Share

41. Ketulusan

Bab 41

*

“Hei, kenapa?” ulang Salman menatap kami satu persatu.

Serentak kami menoleh padanya, lalu saling menatap antara aku, Fika dan Tante Rita. Detik selanjutnya kami saling tertawa, menertawakan diri sendiri dan kebingungan Salman.

“Biasalah. Perempuan kalau saling cerita suka baper,” jawab Fika.

Salman mengangguk-ngangguk seraya melangkah mendekat pada kami.

“Udah lama sampai?” tanya Salman padaku setelah duduk di samping Tante Rita.

“Lumayan lama,” jawabku tersenyum padanya.

“Elah, tadi kan udah aku wa, kalau aku dan Sekar udah sampai,” seru Fika.

Salman mengerutkan kening, “beneran?”

Fika mengangguk.

“Nggak ada notif tuh,”

Salman merogoh ponsel dari saku jas yang ia pakai. Ia mengecek ponselnya dan mencebik seketika.

“Mati,” cengirnya.

“Kamu tuh emang udah kebiasaan, baterai habis malah nggak dicharge,” omel Fika.

Salman hanya mengangguk seraya meluruskan bibirnya karena kena omel oleh saudara sepupunya.

Aku mengamati keluarga ini, sepertinya hangat sekali.

Kami mengobrol bebe
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status