๊ณต์œ 

Bab 12

์ž‘๊ฐ€: Evie Yuzuma
last update ์ตœ์‹  ์—…๋ฐ์ดํŠธ: 2024-07-22 05:47:10

Sore harinya, aku dan Mas Wisnu sudah bersiap untuk berangkat ketika Mama Rida memanggil Mas Wisnu.

โ€œAda apa, Ma?โ€ Mas Wisnu yang sudah menggenggam kunci mobil tergopoh menghampiri Mama Rida.

โ€œWisnu bisa anterin Mama dulu gak, please! Ini temen Mama kecelakaan. Papa kamu belum pulang.โ€

โ€œWah, Wisnu mau berangkat, Ma. Apa gak bisa dianter Sandy atau Maria?โ€ tanya Mas Wisnu. Tatapannya tampak gamang.

โ€œKamu kayak gak tahu saja, Nu. Dua adik kamu kalau bawa mobil kayak gimana. Mama bisa-bisa ikut masuk rumah sakit juga karena jantungan.โ€

โ€œHmmm โ€ฆ gimana ya, Sayang?โ€ Aku melihat ada sorot kebimbangan yang terpancar di mata Mas Wisnu.

โ€œMama jarak rumah sakitnya jauh, gak?โ€ tanyaku sambil merapikan sling bag di pundak.

โ€œHmmm โ€ฆ lumayan, sih! Kenapa gitu, Nika?โ€ Mama Rida menatapku.

โ€œSekalian kita jalan saja kalau gitu, gimana?โ€ Aku memberikan ide. Mama Rida tampak berpikir sejenak sebelum kemudian mengangguk.

โ€œYa sudah, begitu lebih baik. Memangnya kalian mau ke mana, sih? Sudah malam
์ด ์ฑ…์„ ๊ณ„์† ๋ฌด๋ฃŒ๋กœ ์ฝ์–ด๋ณด์„ธ์š”.
QR ์ฝ”๋“œ๋ฅผ ์Šค์บ”ํ•˜์—ฌ ์•ฑ์„ ๋‹ค์šด๋กœ๋“œํ•˜์„ธ์š”
์ž ๊ธด ์ฑ•ํ„ฐ
๋Œ“๊ธ€ (4)
goodnovel comment avatar
Endang Siwi
Lanjut thur ......
goodnovel comment avatar
Harsa Amerta Nawasena
Saya kasih 1 gem... biar SEMANGAT updatenya
goodnovel comment avatar
Harsa Amerta Nawasena
Masih bersambung ternyata
๋Œ“๊ธ€ ๋ชจ๋‘ ๋ณด๊ธฐ

์ตœ์‹  ์ฑ•ํ„ฐ

  • BUKAN IPAR SEMBARANGANย ย ย Bab 47 - End

    Mami Ratna yang sudah mangayun langkah, mau tak mau berhenti. Dia menatap wajah panik Mas Wisnu dan Arunika yang membopong Papa Hutama. Melihat wajah panik itu, hati Mami Ratna tak tega. Dia pun menoleh pada Pak Benny dan bicara. โ€œPak Benny, sepertinya saya tak jadi ke Bandung. Mohon maaf kalau saya ambil kesempatan tadi.โ€ โ€œM--Maksud Bu Ratna?โ€ โ€œSaya gak jadi pulang, Pak.โ€ โ€œYa sudah gak apa. Lain kali saja. Saya juga gak terburu-buru, lagipula kita belum lama saling mengenal. Sambil jalan saja, Bu Ratna. Yang penting saya sudah mendapat lampu hijau dari keluarga Ibu.โ€ Mami Ratna mematung. Dia pun mengusap wajah, lalu berjalan ke arah sofa. Di luar sana, mobil Mas Wisnu terdengar menjauh. Papa Hutama langsung dibawa ke rumah sakit sepertinya. โ€œMaaf, Pak Benny. Sepertinya ada yang harus kita luruskan! Duduklah โ€ฆ.โ€ Mami Ratna mengusap wajah, lalu mempersilakan Pak Benny untuk duduk pada kursi yang ada di depannya. โ€œMaksud Bu Ratna apa, ya?โ€ Pak Benny menatap wajah per

  • BUKAN IPAR SEMBARANGANย ย ย Bab 46

    Sore itu, aku sedang duduk bersandar pada kursi di teras rumah. Baru saja aku selesai melakukan video call dengan Mama dan Papa. Sebentar lagi, usia kandunganku memasuki empat bulan. Mereka tengah bersiap-siap untuk ke sini pas acara nanti. Mami Ratna, seperti biasa, dia senang sekali menyirami tanaman. Meskipun Bi Asih sudah berulang kali melarangnya. Namun, Mami Ratna bersikeras. Dia bosan, katanya. Jadi setiap pagi dan sore, dia rutin Aku masih duduk berselonjor ketika mobil yang kukenali berhenti di depan gerbang. Mami Ratna menoleh lalu berjalan dan membukakan pintu. Lalu, lelaki yang akhir-akhir ini sering banget datang pun turun. Mereka mengobrol sebentar lalu mendekat ke arahku. Sementara itu, Mami Ratna beranjak ke dalam. โ€œSore Pak Benny! Sehat, Pak!โ€ โ€œSore, Bu Nika! Alhamdulilah sehat.โ€ โ€œSilakan duduk, Pak. Hmmm ada perlu sama Mas Wisnu, ya? Dia belum pulang ngantor sebetulnya.โ€ โ€œAhm baik, Bu Nika, terima kasih. Oh iya, Bu Nika โ€ฆ begini โ€ฆ saya ada perlu sebetulnya sama

  • BUKAN IPAR SEMBARANGANย ย ย Bab 45

    Pov 3Papa Hutama duduk tepekur mendengar penjelasan Bi Narti. Dunianya seperti dijungkirbalikkan. Tiba-tiba saja, semua fakta berjejalan memenuhi kelopak matanya, pendengarannya dan terasa menjejal menyumbat dadanya. โ€œKenapa Bi Narti diam saja selama ini?โ€ Papa Hutama menatap perempuan paruh baya itu. Bi Narti tampak membasahi bibirnya dan menatap takut-takut sebelum menjawab. โ€œMaaf, Tuan! Mungkin Tuan lupa, dulu Bibi pernah mengingatkan, tetapi Tuan bilang โ€ฆ Bibi ini hanya pembantu, tak perlu ikut campur urusan majikan!โ€ Papa Hutama memijit pelipisnya. Dia ingat, ingat betul. Dia tak suka orang lain ikut campur atas keputusannya. โ€œYa, sorry, sorry โ€ฆ dulu, entah kenapa saya begitu bod*h, selalu saja percaya pada apa yang dikatakan Rida.โ€ Papa Hutama menghela napas kasar. Saat semua sudah terang benderang, bahkan yang tertinggal hanya sesal. Urusan syahwat yang menggila sewaktu muda dan terpenuhi oleh keliaran Mama Rida membuatnya bertekuk lutut. Apalagi, memang perempuan itu sel

  • BUKAN IPAR SEMBARANGANย ย ย Bab 44

    โ€œMami, Mami mau ke mana?โ€ Aku terkejut ketika tiba-tiba Mami Ratna muncul mengikuti Bi Asih dengan membawa ransel besar. Wajahnya tampak sekali tak bersemangat seperti biasa. โ€œPesankan Mami mobil, Nika. Mami mau pulang ke Bandung.โ€ Aku dan Mas Wisnu saling tukar pandang. Wajah Mas Wisnu yang sejak tadi sudah merah padam makin tegang. Aku tahu, dia sedang kesal. Kuusap bahunya pelan-pelan, hingga dia menarik napas panjang dan menghembuskannya. Bahunya perlahan turun dan wajahnya tampak lebih tenang sekarang. โ€œPapa โ€ฆ mintalah maaf pada Mami! Di sini yang salah itu Papa dan Mama Rida. Mintalah maaf padanya. Ucapan-ucapan Papa sepertinya membuat Mami merasa terluka.โ€ Mas Wisnu bicara dengan nada rendah. Namun, wajah Papa Hutama kali ini tampak memberengut tak senang.โ€œPapa gak bersalah, Wisnu. Perempuan itulah yang diam-diam menduakan Papa, dulu dia sering ketemuan dengan lelaki lain di belakang Papa. Asal kamu tahu, Wisnu, dia itu dulu pemakai โ€ฆ mereka sering bersenang-senang berdua

  • BUKAN IPAR SEMBARANGANย ย ย Bab 43

    Pagi itu, Mami Ratna tengah menyirami tanaman. Berada satu atap dengan lelaki masa lalu yang sudah menorehkan rasa pahit, nyeri dan segala trauma yang memilukan, membuat kondisinya kembali murung. Kini, dia selalu mencari kegiatan agar terhindar dari rongrongan Papa Hutama. Pernah berniat untuk kembali ke Bandung, tapi Maz Wisnu melarangnya. Pagi itu, dia tengah menyibukkan diri dengan kegiatan yang bisa sedikit mengalihkan pikirannya itu. Namun, suara derit kursi roda, terdengar mendekat. Mami Ratna menoleh, tampak Bi Asih tengah mendorong kursi roda Papa Hutama. Sepasang mata mereka, bersirobok sebentar, hingga akhirnya, Mami Ratna membuang muka. Dia berpindah menyirami tanaman lainnya yang agak jauh dengan lokasi Papa Hutama berjemur. Mami Ratna yang merasa tak nyaman berniat menyegerakan menyirami tanaman-tanaman bunga itu, tetapi suara Papa Hutama keburu membuat langkahnya yang hendak pergi terhenti.โ€œRatna โ€ฆ boleh bicara?โ€ Mami Ratna menoleh, memindai sekilas wajah Papa Hutam

  • BUKAN IPAR SEMBARANGANย ย ย Bab 42

    Mobil yang dikendarai Mama Rida melesat kencang. Dia menyetir dengan tujuan pasti yaitu satu tempat yang sudah dijanjikan. Rasa bencinya pada Berry, benar-benar membuatnya nekat. Kedatangan Berry kali ini, sudah menghancurkan seluruh hidupnya yang selama ini baik-baik saja. Dia harus kehilangan suami yang selama ini jadi pohon uangnya, kedua anaknya harus kehilangan hak warisnya dan kini dia menjadi janda setelah mendapat talak tiga. โ€œKamu harus lenyap Berry! Kau buat aku hancur, kamu harus membayar lebih dahsyat!โ€ Setelah puluhan menit berkendara, mobil yang dipacu oleh Mama Rida akhirnya tiba di tempat yang dijanjikan, sebuah gudang kosong di tepi area pasar lama yang sudah tak digunakan. Sebuah mobil lain tampak terparkir di sana. Mama Rida tak langsung keluar, dia menghubungi dulu orang itu. โ€œSaya sudah sampai, Bang!โ€ โ€œYa, saya lihat! Saya di mobil warna hitam di depan kamu! Bawa uangnya ke sini!โ€ Suara itu terdengar memerintah. Mama Rida tergesa keluar dan membawa koper keci

๋”๋ณด๊ธฐ
์ข‹์€ ์†Œ์„ค์„ ๋ฌด๋ฃŒ๋กœ ์ฐพ์•„ ์ฝ์–ด๋ณด์„ธ์š”
GoodNovel ์•ฑ์—์„œ ์ˆ˜๋งŽ์€ ์ธ๊ธฐ ์†Œ์„ค์„ ๋ฌด๋ฃŒ๋กœ ์ฆ๊ธฐ์„ธ์š”! ๋งˆ์Œ์— ๋“œ๋Š” ์ฑ…์„ ๋‹ค์šด๋กœ๋“œํ•˜๊ณ , ์–ธ์ œ ์–ด๋””์„œ๋‚˜ ํŽธํ•˜๊ฒŒ ์ฝ์„ ์ˆ˜ ์žˆ์Šต๋‹ˆ๋‹ค
์•ฑ์—์„œ ์ฑ…์„ ๋ฌด๋ฃŒ๋กœ ์ฝ์–ด๋ณด์„ธ์š”
์•ฑ์—์„œ ์ฝ์œผ๋ ค๋ฉด QR ์ฝ”๋“œ๋ฅผ ์Šค์บ”ํ•˜์„ธ์š”.
DMCA.com Protection Status