Share

Bab 4 jurus demi jurus

  Hal tersebut membuat ketua mereka marah, dan melancarkan pukulan mematikan lebih dari pukulan sebelumnya itu.

  Tetapi tetap saja pendekar tersebut mampu meniru pukulan, makhluk tersebut.

  Kerana pukulannya itu masih saja boleh di tiru, oleh pendekar yang menjadi lawannya itu.

  Terpaksa makhluk haus darah itu, harus menyerap energi alam, kerana melawan pendekar itu membuat dirinya harus.

  Kehilangan terlalu banyak tenaga dalam, dan bila sudah selesai menyerap energi alam, luka dalam yang dia terima pelan-pelan sembuh seperti biasa.

  Dan seketika makhluk itu berdiri dari duduknya tadi, langsung memaki pendekar tersebut.

  "Woii dasar tua bangkai, tunjukan jurus-jurusmu aku merasakan diri mu hanya tiru jurus-jurus ku, dasar tua bangkai sialan hanya mampu meniru jurus orang." maki makhluk itu 

  "Ahahahah aku memang tidak mempunyai jurus 1 pun, aku memang pendekar golongan hitam peniru jurus musuh-musuh ku, kau tahu apa makhluk sialan." balas maki pendekar itu

  "Haaaa jika Memang bergitu coba saja dirimu tiru jurus ku ini, siapa lagi yang menguasahi jurus ini," sambung makhluh haus darah itu

 "Jurus pemukul jasad!!!!," teriak lantang makhluk itu sambil mengeluarkan jurus itu, tapi jangan salah sangkah.

   Jurus itu bukanlah jurus yang boleh di pandang sebelah mata kerana, jurus tersebut sangatlah mematikan jika targetnya terkena jurus itu.

   Langsung Mati tanpa jasad, jurus itu memang mengerikan sekali, bagi sesiapa pun yang menjadi lawannya.

 Tetapi bagi pendekar itu juga bukanlah jurus yang mematikan, kerana dirinya bisa mengembalikan jurus kepada.

  sesiapa pun musuhnya yang mengeluarkan jurus atau pukulan ketika bertarung,itulah yang selalu musuhnya takuti ketika berdepan, atau bertarung dengannya.

  "Jurus pemukul jasad!!" teriak lantang pendekar itu.

   Dan mengembalikan jurus dari makhluk haus darah itu, tetap makhluk itu telah bersedia, sebelum dia memberikan pendekar itu jurus tadi.

  "Hahahah bukan selalu kau boleh menyentuh aku saitan bodoh, coba saja kembalikan jurus tersebut ini." Ketawa makhluk itu.

   Dan memberikan jurus yang lain dia pelajari.

  "Jurus penyerap energi." Teriak kembali makhluk itu.

    Dan jurus yang dia keluarkan ada jurus untuk menyerap energi lawan, tetapi berbeza dengan pendekar itu.

   Bukan apa-apa jika jurus tersebut menyentuh badannya.

 "Jurus penyerap energi"... Teriak pendekar itu.

   Mengembalikan jurus dari makhluk yang menjadi lawanya, tetapi jurus yang dia telah kembalikan kepada makhluk itu.

   Sebelum tiba jurusnya di tempat makhluk, makhluk itu tiba-tiba hilang dari pandangan.

 "Ahahaha apa kau takut dengan jurus mu sendiri, makhluk sialan munculah engkau makhluk bodoh," ketawa pendekar itu.

  Kerana musuhnya kali ini hanya sanggup melarikan diri, dari jurus milik musuhnya sendiri.

  "Woiii sialan aku ada di belakang mu, apa kau masih mau bermain dengan jurus ku." Maki makhluk itu.

   Sambil pasang kuda-kuda, untuk melancar jurus berikut yang dia milik.

  Semua jurus yang dia keluarkan tadi, bukanlah jurus yang terlalu bahaya, kepada setiap musuh yang berdepan dengan makhluk itu.

  Tetap bagi pendekar yang baru sekali, terkena jurus tersebut langsung mati.

  "memang aku tahu kau ada di belakang aku cuma aku tunggu kau melancarkan jurus yang lain," menjawap pertanyaan makhluk itu.

  Pendekar itu berbalik badan, untuk berdepan dengan makhluk itu.

  "jika itu yang kau mau pendekar sialan akan ku berikan kau hadiah di alam baka syaitan," teriak makhluk itu.

   Kerana tidak menerima hinaan, dari pendekar lawannya

  "Silakan jika itu mau mua, akan ku layan permainan mu ini, kita tengok siapa yang akan mampus, setelah menerima jurus buruk mu itu syaitan,' kembali menerima hinaa.

   Membuat makhluk itu marah, kerana tidak terima hinaan, itu marahnya meluap-luap

  "Akan ku tunjukan jurus terakhir yang aku belajar, jurus ini sungguh mematikan terimalah hadiah terakhir dari aku, dan nikmatilah hidup di alam baka binatang," Teriak makhluk itu.

   Tidak terima hinaan yang di berikan oleh pendekar sialan itu.

  Makhluk itu menyerap energi alam, dengan jumlah sebanyak mungkin, dan melancar jurus mematikan itu.

  "Jurus pembakar nyawa!!"".... Teriak makhluk itu.

   Melancarkan jurus terakhir yang dia pelajari dulu, jurus itu sangatlah mematikan.

  Tetapi sebelum jurus itu kena kepada pendekar lawannya, langsung terbang naik ke udara.

   Untuk mengelak jurus itu ,langsung meluncur ke sebuah pokok, dan seketika pokok yang menerima jurus itu, hancur menjadi debu.

  "Jurus pembakar nyawa!" Teriak pendekar itu.

   Langsung jurus yang dia kembalikan itu, terkena ke pemilik jurus itu, dan terdengar teriak dari pemilik jurus itu.

  "Aahhhhhhh!" dan beberapa detik makhluk itu.

   Langsung meletuk menjadi sepihan daging.

  "Urmmm makhluk rendahan hanya itu kemampuan mu dasar sialan," Maki pendekar itu dan langsung mendarat di pemukaan tanah.

   Dan berjalan ke tempat baringnya banny, dan langsung mengangkat tubuh banny dan melayang ke udara menuju ke goa pertapaanya.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status