Share

Kecelakaan

Bab 8

Pintu kamar diketuk dari luar, aku menatap Mas Lukman yang juga menatapku. Siapa gerangan yang mengganggu malam-malam begini? Aku bangkit dengan malas. Baru saja pintu terbuka, Indah mendorongku dan langsung masuk. Duduk di sebelah Mas Lukman.

"Mas, aku takut tidur sendiri. Kamu temenin aku, ya?" pintanya dengan suara memelas.

Aku memutar bola mata jengah, duduk di tepi ranjang dan memperhatikan mereka. 'Benar-benar pengganggu!' Aku hanya bisa menggerutu dalam hati.

"Biasa juga kamu tidur sendiri kok. Kenapa gak minta temenin Ibu aja," jawab Mas Lukman.

"Berkali-kali aku ketuk pintu kamarnya Ibu, tapi gak dibukain. Ya udah, kalau kamu gak mau temenin aku tidur. Aku tidur di sini aja!" lanjutnya dengan seenak jidat.

Aku mengurut dahi yang terasa berdenyut nyeri, bisa-bisanya ibu memilihkan wanita ini untuk menjadi istri Mas Lukman. Mungkin jika yang ibu jodohkan adalah wanita baik-baik yang tahu etika dan agamanya bagus, aku tidak akan semerana ini. Bagaimanapun, karakter seorang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status