Share

Bab 3 pukulan energi alam

  Serangan demi serangan berlaku, tapi pendekar golongan hitam, itu masih saja boleh mengambalikan serangan tersebut.

  Dan Lebih parahnya, serangan dari makhluk itu, lebih kuat bila di tangan Pendekar itu.

  Daya hancurnya sehingga 10 kali lipat, dari serangan pemiliknya itu, sehingga mau tidak mau makhluk itu.

  Yang serupa seperti manusia pada umumnya, tetap memilih tinggi badan sekitar 10 meter.

  Dan mempunyai mata merah, badan berbulu, kuku pada tangan makhluk itu memiliki tajam seperti mata pedang.

  Yang membuat pendekar sedikit kesulitan, area tempat mereka bertarung pun menjadi luas.

   Kerana letupan demi letupan yang terjadi, dari pertarungan mereka itu, kerana marah makhluk itu.

   Memberikan serangan, tenaga dalam yang lebih besar.

  "Pukulan energi alam," teriak makhluk itu.

  Dan melancarkan pukulan keras, kepada pendekar itu.

  Tetapi pendekar itu hilang, dari tempat pendekar itu berdiri, sebelum pukulan itu tiba.

   Dengan amarah yang meluap-luap, makhluk itu langsung melihat sekeliling, dan merasakan energi dari pihak musuh dan.

  Benar sekali dari atas makhluk itu merasakan energi, dari pendekar yang menjadi lawanya itu.

  Baru saja ingin melihat pendekar itu, makhluk haus darah itu harus rela, dirinya terkena pukulan.

   yang tadi dia berikan kepada musuhnya itu, dari atas pendekar itu memberikan tendengan, ke perut makhluk itu.

  "Pukulan energi alam!!," teriak kembali pendekar itu.

  Dan tendengan pendekar itu.

"Husssss, Bukkkk."

   Melayang ke arah bahagian perut makhluk tersebut, dengan tidak rela juga makhluk itu,

   Kembali melayang terkena pukulannya sendiri, dengan senyuman yang menyeramkan,

   Pendekar itu melihat musuh, yang dia baru saja kembalikan serangan, kepada pemilik asal pukulan itu.

   Setelah mendarat dari melayangnya makhluk itu, seketika makhluk itu memuntahkan darah yang tidak sedikit.

   Dan makhluk itu juga langsung duduk seperti bertapa, makhluk itu ingin menyerap energi alam.

   Untuk menyembuhkan dirinya, setelah siap menyerap energi alam tersebut, mahkluk itu langsung memanggil teman-temannya.

   kerana merasakan pendekar itu, harus di beri pelajaran kerana menganggu pestanya.

   Dan benar saja dari arah belakang makhluk itu, datang sekumpulan,makhluk yang serupa seperti dirinya.

   yang membuat pendekar itu malah tersenyuman lebar, dan berkata.

"Tidak salahnya kalian memang makhluk rendah. Yang bila sudah kalah, kalian memanggil keturunan kalian untuk mengalahkan mangsa kalian. Hahahahaha!” Pendekar tersebut menghina makhluk di hadapannya, disertai satu ketawa yang seram bagi kumpulan makhluk tersebut.

 "Bagaimana sakti pun dirimu, jika melawan kumpulan kami, kau akan mati pendekar sialan!" Maki makhluk yang melawannya itu.

   Kerana marah tidak menerima pukulan miliknya sendiri, walaupun kumpulan makhluk itu sekitar 30 makhluk haus darah.

   Tapi tidak sedikit pun ada rasa takut di hati pendekar itu, bukan takut yang dia rasa tapi rasa suka yang melampau.

   Kerana dirinya telah lama menhilang dari dunia persilataan yang ada di negerinya itu.

   Rasa ingin membuang dosa-dosanya, yang telah dia lakukan selama di dunia persilataan.

   Tetapi kerana tubuh abadinya sulit sekali dia ingin bertobat, kerana sewaktu dirinya masih di dunia persilataan banyak sekali.

  Musuhnya ada dari golongan hitama, kau pun ada dari golongan putih termasuk kerajaan-kerajaan.

  Yang ada di negerinya itu, kerana memiliki tubuh abadi,  berapa banyak sekali pun musuh masih.

  Belum dapat mengalahkan dirinya. termasuk  sewaktu dirinya masih ada di dunia persilataan. setiap hari akan ada pembunuhan.

  Dan juga ada yang dirinya lakukan, baik dari golong putih mau pun golongan hitam.

   termasuk penduduk kampung, tidak segan untuk dia membumi hanguskan, jika ada yang membuat dirinya marah.

   Itu juga yang membuat dirinya melarikan diri, dari dunia persilataan itu juga merasa penderitaan.

   Orang-orang yang dirinya bunuh sewaktu dulu selalu menghantui dirinya.

   masih dalam lamunannya tiba-tiba, saja pendekar itu merasakan aura serangan dari depan.

  Dirinya tersebut dan sekitar 30 makhluk itu, mengambil kesampatan ketika dia tidak lagi focus.

   Kerana tidak sempat untuk menghilang, terpaksa dia mengunakan pukulan pertama tadi.

  Dengan sekejap dia menyerap energi alam, untuk melancarkan pukul.

  "Pukulan energi alam!!,"  teriak pendekar itu,

  Dan seketika 30 makhluk, yang menyerangnya tadi langsung mati, yang sikit menerima pukulan.

   Melayang di udara dan jatuh ke tanah, dan sekitar 20 makhluk itu mati ,tanpa jasad.

   Dan sisa nya, harus menderita kerana menerima pukulan itu, dan harus merelakan.

   Untuk jadi makhluk yang tidak memiliki tenaga dalam lagi, kerana kerosakan dari pukulan itu.

   Bukan main-main, hal itu yang membuat ketua mereka marah dan melancarkan pukulan mematikan lebih dari pukul sebelumnya itu.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status