Share

32. Tragedi

"Kamar saya masih kosong kan, Mas?"

"Iya itu. Paling buat kalau ada tamu. Ya sudah kamu istirahat dulu sana. O iya, pintu kamarnya rusak nggak bisa dikunci. Gara-gara anak-anak mainan di dalam terus terkunci, kuncinya macet jadi kudobrak. Sampai sekarang belum dibenerin lagi."

"Iya, Mas, nggak pa pa. Saya ke kamar dulu ya, Mas."

Masuk ke kamar aku langsung terkapar karena kecapekan. Bangun pagi, badan rasanya remuk. Setelah sholat subuh yang sudah kesiangan, lalu mandi aku pun ke dapur niat pengin bikin sarapan sekalian buat Mas Angga. Tapi sampai di ruang makan, Mas Angga yang berpakaian kerja rapi sudah duduk di meja makan menikmati sarapan.

"Sini, Ra, sarapan."

"Wah, sudah ada nasi goreng. Mas Angga yang masak?"

"Iya, dong, kan ada tamu istimewa. Katanya tamu adalah raja. Ayo sarapan sekalian sini nemenin Mas."

"Makasih, Mas Angga." Kuambil piring lalu menyendok nasi goreng. Aku duduk di depan Mas Angga menikmati sarapan bersama."

"Ada apa sebenarnya dengan kalian? Lagi berantem
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status