Share

#10. Berjanji Untuk Berdua

Ini bukan hari pertama aku berada di desa terpencil dan melakukan pekerjaan sungguhan yang mungkin akan menjadi patokan bagaimana nanti aku keluar universitas. Kuliah kerja nyata yang aku ambil hanya berkisar 2 bulan, dan sudah satu bulan aku menekuni diri berada jauh dari kota Jakarta yang riuh.

Hari-hari yang biasa disiapkan sarapan oleh Ibu, diberi bekal oleh Bapak, atau bersapaan dengan Erin, tidak lagi terasa manja. Aku yang entah mengapa lagi-lagi diperlakukan seperti babu, alias segalanya ku-urusi layaknya seorang Ibu di sini. Aku memang terbiasa bangun pagi, dan karena hal itu aku menjadi alarm konsisten sampai pernah beberapa kali aku harus mengamuk karena mereka sulit bangun. Serta walaupun dua teman dekatku bisa membantu, tetap saja kawanan yang lain hanya turut mengandalkanku dalam urusan dapur.

Bukan aku tidak mau diandalkan, tetapi masalahnya---berada di samping Sadan dan Fattah seperti ini---aku sering merasa lebih buruk daripada Orick. Ada batasan-batasan diriku yang me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status