Hahaha!” tawa Eiji dan Satsuki

Ketika mereka sedang tertawa, tiba-tiba saja Eiji teringat akan drop item yang dia dapatkan dari Minotaur yang baru saja menghilang. Setiap drop item yang berupa gumpalan api tersebut pun  melayang dan masuk ke dalam tubuh Eiji.

Hingga muncul notifikasi….

[ Item telah masuk otomatis setelah mengalahkan boss ]

[ Silahkan cek di dalam inventory ]

Setelah membaca notifikasi itu, Eiji sontak membuka panel inventorynya dan mendapatkan dua item baru di dalamnya.

[ Minotaur Ribs ]

[ Bagian tulang rusuk dari Minotaur. Dapat di gunakan untuk membuat equiment di blacksmith ]

[ Minotaur meat ]

[ Daging segar dari Minotaur. Dapat di gunakan untuk membuat masakan demi meningkatkan performa status karakter untuk waktu tertentu ]

“Hah? Minotaur meat?! Memangnya apa enaknya makan itu?!” gumam Eiji

“Entahlah. Kurang lebih aku juga mendapatkan drop yang sama” sahut Jirou

“Eh? Kau juga?” tanya Eiji

Eiji menoleh ke arah Satsuki untuk memastikan apakah dropnya juga sama atau tidak. Dan cukup mengejutkan bahwa ternyata semua sama dan tidak ada satupun dari mereka mendapatkan drop senjata kecuali Eiji.

Jirou melihat adanya perubahan di bagian lengan Eiji. Kain merah yang mengikatnya saat itu sebelumnya tidak ada, dan membuat Jirou sedikit penasaran.

“Hei, Eiji. Apa kain merah itu selalu ada di lenganmu?” tanya Jirou

Eiji mengangkat lengannya dan melihat ke arah Blood Tammer yang baru saja dia dapatkan sebagai senjata baru.

“Ah, ini senjata baru. Aku mendapatkannya tadi saat melawan minotaur” ucap Eiji

“HAAHH?!!!!” teriak Jirou

Berbeda dengan Jirou yang terkejut tiba-tiba, Satsuki cukup tenang dan berpikir mandiri tentang apa yang terjadi pada Eiji. Dia pun menyadari akan cahaya merah yang menutupi satu ruangan sebelumnya itu membuat Eiji tiba-tiba saja bisa menyerang balik.

“Apa jangan-jangan saat itu kau mendapatkan cahaya merah itu?” tanya Satsuki

“Ya. Aku berusaha menggapainya karena ku kira itu menjadi pusat kelemahannya. Siapa sangka bahwa ternyata itu adalah senjata yang sesuai dengan class ku” sahut Eiji

“Cih! Terlalu beruntung sih ini namanya! Seharusnya aku bisa mengalahkan minotaur itu lebih dahulu!” gerutu Jirou

“Hei hei, tidak ada gunanya untuk mencari alasan sekarang. Ramen tetaplah ramen!” ejek Eiji

DI kala keduanya sedang bertengkar, Satsuki saat itu pun mulai melerai mereka dan berusaha untuk segera memberikan kabar baik mengenai dungeon tersebut telah di beresekan oleh mereka bertiga.

“Sudahlah kalian berdua. Ayo kita kembali ke desa” ucap Satsuki

“Ah benar juga! EXP, EXP, EXP!” sahut Jirou yang girang

“Jika saja kita mengikutimu yang terlalu Takut untuk mengambil misi ini, maka akan sulit menaikan level tahu!” potong Eiji

“Hah?! Siapa yang Takut?! Aku hanya mencari kemungkinan teraman!” bantah Jirou

“Ya ya, tentu saja tuan pencari alasan!” ejek Eiji

“Apa katamu?!” gerutu Jirou

Tiba-tiba saja, terjadi sebuah glitch yang memperngaruhi program di dalam dungeon misterius tersebut. Eiji mulai melihat akan setiap benda di ruangan berubah-ubah dari transparan, berpartikel dan menjadi barang biasa. Dari bebatuan, dinding, lorong, apapun itu terus-menerus melakukan glitch.

*(Glitch adalah kesalahan dari sebuah sistem yang menyebabkan gangguan terhadap program ataupun sistem yang sedang di jalankan)*

*BZZT BZZT*

“Urgh! Apa yang terjadi?!” gerutu Eiji yang pandangannya mulai hancur secara perlahan

“Hei Eiji, kau tidak apa?” tanya Jirou

Eiji memegang kepala seolah sedang kesakitan. Dan tiba-tiba saja….

*BRUK*

“Urghhhh!!”

Erangan yang mengejutkan saat itu berasal dari Satsuki yang sudah terjatuh di kedua lututnya. Dia memegang kedua kepalanya begitu kuat akan rasa sakit.

“URRGGHHH!!” erang Satsuki

“Satsuki!” teriak Eiji dan Jirou

Jirou yang tak merasakan apapun segera menghampiri Satsuki dengan khawatir.

“Hei, hei Satsuki! Bertahanlah!” ucap Jirou

Tiba-tiba saja, suara akan terjatuhnya sesuatu terdengar tepat di belakangnya. Jirou sontak menoleh dan melihat Eiji yang ikut kesakitan seperti Satsuki. Mereka  berdua berposisi bertekuk lutut dan memegang keras kepalanya. Tubuh dalam game mereka mulai mengalami glitch layaknya menghilang dan kembali berulang kali.

*BZZT BZZT*

“Hei! A-apa yang sebenarnya terjadi?!” teriak Jirou

Di sisi lain, Eiji yang sedang menahan rasa sakit di kepalanya saat itu mencoba membuka kedua matanya secara perlahan.

Dan hal yang mengejutkan pun muncul tepat di depan matanya. Sebuah panel notifikasi berwarna merah dan memberikan sebuah peringatan itu bukanlah pertanda baik.

*TING*

[ Sistem terdeteksi ]

[ Nakagawa Eijimi, Semoga Beruntung]

[ PERINGATAN : SISTEM AKAN MELAKUKAN FULL DIRECT DIVE ]

Tak hanya pada Eiji, tetapi Satsuki juga mengalami hal yang sama dengan sistem notifikasi yang muncul di hadapannya. Dan tiba-tiba, sebuah sengatan petir keluar dari dalam tubuh mereka dan menyengat diri sendiri.

*BZZT BZZTT*

“AARGGHHH!!!” erang Eiji dan Satsuki

“Eiji, Satsuki!” teriak Jirou

Jirou yang melompat ingin meraih mereka pun tersengat oleh aliran petir tersebut dan terhempas mundur ke belakang hingga terbentur dinding dungeon.

*BZZT*

*BRUAAKK*

“ARGHH!!” erang Jirou

Jirou yang terjatuh terkapar saat itu pun melihat ke depan dimana petir yang menyengat Eiji dan Satsuki pun berakhir. Kesadaran mereka pun menghilang karena rasa sakit yang memaksa kedua otak kelelahan.

*BRUK*

Eiji yang berada di ambang sebelum kehilangan kesadaran sepenuhnya pun melihat Satsuki yang terkapar pingsan lebih dulu.

“Satsuki….”

“Sialan… apa yang… terjadi….”

Tangan yang berusaha meraih Satsuki pun terjatuh tak berdaya karena tubuh Eiji tidak menurutinya dan kehilangan kesadaran secara tiba-tiba.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status