Share

Seharusnya, Kau Jaga Mulutmu

Saat kami pulang, ayahku sedang menerima tamu di ruangannya.  Aku melihat kereta kuda di halaman depan. Kereta kuda itu berwarna hitam, dan mewah. Pada bagian pintunya, terdapat lambang ular dan tombak yang seolah ular itu melingkar untuk melindungi tombak.

Itu adalah lambang dari keluarga pamanku—Count Invit. 

Tampaknya dia ingin menyebarkan taringnya pada kami lagi. Pasti berat untuk kehilangan hal sebagus Akion, entah apa yang akan dia lakukan kali ini. 

Aku masuk begitu saja ke dalam ruangan ayahku. Ayahku memandangku terkejut, tapi dia tidak marah. Mata itu, dia hanya merasa khawatir.

Aku melihat wajah sombong Count invit dan Alec. Mereka tidak menyentuh minuman sedikit pun, mungkin karena merasa dia tak pantas menerima minuman dari keluarga miski

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ansyar Dziko
wah ceritanya seru, lanjutkan. semangat buat penulis nya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status