Beranda / Semua / Dendam Pendekar Peniru / Bab 1 pembunuhan kampung bangau

Share

Dendam Pendekar Peniru
Dendam Pendekar Peniru
Penulis: Fright Night

Bab 1 pembunuhan kampung bangau

Penulis: Fright Night
last update Terakhir Diperbarui: 2021-08-10 16:00:27

   Di sebuah hutan lebah terdapat sebuah perkampungan, Didiami oleh penduduk kampung seramai 1 ribu orang.

 Rata-rata semua penduduk kampung hidup di dalam kedamaian membantu satu sama lain,

  Dan di dalam kampung tersebut tiada. Seorang pun, yang mempunyai bakat ilmu bela diri dan pendekar.

  Kesemua penduduk kampung tersebut, Hanyalah berkerja di kebun masing-masing.

  Dan pada hari ini, seperti biasa penduduk kampung bangau, bekerja di kebun masing-masing.

  Dan hari tersebut juga adalah hari kiamat bagi penduduk kampung bangau.

 Terlihat seorang budak kecil usia sekitar 6 tahun, sedang bermain seorang diri di sudut kampung bangau itu.

 Tanpa di sedari oleh penduduk kampung bangau dan budak itu.

   Terlihat di pintu masuk kampung bangau telah pun berkumpul sekitar 100 pendekar,

  Dengan senjata masing-masing.Misi mereka hari ini, adalah untuk membumi hanguskan kampung itu, bagi untuk membesarkan lagi.

  Kekuasaan ketua mereka, kerana di kampung itu, setiap tahun banyak sekali asil, dari kebun yang ada kampung tersebut.

  Setelah semua pendekar berkumpul selanjutnya mereka memasuki kampung tersebut dan membunuh,

  Seorang demi seorang penduduk kampung bangau dan budak tersebut di buat terkejut.

  Mendengar teriakan penduduk kampung bangau tersebut teriakan dan jeritan pilu terdengar,

   Sampai ke tempat budak itu bermain, dan dengan segenap hati budak itu terus berlari kembali ke rumahnya.

  Tetapi sebelum sampai budak itu tiba di belakang rumah mereka ibu budak itu segera berlari dan membawa budak itu.

   Di dalam pelukannya, Dan membawa budak itu terus berlari meninggalkan kampung bangau yang sedang di serang itu tetapi.

  Malangnya perlarian mereka ibu dan anak tersebut di lihat oleh seorang pendekar dari kumpul tersebut.

  Dengan sekejap pendekar tersebut berteriak memanggil kawan-kawannya untuk mengejar ibu dan anak tersebut.

  Dan terjadilah kejar mengejar antara ibu anak dan kumpulan pendekar tersebut dengan sedaya upaya ibu budak tersebut terus berlari,

  Untuk menyelamatkan hidup mereka yang di ambang kematian tetapi pendekar tersebut lebih tangguh.

  Kerana mereka memilih ilmu meringankan badan.

 Tetapi sebelum sampai ke hutan kampung bangau itu ibu dari budak itu melepaskan budak tersebut dari pelukannya,

  Dan berpesan kepada budak tersebut untuk melarikan diri.

 Dari kepungan pendekar yang sedang mengejar dan sempat berpesan untuk berlarilah.

  Segenap hati, dan mencarilah guru ilmu bela diri, untuk membalas dendam ayah ibu dan penduduk kampung.

 "Banny berlarilah untuk hidup mu, dan carilah seorang guru, untuk membalas dendam ayah ibu dan penduduk kampung kita," kata ibunya.

  Banny nama budak itu, seketika terkejut dan kata-kata ibunya, dan di belakang ibunya itu terdapat,

  sekitar 100 meter terlihat sekumpulan pendekar tersebut mengejar mereka,

   Banny berlari menjauh dari ibunya memasuki hutan kampung bangau itu setelah,

   Berlari sekitar 10 minit budak tersebut berhenti seketika untuk melihat ibunya di kepung.

  Oleh pendekar yang menyerang kampungnya itu, dan juga dari tempat budak itu berhenti dari perlariannya itu dan.

   Melihat sekilas ibunya, yang sedang merampas sebuah pedang pendekar yang mengepung ibunya.

  Dan memilih membunuh diri untuk menghormati diri dari pendekar tersebut, 

  Banny terus berlari setelah melihat ibunya, yang memilih untuk mati, dengan membunuh diri,

  Berderai airmata dan penuh dendam, Banny terus berlari memasuki hutan kampung bangau.

   Meninggalkan pendekar yang kini mula mengejar dirinya, dari tempat tubuh ibunya mati itu.

  Segenap hati Banny terus berlari selaju-lajunya, memasuki hutan kampung bangau itu,

  Mungkin kerana Banny dan ayahnya, selalu memasuki hutan itu, sehingga para pendekar itu, tertinggal jauh di belakangnya,

  Walaupun pendekar tersebut mengunakan ilmu meringankan diri, tetap tertinggal oleh Banny,

   Kerana Banny lagi faham dengan hutan itu.Oleh kerana Banny telah jauh berlari ke dalam hutan itu.

   Dan merasa telah selamat, Banny memilih berehat di sebuah pokok besar,

   Untuk merehatkan diri, setelah sekitar 30 minit berehat, Budak langsung berdiri untuk mencari sumber air,

   Untuk dirinya minum dan mandi untuk kesegaran badan.Kerana penat berlari.

  Banny memilih berjalan, dan terus mencari sumber air kerana terlalu haus,

 Jauh Banny berjalan, sehingga memasuki hutan lebah, dengan pokok-pokok besar.

  Bunyi alam yang masih asli, Setelah berjalan terlalu jauh, masuk ke hutan itu.

   Banny mendengar suara air, dari arah batar, dengan semangat membara.

  Banny terus berlari, mencari asal suara air yang Banny dengar,

  Mendengar suara air deras, dengan semangat yang ada pada dirinya, b Banny terus berlari ke arah barat.

 Kerana dari baratlah Banny mendengar suara itu.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Edison Panjaitan STh
ini baru cerita bagus dan sangat menyenangkan.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Dendam Pendekar Peniru    Bab 62 persediaan perang

    Setelah beberapa minit mereka di atas bentang, akhrnya Banny terbang ke arah barat, bagi memulakan buat jebekan musuh-musuhnya nanti. Raja Seronon pun masiih mengikuti Banny, dia ingin melihat sendiri bagaimana Banny membuat jebakan, dan membantu Banny sedikit. Mereka terbang beriringan sepeti sepasang burung, kerana jarak dari istana ke barat tempat Banny membuat jebakan sangat jauh. Sehingga memakan waktu tidak sedikit, Soronsob sempat bertanya akan hal apa nanti berlaku, sebelum bermulanya peperangan. Dirinya takut akan kehidupan rakyatnya nanti, kerana sosok Soronsob sangat sayang akan rakyatnya, itu mengapa rakyatnya sangat sayang pada dirinya. "Banny apa yang nanti dirimu buat, dan bagaimana jebakan yang kau buat?" Tanya Soronsob dengan nada sopan, dan hormati akan sosok Banny. "Liat saja nanti Soronsob, bagaimana jebakan yang akan ku buat, Hahahah." Jelas Banny den

  • Dendam Pendekar Peniru   Bab 61 Musuh 3 Kilometer

    Setelah pertekaraan kecil itu berlalu, Akhirnya Banny lagi-lagi di selamatkan, di mana seharunya setelah Geleris membuka segel tingkat kependekaraannya. Giliran Banny pula membuka segel tingkatnya, akan tetapi Raja Soronsob datang tepat waktu, Banny seharusnya berterima kasih pada Raja Soronsob. Yang telah menyelamatkan dirinya, tetapi sebaliknya Banny malah memberikan sebuah pukulan, yang bersarang pada kepala Raja Soronsob. Sebenarnya setelah Banny memberikan tamparan itu, terlihat beberapa penjaga memasang posisi siaga, akan tetapi melihat Raja Soronsob terlihat santai. Mereka mengurungkan niat menyerang Banny, dan kembali pada posisi menjaga, setelah beberapa minit, akhirnya mereka berjalan beriringan menuju sebuah ruang. Dan terlihat ruang makan yang besar dan megah, Seperti kebiasaan Banny, langsung menghilang dari pandangan mata, kembali muncul bersebelah dengan meja makan. Tanpa memilik

  • Dendam Pendekar Peniru   Bab 60 Menjadi Orang Tengah

    "Apa guna kau bertanya padaku?" tanya Wanita itu kembali, dengan tetapi berwaspada siapa tahu lelaki di depannya, akan kembali menyerang dirinya."Aku bertanya kerana aku tidak merasakan tingkatnya bodoh." maki Banny tidak ingin mengalah, dari seorang wanita kerana dia merasakan dirinya paling kuat."Lelaki tidak berperikemanusian, seorang wanita cantik seperti ku, di katakan bodoh, apa kurangnya dirimu lelaki sialan." Balas Wanita cantik itu dengan makiannya."Ahahahaha wanita gila, jika aku menyebut tingkat kependekaran ku, aku merasakan dirimu akan muntah darah mendengarnya," ungkap Banny dengan nada makian masih belum berkurang."Cihhh! sombang kali kau lelaki gila, apa dirimu fikir di daratan ini, hanya dirimu yang terkuat, di atas langit masih ada langit," nasihat wanita itu pada keburukan Banny."Pesetan dengan langit, aku yang terkuat di daratan ini bodoh," balas Banny seperti tidak ingin kalah, tetapi dengan pendiriannya, yang merasakan di

  • Dendam Pendekar Peniru   Bab 59 Panas vs Es

    Pengakuhan Banny tadi yang seperti menutupi sesuatu, membuat Raja Soronsob mengerut keningnya, dan mencoba mencari sesuatu yang Banny sorokkan dari dirinya dan Donny."Aduhhh! maaf Soronsob apakah di istana ini ada makanan, aku merasakan lapar," Ungkap Banny tanpa merasakan malu, dan memegang perutnya.Seperti kesakitan perut kerana kelaparan, akan tetapi itu hanya mengalabuhi mata mereka, bagi menyorokkan tangan kirinya.Agar Soronsob dan Donny tidak mengatahui tangan Esnya tersebut, kerana musuh paling bahaya teman sendiri, bisa jadi bila mereka mengatahui keistimewa tangannya.Mereka akan saling berebut untuk memiliki, kabar tentang mustika es abadi yang telah di buka dari segelnya, telah cepat beredar sehingga banyak yang mencari.Keberadaan mustik es abadi, dan keyakinan mereka mustik es abadi di pakai orang, kebanyakan dari mereka telah mendengar cerita tentang perguruan raja tanah,Yang telah

  • Dendam Pendekar Peniru   Bab 58 Tiga Lelaki Pemabuk

    "A-a—apa pendekar Banny, maafkan kelancangan kami pendekar," balas ketua mereka dengan nada terbata, kerana terkejut dengan kehadiran seorang pendekar kuat.Dengan lutut bergegar ketakutan, mereka dengan serentak menunduk memberikan hormat, pada Banny dan teman-temannya sehingga Banny tersenyum gembira.Kerana karakter dirinya yang sombong, sehingga melihat para pendekar menunduk hormat, Banny tidak merasakan sungkam akan pekara itu, tetapi bagi Boyot, Donny, dan Fera merasa malu,Setelah gerbang di buka, mereka serentak memasuki istana di raja, terlihat megah menawan di penuhi dayang-dayang dan pengawal."Oii! orang tua di mana raja kalian?" Tanya Banny dengan gaya bicaranya yang sembarangan tanpa merasakan takut, Boyot telah Banny masukan di dunia demensinya.Yang bersama Banny sekarang hanya Fera, dan Donny, dan hanya beberapa pendekar yang tadi mengadang mereka."Raja kami sedang menunggu kalian di singgahsana," B

  • Dendam Pendekar Peniru   Bab 57 Raja Soronsob

    "Iya itu benar Banny," Balas Fera ikut senang kerana Banny telah kembali, akan tetapi keningnya kembali mengerut, kerana bagaimana Banny bisa mendapatkan energi kegalapan itu."Bisa jadi dia mendapatkan energi kegalapan itu dari batu bintang," Jelas Boyot seperti mengetahui isi otak Fera, hal tersebut membuat Fera melihat Boyot."Sudah-sudah jangan kau melihat aku seperti itu tolong," Sambung Boyot sembari mengerakkan kepalanya ke kiri dan ke kanan, bagi mengelak sorot mata Fera."Ahahahaha! sudah kita liat bagaimana Banny membantai musuh-musuhnya," Fera tertawa santai, dan kembali fokus melihat Banny yang gagah membantai musuhnya.Jauh sedikit dari mereka sekitar 800 meter, terlihat Banny dengan senyuman mengerikannya tersebut, tanpa beban membantai murid perguruan darah kematian.Pembantainya tersebut memakan masa sampai 3 jam, pada akhirnya Banny selesai dengan mood membantainya, matanya kembali pada hitam penuh.Dengan

  • Dendam Pendekar Peniru   Bab 56 Tuan dan Hewan sama-sama gila

    Kerana ingin mengusahi energi kegalapan, banyak berlaku peperangan di semesti ini, banyak juga korban jiwa. Setelah memasang kuda-kuda, ruh kegalapan langsung mengeluarkan jurusnya, yang terkenal mengerikan. "Jurus Kematian Energi Kegalapan!" Teriak ruh itu. seketika dari kedua kakinya mengeluarkan energi kelabu, dan tangannya juga mengeluarkan energi yang sama. Di mana jurusnya kali ini, mengharuskan dirinya membantai mereka mengunakan tendengan dan pukulan, yang di selimuti energi kegalapan. WUSSS! KRIKK! AHHH? Dengan kecapatan cahaya, ruh kegalapan bergerak dan membantai, satu persatu dari murid perguruan darah kematian. Sehingga tanpa terasa hampir setengah sisa murid perguruan darah kematian telah dia bantai, jika tanpa suara Banny yany mengingatkan dirinya. Mungkin telah habis dia bantai, hal tersebut membuatnya memaki Banny, menutupi kesalahan akan kenakalan dirinya. "Woi

  • Dendam Pendekar Peniru   Bab 55 Kisah Ruh Kegalapan

    Tanpa merasakan iba, Banny membantai jasad Lantuk yang telah mati, terlihat jasad Lantuk berlobang-lobang, di mana Banny ingin mengambil inti energi Lantuk.Banny berbuat demikin bukan kerana ingin terlihat kejam, akan tetapi jika di biarkan inti energinya utuh, bisa jadi pendekar lain akan membangkitkan dirinya.Setelah selesi dengan kerjaannya, Banny lantas menghilang kembali, dan muncul di sebelah para murid perguruan darah kematian."Ahahahah! apa kalian siap para manusia hina? semoga ini hadiah terindah kalian, sebelum menuju alam baka.". Ungkap Banny yang seketika menusuk tangan kirinya.AHHHHH!Tepat pada jantung pendekar yang di sebelahnya, melihat tangan kiri Banny berwarna putih kebiruan, hal tersebut membuat Boyot mengerutkan keningnya."Apakah itu mustika Es abadi? yang beberapa minggu lalu terjadi fenomena?" tanya Boyot pada Fera, yang terlihat ketakutan akan keganasan Banny."Mengapa dirimu

  • Dendam Pendekar Peniru   Bab 54 Ruh keganasan

    "Ahahahah, terimalah kematian kalian sialan!" maki Boyot kerana cuma dia yang tahu, Banny menyerap energi batu bintang."Sial kita kecolongan, semua yang tersisa, gunakan kesemua energi iblis, bantai dia dan lebut inti energinya!" Teriak Lantuk, mengumpulkan sisa-sisa muridnya.Setelah mendengar teriakan ketua mereka, seketika 2 juta murid berkumpul, termasuk juga dengan tertua, di mana 2.5 juta murid telah gugur.Tidak tahu siapa yang memulakannya, terdengar teriakan menyeru nama perguruan, dan juga menyeru akan kehidupan semangat iblis."Hidup Darah kematian!""Hidup Darah Kematian!""Hidup Darah Kematian!""Hidup Semangat Iblis!""Hidup semangat Iblis!""Hidup semangat Iblis!"Suara teriakan bergema, memenuhi kawasan berdekatan dengan perguruan Darah kematian, hal tersebut membuat Fera, Donny, dan Boyot menyerah. DARKKKK! BURMMMM!Perguruan me

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status