Share

7| Kebakaran

"Ada apa dengan pernyataan itu? Apakah hal itu aneh? Ah, jika Ames di sini dia pasti akan langsung menjelaskannya padaku." Abel merasa bingung melihat ekspresi orang-orang disekitarnya yang tampak sangat terkejut dengan penjelasan Baldwin, jika Ames ada di sini ia pasti bisa langsung menjelaskan situasi ini padanya. Itulah yang dipikirkan oleh Abel mulai merindukan sistemnya.

•••••••••••••••••••••••••|||||||||||••••••••••••••••••••••••••

"Aku dengar pangeran kecil kita adalah seorang jenius."

" Eh? Yang benar? Pangeran kita masih sangat muda, bahkan ia masih belum dapat berdiri, bagaimana beliau bisa menjadi seorang jenius?"

"Aku mendengar ini dari temanku yang adalah pelayan di istana pangeran, katanya beliau sudah membangkitkan sistemnya sejak beliau lahir."

"Sejak beliau lahir? Bukankah umumnya sistem kita bangkit saat berusia delapan tahun? Bagaimana bisa pangeran kecil membangkitkan sistemnya secepat itu?"

"Kau tahu? Dikatakan bahwa satu-satunya orang yang membangkitkan sistemnya sejak lahir adalah kaisar pertama kita."

" Kalau begitu, pangeran kita mungkin sehebat kaisar pertama?"

Tersebar desas-desus mengenai Abel yang membangkitkan sistemnya sejak ia lahir, dari diantara para pelayan, hingga menyebar dikalangan para bangsawan, namun untungnya rumor itu tidak menyebar hingga ke telinga rakyat, namun, Abel terlihat sangat tenang untuk ukuran seseorang yang mendengar rumor tentang dirinya sendiri.

"Yah, ini bukan pertama kalinya aku menjadi seorang jenius."

Begitulah tanggapan Abel mengenai rumor yang menyebar tentangnya, memang benar, ini bukanlah pertama kalinya ia menjadi seorang jenius, bahkan di kehidupan sebelumnya pun ia telah menjadi iblis jenius yang hanya terlahir ribuan tahun sekali.

Karena, ia dapat menguasai dua elemen sekaligus, yaitu api dan angin, yang keduanya saling mendukung satu sama lain, karena itu Lucifer menjadi sangat kuat dan berhasil mendapat gelar Duke dan menjadi panglima perang Kekaisaran Oscuro berkat paksaan.

Namun, menjadi seorang jenius itu sedikit merepotkan, jumlah pembunuh bayaran yang menyusup ke kamarnya semakin hari semakin banyak, bukan masalah besar baginya untuk membunuh penyusup-penyusup itu, nun, sangat merepotkan baginya untuk membersihkan mayat-mayat mereka dan menghilangkan semua jejak sihir yang digunakannya.

• • • • •

Jendela kamar Abel terbuka, dan angin malam yang menyejukkan masuk ke kamarnya membelai lembut wajahnya yang terkena cahaya rembulan, ini adalah pemandangan yang indah, jika kita mengabaikan beberapa pembunuh bayaran yang masuk ke kamarnya dan kini sedang bersiap untuk membunuhnya.

"Ini benar-benar sangat merepotkan."

Abel mendengus kesal, lalu menggerakkan tangan kecilnya untuk mengarahkan sihirnya membereskan nyamuk-nyamuk berisik yang masuk ke kamarnya.

"Mungkin aku bisa bermain-main dengan mereka," Batin pangeran kecil itu tersenyum kejam melihat betapa bodohnya orang-orang yang berani mengusik dirinya.

Lilin di ruang itu berkedip, apinya terlihat menari-nari dan di detik berikutnya telah membakar hampir semua penyusup itu hidup-hidup, kecuali satu orang, api pada lilin itu memanjang membentuk sebuah tali yang mengikat kaki pembunuh itu dan menjadikannya Abel.

Abel kecil terlihat sangat bahagia dengan mainan barunya, hingga ia lupa dimana ia sekarang, dan tanpa sadar saat tangannya kelelahan, kekuatan yang ia keluarkan sedikit terlalu kuat hingga membuat kobaran api besar yang membakar seluruh benda di kamarnya, ya, semuanya, kecuali keranjang bayinya.

"Ah, apa yang harus kulakukan sekarang?" Batin Abel tersenyum canggung melihat kobaran api yang membakar kamarnya dan kini hampir menyentuh keranjangnya.

"Jika aku mematikan api ini, apa yang harus kukatakan untuk menjelaskan semua kerusakannya? Ah, bukankah aku hanya bayi biasa yang tidak dapat berbicara? Kalau begitu? Haruskah aku pura-pura tidak tahu dan membiarkan api ini memakan semuanya?"

"Ah, karena aku bayi biasa, maka bukankah aku harus menangis saat menghirup asap kebakaran? Eum, namun itu akan membuat ibuku khawatir, kalau begitu, bagaimana jika aku pura-pura tidur? Eummm, baiklah! Mari lakukan itu saja!"

Brak!!!!

Pintu kamar di dobrak oleh Darrel dan para prajuritnya, Darrel yang melihat kobaran api besar di kamar putranya langsung menerobos api itu dan menggendong Abel yang tertidur pulas dan membawanya ke istana pusat, setidaknya itulah yang diketahui orang-orang.

Madeline yang melihat betapa besarnya kobaran api di kamar Abel benar-benar mengkhawatirkan keadaan bayinya, bagaimana bisa rentetan masalah terus menghantui bayinya yang baru berumur beberapa bulan?.

Melihat betapa khawatirnya ibu dan ayahnya, hati nurani Abel yang berpura-pura tidak berhubungan dengan kebakaran ini sedikit terluka, namun, ini semua ia lakukan demi kebaikan semua orang, setidaknya itulah yang ia percaya.

Penyelidikan secara besar-besaran dilakukan untuk mengetahui siapa dalang dari terbakarnya kamar pangeran mahkota Kekaisaran Timothe, dan masalah ini pun ditutup dengan mengkambing hitamkan pembunuh bayaran yang menyusup kedalam kemar Abel malam itu, sedangkan mereka juga hangus terbakar sihir Abel.

Mohon maaf para pembunuh bayaran, namun, inilah yang kalian dapat dari menjadi seorang pemeran pendukung yang bahkan namanya tidak di sebutkan, karena itu berjuanglah untuk menjadi pemeran utama walau dalam kisah hidupmu sendiri, dan jangan biarkan orang lain merebut peranmu.

Sejak kebakaran malam itu, pangeran mahkota yang tinggal di istana mawar perak tidak lagi tinggal dalam istananya, dan dipindahkan ke istana mawar emas, yaitu istana tempat kaisar dan permaisurinya tinggal, dan akan kembali ke istana mawar perak saat ia cukup dewasa untuk menjaga dirinya sendiri.

Karena kemunculan para pembunuh bayaran yang ketahuan oleh Kaisar, maka, kaisar pun hanya menempatkan orang-orang yang pandai menjaga mulutnya disekitar pangeran, kemungkinan besar penyebab banyaknya orang yang menargetkan pangeran karena mereka mendengar rumor bahwa pangeran mahkota adalah seorang jenius yang bahkan disamakan dengan kaisar pertama, oleh karena itu, sejak saat itu semuanya berubah menjadi sangat membosankan bagi Abel.

Bila biasanya ia bermain dengan para pembunuh yang datang menemaninya di malam hari, sekarang hanya ad sepasang kekasih tidak tahu diri yang menemani malamnya.

"Bagaimana bisa mereka bermesraan di depan bayi yang masih sangat polos!!!! Demi apapun, aku tidak percaya mereka dapat melahirkan seorang jenius dengan sikap kurang ajar mereka itu," Umpat Abel merasa kesal dengan kedua orang tuanya yang membicarakan soal romantisme di depannya.

Bukan karena alasan lain, namun Abel kesal karena saat melihat mereka yang memiliki hubungan sangat baik, Abel menjadi semakin merindukan istrinya, dan setiap ia mengingat bahwa ia bereinkarnasi, ia menjadi berharap istrinya juga bereinkarnasi kembali dan mengingat semua kenangan mereka, namun, apakah itu mungkin?.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status