Share

Ronde Kedua

Semua telah berakhir dalam waktu singkat, tetapi terasa cukup panjang dan melelahkan. Akhirnya, dengan gairah nafsu yang bercampur kesedihan, aku telah menjadi tersangka atas pembobolan gawang teman masa kecilku.

Semua terjadi tanpa pernah diduga. Bahkan bertemu kembali dengannya pun tidak pernah terpikirkan.

Aku bersandar pada punggung ranjang sambil memeluk Karina di dalam selimut. Keringat masih terasa lengket di setiap inci tubuhnya. Bau khas tubuhnya menguar.

Dia terpejam, lalu membuka mata dan mulai buka suara.

“Gue udah maafin lo, Adrian. Gue yakin nggak bisa membenci lo berlama-lama. Mana mungkin gue bisa benci sama lo selamanya, karena lo salah satu teman masa kecil berharga gue.”

Benar yang Karina katakan. Dua insan yang selalu bersama dalam suka dan duka memang tidak akan bisa saling membenci.

Meski membenci, pada akhirnya itu hanya sebuah perasaan sementara yang dapat berubah sewaktu-waktu. Rasa bahagia dan ingin memi

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status