Linked Evolution

Linked Evolution

last updateLast Updated : 2021-09-02
By:  ShenJunOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
8 ratings. 8 reviews
50Chapters
10.9Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Synopsis

Linked Evolution adalah salah satu game VRMMORPG yang sangat populer di dunia. Nakagawa Eiji, seorang siswa SMA kelas 3, memutuskan untuk mengikuti trend dan memainkan permainan tersebut bersama dengan kedua sahabatnya. Namun, apa yang berawal sebagai sebuah permainan yang menyenangkan ... berubah menjadi permainan yang melibatkan nyawa dan kebebasan.Ketika nyawa menjadi taruhannya, akankah Eiji bersama kedua sahabatnya berhasil keluar dari permainan tersebut?

View More

Chapter 1

Prolog

Sebuah laboratorium yang cukup gelap dan ditemani oleh cahaya-cahaya dari mesin-mesin yang bekerja di sekitarnya.

Sebuah tabung besar layaknya mesin ronsen, ataupun ranjang panjang yang tersambung di tengahnya yang sedang menopang tubuh seorang perempuan. Setengah bagian atas tubuh perempuan tersebut masuk ke dalam mesin tabung itu.

Di dalam ruangan yang sama, terdapat beberapa orang layaknya ilmuan berpakai mantel putih panjang sedang berada di belakang stasiun kerja mereka. Melihat sebuah statistika dari detakan jantung, sistem saraf otak yang terhubung langsung dengan mesin tabung yang di masukan perempuan sebelumnya.

*TIK TIK TIK*

*TAK TAK TAK*

Ketukan suara dari setiap keyboard, panel hologram, serta mesin yang sedang di rakit berasal dari berbagai arah. Suara tersebut menandakan betapa fokusnya orang-orang yang berada di ruangan tersebut dalam mengerjakan pekerjaan mereka. Hening tak ada suara yang tidak penting kecuali ketukan irama itu.

Hingga tak lama kemudian, terdapat seorang perempuan yang menggunakan kacamata dan kantung mata yang tebal sedang memperhatikan sesuatu di layarnya.

“Uuhh….”

“Astaga, data dari sistem ini terlalu rumit. Aku sudah mencobanya ratusan kali tetapi menghasilkan hal yang sama”

Perempuan tersebut terdengar mengeluh terhadap pekerjaan yang dia lakukan saat ini. Terlihat dari kantung matanya yang tebal karena begadang sepanjang malam demi menyelesaikan pekerjaanya itu.

Layar yang bersinar di depan wajahnya berupa teknologi canggil yang melebihi sebatas komputer biasa. Sistem hologram yang keluar dari layar tersebut dapat dia tekan dan pindahkan layaknya benda nyata.

Setiap kode antar kode, huruf antar huruf dan panel antar panel. Perempuan itu mengerjakan pekerjaannya dengan serius dan hati-hati. Hingga tak lama kemudian, terlihat dirinya yang menyatukan beberapa hal di layar hologram itu.

*TING*

[ Memulai proses ]

[ Scan Data - 10% ]

[ Scan Data - 20% ]

[ Scan Data - 32% ]

Dan di kala bar data yang ingin di muat terus naik, tiba-tiba saja terhenti terus di tiga puluh dua persen. Perempuan itu menghela nafas kecewa dan sontak membanting tubuhnya di kursinya.

*BRUK*

“Aahh…. Sudah kuduga tidak bisa. Proyek ini terlalu mustahil. Mana mungkin dunia virtual dapat memindahkan jiwa manusia asli?”

Perempuan itu bergumam keluh atas kegagalan pekerjaannya yang begitu sulit. Dirinya sudah yakin bahwa hal tersebut tidak bisa, bahkan mustahil untuk di lakukan. Ketika dia mengangkat tubuhnya untuk segera mengesampingkan pekerjaan itu, tiba-tiba saja panel bar Scan sebelumnya kembali bergerak secepat kilat.

[ Scan Data - 100% ]

*TING*

Dari dalam layar tersebut mulai keluar sebuah statistika yang meroket tinggi dan bergaris hijau yang menandakan sebuah penelitian aman ataupun sukses.

Perempuan itu segera menarik pandangannya ke arah layarnya lagi. Dan ketika dia melihat notifikasi tersebut, reaksi yang sangat terkejut membuatnya sontak beranjak berdiri dari kursinya dengan kuat hingga menimbulkan kebisingan di satu laboratorium itu,

*BRAK*

“Tidak mungkin! I-ini, berhasil!”

Di sisi lain, perhatian para ilmuan lainnya yang berada di satu tempat dengannya pun teralihkan kepada perempuan itu. Bukan bertanya, justru mereka memarahinya karena terlalu berisik.

“Hei, berisik sekali. Kau tidak tahu orang banyak yang sedang bekerja disini?!”

“Ma-maaf….”

Perempuan itu segera duduk kembali di kursinya untuk memeriksa sebuah statistika di layarnya.

Di dalam layar tersebut, terlihat sebuah notifikasi yang tertulis….

[ Scan Biometrik telah sukses ]

[ Scan saraf motorik dan sensoris sukses ]

[ Apa ingin melanjutkan L**k? ]

[ Ya/Tidak ]

Pertanyaan di akhir saat itu membuat perempuan tersebut segera menekan tombol ‘ya’. Karena penelitian yang di lakukan sangatlah berkemungkinan kecil untuk sukses, sehingga dia mengambil resiko untuk menekan tombol tersebut.

*TIT*

Tombol yang telah di tekan membuat layar mengeluarkan banyak sekali program yang bermunculan secara bersamaan.

Hingga tiba-tiba saja, muncul sebuah notifikasi….

[ L**k telah sukses ]

[ Transfer data telah di masukkan ke dalam program ]

Ketika muncul notifikasi di akhir itu, perempuant tersebut tertegun diam hingga menutup mulut dengan kedua tangannya.

“I-ini… tidak mungkin… perbandingannya terlalu tinggi. Bahkan aku tidak percaya akan bisa sukses!”

Tiba-tiba saja, jauh di belakang perempuan itu terdengar sebuah suara pintu kaca otomatis yang terbuka.

*WUSH*

Dia dan ilmuan lainnya sontak menoleh ke belakang. Di sana, mereka melihat seorang wanita dewasa yang begitu menawan nan anggun berjalan masuk ke dalam.

Seluruh ilmuan, termasuk dirinya segera berdiri dan menunduk hormat kepada perempuan tersebut.

Hanya dengan gerakan membuka telapak tangannya, semua ilmuan itu patuh dan kembali mengerjakan tugas mereka masing-masing.

Namun, di antara ilmuan lain diri perempuan ilmuan itu terlihat masih berdiri dan tidak bergerak sesuai dengan rekan-rekannya yang lain.

Oleh karena itu, wanita yang terlihat seperti bos itu berjalan menghampirinya.

“Ada apa denganmu?”

“Ma-maafkan aku, nona. Namaku Serizawa Yuna,  a-ada sesuatu yang ingin saya laporkan….”

“Oh, apa itu?”

Kana itu berbalik badan dan segera duduk di kursinya. Dia menunjukan layar dimana notifikasi sebelumnya muncul dan memperlihatkannya kepada wanita tersebut.

“I-ini. Program Evolution, telah sukses di konfigurasi. Dan data telah di transfer ke dalam program. Yang berarti….” ucap Kana

Wanita yang melihat layar dan notifikasi tersebut pun terkejut hingga membuka lebar matanya yang berwarna biru indah itu.

Dan tak lama kemudian, senyuman tipis mulai terlihat di wajahnya sembari berbalik badan. Dia menepuk pundak ilmuan perempuan itu dan….

“Kerja bagus. Dengan ini, proyek skala besar kita dapat di lakukan. Bagaimana dengan perempuan itu?” tanya wanita tersebut

Pertanyaan tersebut merujuk ke arah perempuan yang berada di dalam tabung tersebut.

“Karena data dan seluruh sensor saraf telah di transfer ke dalam game, kini dia hidup di dalam game tersebut dengan wujud dan tubuh yang baru. Jika kita telah membukanya, maka dia sama saja seperti player, namun memiliki fitur seperti NPC” jawab Kana

“Begitu ya” gumam wanita tersebut

Wanita itu segera berbalik badan dengan blazer anggun yang terikat di bagian atas tubuhnya.

“Untuk semua ilmuan yang ada di sini, buka program Evolution dan segera kerjakan untuk mencapai sistem optimal!” perintah wanita tersebut

“Baik!” sahut seluruh ilmuan yang ada

Namun, terkecuali untuk Kana yang tiba-tiba di panggil oleh wanita tersebut.

“Sedangkan untukmu, Kana. Kerja bagus, sekarang kau akan bekerja langsung di bawahku” ucap wanita tersebut

“Ba-baik!” sahut Kana

Wanita itu berjalan dengan Kana yang mengikutinya di belakang. Dirinya menggigit ibu jarinya dengan senyuman yang terlihat bahagia setelah mendapatkan kabar itu.

“(Khuhu! Program Evolution telah berhasil. Kini, rencanaku dapat di lakukan. Untuk membuat umat manusia hidup selamanya, dunia Full Dive terbaru akan ku ciptakan demi menggantikan dunia ini!)”

Di kala perempuan itu terlihat sangat memuaskan akan kabar yang di dapat, tiba-tiba saja seorang ilmuan laki-laki sontak berdiri dari mejanya dan berteriak.

“No-nona! Situasinya darurat!”

“Jelaskan!”

“Tes subjek sebelumnya berhasil menarik kembali memori mereka dari menjadi sebuah NPC!”

“Apa katamu?!”

**

Di dalam dunia virtual….

Sebuah dunia yang terlihat berbeda di bandingkan zaman yang modis di dunia nyata. Dunia buatan yang penuh dengan sihir, pedang, dan juga makhluk seperti monster yang beraneka ragam.

Ketika dahulu hanya menjadi seperti dongeng, kini bentuk para monster tersebut bisa di nyatakan. Ogre, goblin, naga, hewan raksasa dan jenis yang beragam lainnya.

Di sebuah hutan yang lebat, hijau nan segar. Tidak seperti suasananya yang seharusnya terasa menenangkan. Di dalamnya terdapat seorang perempuan yang berlari dengan nafas terengah-engah.

Matanya memicing penuh perasaan berseteru dengan suatu hal. Dia memegangi lengan kanannya yang terlihat penuh bercak darah seolah tak bisa di gunakan lagi.

Dia menoleh berulang kali ke belakang. Gertakan gigi dan juga hembusan nafas seperti orang panik terasa seperti orang yang di kejar oleh sesuatu.

“Orang-orang itu… mereka semua adalah orang gila! Menangkapku, membawaku ke labolatorium demi menjadi tes subjek. Apa mereka tidak punya perasaan menggunakan manusia dan menghapus ingatan mereka demi sebuah proyek?!”

Keluhan yang dia rasakan itu berasal dari tubuh aslinya yang telah di diagnosis oleh Kana.

“Yang penting, aku harus mencari cara untuk bertahan hidup dan tidak tertangkap. Kalau tidak-!”

Di kala perempuan itu sedang berlari dan menggumamkan rencanannya, tiba-tiba saja muncul Wanita yang melayang dengan posisi duduk di atas udara. Satu kaki yang melipat di kaki lainnya. Rambut coklat panjang mencapai pinggangnya yang ramping dan tubuh yang elegan, wajah yang cantik terlihat tersenyum sembari menatap balik ke arahnya.

“Kalau tidak, apa?”

“Celaka-!”

Dia ingin menahan langkah kakinya dan berbalik menghindar. Tapi, hanya dengan satu kali ayunan jari, seluruh pepohonan yang ada langsung memanjang dan berubah menjadi batang yang menjeratnya.

Jraat…jraat…!!

“Agghh!”

“Kau pikir kau bisa lari? Kau berada di duniaku sekarang. Dan aku adalah game master dari dunia ini”

“Kau… gila! Melibatkan orang awam… demi proyekmu ini. Kau anggap apa nyawa manusia itu?!”

Wanita elegan itu tersenyum tipis seolah sudah menduga ucapan tersebut.

“Nyawa? Rencanaku jauh dari apa yang kau bayangkan. Dan aku melakukan ini demi umat manusia, demi kita semua!”

“Omong kosong! Kau menculik anak-anak dan juga orang dewasa dengan alasan seperti itu. Kejahatan tetaplah kejahatan!”

“Terserah apa katamu. Yang kubutuhkan adalah kau untuk mengisi dunia ini. Dan sekarang….”

Wanita itu mengangkat tangannya dan meletakkan jari telunjuk tepat di dahi perempuan yang terjerat.

“Kembalilah menjadi boneka yang seharusnya!”

“Tidak. Jangan!!”

Sebuah transfer data yang terlihat melalui lapisan kulit ujung telunjuk wanita tersebut. Data yang di kirimkan masuk ke dalam dahi dan seluruh tubuh perempuan yang terjerat.

“Agghhh!!!!”

Teriakan penuh keputusasaan dan rasa sakit yang luar biasa. Namun, tubuhnya yang penuh dengan luka sebelumnya langsung sembuh tanpa meninggalkan bekas apapun.

Setelah selesai, perempuan itu di biarkan terjatuh olehnya.

Bruk…!!

“Bangun….”

Suara pelan yang dia ucapakan itu terdengar seperti sebuah perintah. Dan tak lama kemudian, perempuan itu langsung bangun dengan raut wajah yang kebingungan.

“Um… aku… dimana?”

Dengan mengikuti alur, wanita sebelumnya berpura-pura untuk menolongnya.

“Apa kau tidak apa-apa?”

“Eh?”

“Kau berlari jauh sampai ke hutan ini. Apa kau tahu dimana rumahmu?”

“A-ah…iya. Aku tinggal di desa dekat sini….”

“Syukurlah. Namamu?”

“Namaku….”

Perempuan itu sempat terdiam dan melirik kiri kanan. Perasaan bingung yang dia tunjukan sebelumnya, tiba-tiba saja menghilang dengan menjawab penuh percaya diri.

“Namaku, Shiozaki Rinko”

“Shiozaki ya. Senang bertemu denganmu, aku Suei. Kemarilah, aku akan mengantarmu kembali ke desamu”

“Terima kasih, Suei”

Di sisi perempuan bernama Shiozaki Rinko, dia merasa bahwa Suei adalah orang yang sangat baik dan ramah dari pandangan pertama.

Tetapi, secara diam-diam Suei menyeringai begitu lebar akan perasaan puas. Karena ingatannya yang telah di tulis ulang, Shiozaki Rinko ini hanya mempercayai bahwa dirinya adalah penghuni nyata dari dunia tersebut.

Dan kini, Suei tidak lagi di halangi oleh pemberontakan apapun lagi dari tes subjek yang ada di dalam dunianya.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

default avatar
amelia_ekasari
Thor lanjutin dong ceritanya, seru nih
2021-12-07 13:24:44
1
user avatar
Amelia Ekasari
paling demen genre yang begini, tapi koinnya lumayan juga .... sukses terus thor
2021-12-03 09:03:38
1
user avatar
Aldho Alfina
Semangat nulisnya Thor!! Kunjungi juga Reinkarnasi Ke-Dua di Dunia Lain
2021-10-14 20:54:48
2
user avatar
Lica Renn
Semangat thor........
2021-09-29 15:07:52
2
user avatar
Choki Si Kopi
penasaran nih sama ceritanya hehehee...genre yang pertama kali bakal bikin penasaran... ........... tetap semangat, Author!!! stay safe and stay healthy, yooo ......
2021-09-05 20:21:01
1
user avatar
Ahphin
update trus tor ,
2021-08-26 14:35:34
3
user avatar
JeoseoungSaja
Vaksin semangat!
2021-08-03 22:15:33
2
user avatar
Wishnu Wicak
semangat thor.. ............
2021-07-29 21:29:59
1
50 Chapters
Prolog
Sebuah laboratorium yang cukup gelap dan ditemani oleh cahaya-cahaya dari mesin-mesin yang bekerja di sekitarnya.Sebuah tabung besar layaknya mesin ronsen, ataupun ranjang panjang yang tersambung di tengahnya yang sedang menopang tubuh seorang perempuan. Setengah bagian atas tubuh perempuan tersebut masuk ke dalam mesin tabung itu.Di dalam ruangan yang sama, terdapat beberapa orang layaknya ilmuan berpakai mantel putih panjang sedang berada di belakang stasiun kerja mereka. Melihat sebuah statistika dari detakan jantung, sistem saraf otak yang terhubung langsung dengan mesin tabung yang di masukan perempuan sebelumnya.*TIK TIK TIK**TAK TAK TAK*Ketukan suara dari setiap keyboard, panel hologram, serta mesin yang sedang di rakit berasal dari berbagai arah. Suara tersebut menandakan betapa fokusnya orang-orang yang berada di ruangan tersebut dalam mengerjakan pekerjaan mereka. Hening tak ada suara yang tidak penting kecuali ketukan irama itu.
last updateLast Updated : 2021-04-30
Read more
Chapter 1 : Awal Mula
Jepang, Prefektur SaitamaDi sebuah rumah dan kehidupan yang normal, terdapat satu pemuda laki-laki berambut coklat kehitaman sedang tertidur pulas di atas ranjangnya.Berbeda dengan ekspektasi kebanyakan orang, dimana jika seorang laki-laki remaja mempunyai kamar sendiri, maka dia akan memiliki kamar yang berantakan dan penuh pakaian berserakan di mana-mana.Tetapi, hal itu tidak berlaku bagi pemuda tersebut. Kamarnya tertata dengan rapih dan terstruktrur jelas. Walaupun di atas meja belajarnya terdapat sebuah komputer dan juga peralatan VR lainnya.Pemuda itu adalah Nakagawa Eiji. Seorang pelajar di SMA Kaisei, kelas dua SMA.**Tut…tut… tut…!!Jam canggih yang berada di meja samping tempat tidurnya berdering keras akan bunyi alarm. Suara yang begitu keras itu masuk ke dalam telinga Eiji dan memaksanya untuk bangun.Tanpa banyak gerak, Eiji mengangkat satu tangannya dan menepuk pelan alarm itu untuk memat
last updateLast Updated : 2021-04-30
Read more
Chapter 2 : Status
Tubuh virtual dari Eiji pun mulai terbongkar partikel demi partikel hingga lenyap sepenuhnya. Partikel tersebut terbang melayang hingga memindahkan tubuh Eiji secara efisien.Teleportasi singkat membuat Eiji membuka kedua mata secara tiba-tiba sudah berada di sebuah kota yang indah.Pemandangan dari para NPC dan player yang berlalu lalang, entah itu mereka berdagang ataupun sedang membuat party dan lain-lain.“Jadi ini Liberia, kota pemula” gumam EijiEiji mulai memeriksa kondisi tubuhnya sendiri. Latar kota yang terlihat seperti balik kembali ke abad kerajaan, membuatnya penasaran dengan pakaian yang dia gunakan.Namun, seperti standar pemain pemula Eiji hanya memakai pakaian biasa dan sarung tangan yang membalut lengannya.Tak lama kemudian, dia menyadari adanya sebuah pantulan cermin di sampingnya. Eiji menoleh dan melihat tubuhnya dari pantulan cermin tersebut.Rambut coklat kehitaman, pupil yang sama dengan warna ramb
last updateLast Updated : 2021-04-30
Read more
Chapter 3 : Perbedaan Class
Setelah mendapatkan penjelasan dari Shino, Eiji, Satsuki dan Jirou pun beranjak pergi ke luar kota untuk mencoba melawan monster kelas bawah seperti Slime. Slime yang cukup banyak berkeliaran di sekliling kota saat itu dapat dengan mudahnya di habisi oleh mereka bertiga. Dan dalam sekejap, mereka bertiga pun naik ke dalam level 7 setelah menghabisi belasan hingga puluhan Slime. /---/ [LEVEL UP!] [ Nama : Eiji ] [ Level : 7 ][ EXP : 52/1300 ] [ Class : Fighter ] [ HP : 980/980 ][ MP : 300/300 ][ ATK : 105 ][ DEF : 89 ] [Skill : - ] /---/ Melihat statusnya yang meningkat bukanlah hal yang mengejutkan bagi Eiji. Namun, kebetulan saja ada seekor slime yang melompat dari belakang ingin menyerangnya. Dengan naik lvlnya saat itu, Eiji berbalik badan dan menghajar Slime itu hingga hancur. *PYAAR* -87! Serangan itu menjadi lebih kuat karena sebelumnya Eiji tidak bis
last updateLast Updated : 2021-05-07
Read more
Chapter 4 : Perbedaan Kemampuan
Ucapan dari laki-laki tersebut sudah terlihat negatif, terlebih lagi dari tatapan mata dan senyuman liciknya itu yang mengarah kepada beberapa bagian tubuh Satsuki yang memikat. Raut wajah Eiji saat itu sudah berubah kesal ketika mendengarnya. Namun, Jirou maju lebih dulu untuk membuat suasana tidak terlalu tegang. “He-hei hei, apa maksudnya itu kawan?” ucap Jirou “Satu malam bersamaku. Baru akan ku anggap lunas hutang ini!” ucap laki-laki tersebut Kata-kata tersebut sudah benar-benar kelewatan karena melecehkan Satsuki sebagai seorang perempuan. Satsuki yang sudah tak tahan untuk mengayunkan pedangnya pun terus terpancar kesal, namun Eiji masih terus saja menahannya agar tidak melakukan hal gegabah sembari membawanya mundur. Jirou yang berada di samping laki-laki tersebut pun memegang pundaknya dan berusaha untuk bernegosiasi. “Kawan, kurasa ucapanmu ini sudah kelewatan bukan?” tanya Keji “Huh! Kalian sendiri bagaimana? Apa ka
last updateLast Updated : 2021-05-07
Read more
Chapter 5 : Asosiasi Petualang
Ancaman dari Eiji saat itu benar-benar mengerikan di dengarnya. Kuri hingga gemetar keTakutan, karena setiap pukulan yang dia terima itu hampir sama dengan rasa sakit di dunia nyata. Jika satu pukulan hanya mengurangi 1 HP, bagaimana dengannya yang memiliki HP lebih dari belasan ribu dan harus menerima pukulan sebanyak itu? Dengan keTakutan dan harga diri yang tercoreng, Kuri pun menggertakan giginya karena tidak rela untuk meminta maaf. Tentu saja banyak orang sepertinya, yang tidak ingin meminta maaf karena berada di dalam game yang merupaka dunia tak nyata. Mereka ingin di akui sebagai orang hebat, ternyata malah di kalahkan oleh pemain pemula di dalam game yang seharusnya menjadi kejayaan bagi mereka. Dengan keras kepalanya…. “Kau pikir….” Gumaman suara Kuri yang sangat kecil saat itu membuat perhatian Eiji terpusat padanya. Dia sedikit mendekatkan telinganya kepada Kuri. “Apa? Aku tak dengar” sahut Eiji Tiba-tiba s
last updateLast Updated : 2021-05-07
Read more
Chapter 6 : Misi Pertama
Sebelumnya, Eiji bersama Satsuki dan Jirou pergi ke Asosiasi petualang untuk mencari tahu tentang misi kecil yang bernama Comission untuk mendapatkan EXP dan berbagai reward lainnya. Mereka bertiga duduk di sebuah meja bundar yang telah tersedia cukup banyak di sana. Dengan poster yang di bawa oleh Jirou, terlihat berserakan di atas meja. “Jadi, semua ini adalah misi untuk tingkat pemula?” tanya Eiji “Benar. Ada yang membantu untuk mengusir babi hutan di desa bagian timur, ada juga misi untuk membantu bangun desa ataupun mengantar barang” sahut Jirou Melihat isi dari setiap poster misi itu tidak ada yang menarik dari bagian rewardnya. Karena setiap dari misi hanya memiliki permintaan yang sama, dan reward yang di dapatkan hanya mencapai 200-300 EXP. Tiba-tiba saja, Satsuki yang sedang mencari-cari dari dalam poster itu pun mendapatkan sebuah poster dengan permintaan yang cukup menarik. “Hei, Eiji. Bagaimana dengan ini?” tanya Satsuki s
last updateLast Updated : 2021-05-07
Read more
Chapter 7 : Melawan Monster di Hutan Aria
Sesuai dengan ucapan Eiji, Boffius dan Sina menunjukan jalan ke dungeon tersembunyi tersebut. Melalui belakang desa, mereka mengambil rute paling aman untuk menghindari para monster yang masih berkeliaran di hutan dan menjaga dungeon tersebut. Di belakang rumah yang tak lagi terpakai, mereka bersembunyi di belakangnya untuk melihat ke dalam hutan yang lebat itu. Boffius menunjuk ke arah dalam di mana terdapat banyak sekali ogre, goblin, slime raksasa di sana. “Ada di dalam hutan sana” ucap Boffius Melihat banyaknya monster yang berlalu lalang dalam hutan itu benar-benar membuat kesempatan untuk menerobos masuk cukup kecil. Terlebih lagi, mereka bertiga sama rata level 7 dan belum mempunyai perlengkapan untuk bertarung. “Ogre… Goblin dan Slime ya….” gumam Eiji “Astaga, banyak sekali!” teriak Jirou Teriakannya saat itu membuat salah satu goblin menoleh ke arah mereka. Namun, dengan cepat Eiji segera menutup mulut Jirou dan menari
last updateLast Updated : 2021-05-07
Read more
Chapter 8 : Hidden Dungeon
Seluruh monster yang tersebar di dalam hutan Aria saat itu sudah di lenyapkan sepenuhnya oleh mereka bertiga. Dengan membunuh ogre, exp yang mereka dapatkan pun meloncat lumayan tinggi karena memiliki tingkat kesulitan D Class sebagai monster. *TING* [LEVEL UP!] [ Nama : Jirou ] [ Level : 14 ][ EXP : 123/3000 ] [ Class : Swordsman ] [ HP : 1440/1440 ][ MP : 400/400 ][ ATK : 156 ][ DEF : 110 ] [ Skill : - Wing blade ( MP - 100) ] Jirou yang melihat statusnya meningkat saat itu di buat terkejut dengan munculnya sebuah skill baru di hadapannya. “WAH! Aku mendapatkan skill! Wing… blade. Apa itu? Kedengarannya keren sekali! Hei, Satsuki kau bagaimana?” ucap Jirou sembari menoleh ke arah Satsuki di belakang Di sana, Satsuki sedang membuka statusnya yang tak terlalu beda jauh dengan Jirou karena memiliki class yang sama. Namun, dalam bagian Skillnya terdapat tulisan yang berbeda. [ Skill
last updateLast Updated : 2021-05-20
Read more
Chapter 9 : Eiji vs Minotaur
Mereka bertiga sontak berlari secepat mungkin menghampiri lawan Minotaur mereka. Minotaur yang berdiri di depan Eiji saat itu mengayunkan pemukul kayunya dengan kuat dan cepat dari atas. *WUUSH* Eiji segera melompat ke samping dan menghindari pukulan telak tersebut. *BRUAAKK* “Cih! Daya hancur dan ukurannya sama-sama besarnya ya.Tetapi-!” gumam Eiji Dia memukul tanah dengan  telapak tangannya dan mulai memutarnya. *GRAK* “Tectonic Shift” Sihir pergeseran tanah saat itu di gunakan kembali oleh Eiji dan membuat tanah yang di pijak oleh Minotaur tersebut bergeser dan menjebaknya. *GRAK GRAK* “RGHH!” erang Minotaur tersebut Eiji yang mendorong tubuhnya dengan kedua kakinya saat itu melesat dengan cepat hingga berada tepat di hadapan Minotaur tersebut. Ayunan dari tinjunya yang tiada ampun saat itu menghantam wajah Minotaur dengan keras. *BUAAKK* Pukulan keras yan
last updateLast Updated : 2021-05-21
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status