Share

Bab 32

Tiara mempercepat laju kereta anginnya. Sempat menoleh ke belakang. Sang ibu masih dengan kecepatan yang sama. Ibu tak akan takut, tetapi dirinya? Bulu kuduknya sudah meremang. Jangan sampai makhluk apapun di sekitar sini menyadari jika dia bisa berinteraksi. Tidak, Tiara sedang tidak ingin melihat apapun.

"Mbak tunggu ibu," pinta Alif.

"Ibu di belakang. Nggak akan hilang juga. Mbak ngantuk banget, Lip. Lupa kalau besok ada ulangan matematika. Jangan sampai telat. Bisa bahaya. Gurunya galak," alibinya.

Alif menurut saja setelah itu. Tiara enggan mengeluarkan suara lagi. Dia takut semakin dia berpikir negatif makan akan semakin banyak makhluk tak kasat mata yang mengetahui kemampuannya. Tidak, Tiara tak ingin seperti itu. 

***

Sepanjang pagi itu Tiara tak bisa tidur. Untunglah dia tak mengantuk di sekolah. Untung pula ulangan yang hanya alibinya itu tak terjadi. Biasanya apa yang diomongkannya dengan asal, bisa terjadi tiba-tiba. 

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status