Share

37. Pesona Salman

Bab 37

*

Setelah hari itu, aku seolah terhipnotis dengan pesona lelaki itu. Bayangnya mengikuti ke mana-mana. Saat aku akan tidur, bayangan itu masih tak ingin hilang. Bahkan kadang saat membantu Bude memasak, aku tersenyum sendiri hingga membuat Bude bertanya.

“Tumben sekali senyum-senyum sendiri, dapet rejeki nomplok ya?” Bude menggoda.

“Iya, kan, kemarin Sekar dapet rezeki banyak,” ucapku setengah nyengir.

Bude menggeleng sambil tertawa pelan, “bukan itu!”

“Terus?”

“Kamu lagi jatuh cinta, kan?” tembak Bude tepat sasaran.

Wajahku terasa menghangat, aku menunduk agar tak begitu kentara ditebak perasaan ini. Untuk seseorang yang belum pernah jatuh cinta, lucu sekali rasanya, lucu sekali saat dilihat oleh orang lain.

“Siapa?” tanya Bude lagi.

Aku bingung harus menjawab apa, karena tak mungkin juga aku mengatakan jatuh cinta dengan bayangan. Orang-orang akan menganggapku gila jika seperti itu. Gila bayang.

Aku sejenak merenung tentang perasaan aneh yang saat ini bersemayam dalam diri. M
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status