Share

CP 35. Enam Tersisa

Pertarungan antara Wulung dan si anak bertubuh gempal sangat sengit, keduanya tidak mau mengalah. Saat si anak masih oleng, Wulung melayangkan pukulan ke dada lawannya.

Terkejut, si anak bertubuh gempal tidak dapat menghindar. Tubuhnya sedikit terpental saat dadanya dipukul oleh Wulung. Agak sesak pernafasannya akibat serangan itu. Walaupun bertubuh kecil, namun tenaga Wulung tidak bisa diremehkan.

Sesaat mereka berdua bangkit, nafas mereka tersengal. Wulung berdiri sambil meringis mengelus pipi kirinya yang lebam. Sementara lawannya tersengal sengal memegang dada yang agak sesak.

Wulung saat itu mulai bisa mengendalikan kepanikannya, dia mulai menemukan rasa percaya diri. Sementara di dalam benak lawannya mulai tumbuh kepanikan dan kegelisahan karena Wulung memberikan perlawanan yang cukup sengit. Dia merasa gelisah sekaligus marah karena serangan Wulung.

Dengan percaya diri Wulung mulai bergerak maju. Diaturnya lagi taktik serangan untuk melawan. Si ana

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status