Share

Siapa kau sebenarnya?

"Apa mungkin setelah datang ke dunia manusia, selera makanan kalian jadi aneh?" Heran Aldric dengan polos, tanpa sadar seketika telah membuat kelima gadis itu menengok ke arahnya, dengan tatapan tajam.

"Apa maksudmu!”

...

Saat ini mereka berenam sedang berada di sebuah restoran. Aldric menggaruk tengkuk nya dengan canggung, saat mendapat tatapan tajam dari kelima gadis cantik itu. Lelaki itu duduk bersila di atas karpet lembut di batasi oleh meja yang tidak tinggi dengan dekorasi kuno yang unik, dalam ruangan yang tertutup.

"Sebenarnya siapa dirimu?"

"Dan apa yang kau ketahui tentang kami berlima!" tanya Suzy dengan serius, begitu pun dengan keempat temannya yang menatap Aldric dengan tatapan tajam dan penuh selidik. Mereka semua tak bisa merasakan hawa makhluk apa pun pada Aldric. Hanya ada dua kemungkinan yang dapat terjadi, Aldric ini memang hanya seorang manusia, atau memang dia sangat pintar menyembunyikan aura dan mana nya.

"Bukankah kalian sudah tahu, kalau aku adalah Aldric!" senyum bodoh Aldric, yang malah semakin membuat kesal kelima gadis itu. Mereka sedang tak ingin bercanda saat ini, ini masalah serius, Tetapi lelaki itu seolah sedang mempermainkan mereka dengan candaan yang sama sekali tidak lucu, bagi mereka.

Beratus-ratus tahun lamanya mereka tinggal di dalam kastil yang tersembunyi dan tak terjangkau manusia ataupun makhluk lainnya. Sangat tidak mungkin ada makhluk yang mengenal atau mengetahui rahasia yang mereka simpan rapat, selama ratusan tahun. Kami berlima memang bukan manusia, tapi tidak sembarang orang bisa mengetahui hal itu!

Brakk..

Liza menggebrak meja, sembari menatap Aldric dengan tatapan kesal.

"Apa kau sedang mempermainkan kami lagi!" Kesal Liza yang diam-diam sudah menyiapkan api yang sudah berkobar di tangannya, siap untuk membakar Aldric jika lelaki itu main-main lagi.

"Tenanglah... Simpan apimu itu, bukankah kalian masih perlu tahu, siapa aku sebenarnya!" Ucap cepat Aldric seketika mulai serius merasakan hawa panas api dari bawah meja yang keluar dari tangan Liza. Perlahan Liza mulai memadamkan api di tangannya, dan kembali duduk dengan tenang.

"Dia tidak akan benar-benar membakar mu, kok!" ujar Bella keheranan melihat Aldric yang sudah terlihat pucat, ketakutan. Bukankah respon manusia itu terlalu lemah?

"Ya, di iblis yang baik. Mungkin dia hanya akan membakar semua rambut mu sampai botak!" Tambah Luna acuh sembari mencoret-coret buku pelajaran nya menggambar air terjun disana, keberadaan manusia seperti Aldric bukanlah suatu hal yang perlu di khawatirkan, tapi rahasia yang di ketahuinya itu lah yang bisa saja jadi bumerang bagi mereka berlima.

 Seketika Aldric meneguk salivanya kasar, membakar rambut sampai botak itu tak jauh lebih baik, daripada mereka memenggal kepalanya, lima gadis ini ternyata lebih menyeramkan, dari apa yang dipikirkannya.

 "Tenanglah Liza. dan kau Aldric, ada banyak orang yang mempunyai nama sepertimu, aku tidak tahu kau dapat informasi dari mana soal kami berlima..." Suzy memberi jeda dalam perkataannya.

"Jadi, tolong kau jawab dengan jujur, ini adalah restoran kami, semua orang di sini adalah orang-orang kami. Bisa kupastikan kau tak kan bisa keluar dengan selamat dari sini, jika kau mencoba mempermainkan kami lagi!" Kali ini Suzy mengancam dengan raut wajah yang sangat serius. Aldric membuang muka, kemudian menghela nafas berat.

"Haah...!"

"Jika aku bilang kita pernah bertemu sebelum aku bereinkarnasi, apa kalian akan percaya!" Tanya Aldric menatap kelima gadis itu.

"Apa maksudmu?" bingung mereka tak mengerti.

"Kalian melupakanku, bahkan Yoona pun juga." ungkap Aldric menghela nafas panjang, tak langsung bicara pada intinya.

"Aku Aldric davidson!" lanjutnya lagi, yang membuat mata kelima gadis itu membulat, tak percaya.

"Kau gila! Bukankah dia sudah mati. Dan dia seorang werewolf, bukan manusia. Kau jangan coba-coba menipu kami semua!" Seketika semua orang mengingat-ingat lagi tentang lelaki itu, werewolf yang sudah membawa Yoona ke kastil, kemudian lelaki itu kembali pergi berlari ke hutan, karna racun yang sudah hampir menjalar ke seluruh tubuhnya.

Racun werewolf yang di buat oleh bangsa serigala sebagai senjata perang. Racun itu dapat membuat bangsa apa pun bahkan bangsa Vampire itu sendiri menjadi gelisah dan haus akan darah dan daging vampir. Vampir yang sudah terkena racun itu bahkan tak segan-segan akan menghisap habis darah sesamanya hingga mati.

"Tolonglah Al, jangan mempermainkan kami, bukankah aku sudah memperingatkanmu, sebelumnya! Nama kalian memang sama, tapi bukan berarti kalian berdua adalah orang yang sama!" ujar Suzy sembari memijit keningnya dengan pening. Mereka punya memori yang cukup buruk tentang si werewolf mata biru itu. Bahkan Yoona sudah gemetar jika mengingat-ingat kejadian itu lagi.

"Bagaimana cara aku membuktikannya, agar kalian semua percaya!" Tanya David melihat satu persatu ke arah mereka semua.

"Ceritakanlah!" Sela Yoona, yang membuat mereka semua menengok ke arahnya.

"Dari mana dan bagaimana kau bisa bereinkarnasi. Bukankah seorang werewolf membutuhkan waktu seribu tahun untuk bereinkarnasi? Tapi ini belum genap seribu tahun setelah kematian Aldric, dan Aldric kembali hidup lagi sebagai manusia, bukan serigala? Bagaimana kami bisa percaya kalau kau adalah Aldric, Sementara Aldric adalah seorang werewolf, bukan manusia!" Tanya Yoona bertubi, berusaha mengorek semua informasi yang di ketahui oleh Aldric, dan kalaupun ia berbohong, apa alasan nya dan bagaimana dia bisa tau tentang Aldric Davidson si manusia serigala.

Ada yang namanya sistem reingkarnasi makhluk hidup, biasanya dalam seribu tahun jiwa mereka akan melebur dan membentuk jiwa baru, adapun semua ingatan mereka di masa lalu akan terhapus dan tergantikan dengan ingatan baru. Biasanya mereka akan berganti menjadi makhluk baru sesuai perbuatan mereka selama di dunia, semakin banyak perbuatan baik yang dilakukan, maka semakin besar peluang mereka bereingkarnasi menjadi makhluk dengan kehidupan lebih baik di dunia lainnya.

Tapi lain hal dalam makhluk mitologi seperti serigala, Vampire atau makhluk spiritual yang mempunyai banyak mana dan kekuatan spiritualis, mereka akan melebur namun kembali menjadi makhluk persis seperti sebelum, mereka mati. Jika di jabarkan, manusia bereingkarnasi bisa saja menjadi ikan di laut atau jerapah di daratan.

Tapi berbeda dengan makhluk spiritual, jika mereka sebelumnya makhluk spiritual maka mereka akan kembali bereingkarnasi menjadi makhluk spiritual persis seperti sebelumnya. Maka dari itu mereka berlima keheranan, bagaimana Aldric davidson si manusia serigala, malah hanya bereingkarnasi sebagai seorang manusia biasa, itupun tanpa kekuatan dan mana.

Semua orang menatap Aldric menyetujui perkataan Yoona, mau dipikir bagaimanapun ini semua cukup mustahil, cara agar semuanya dapat terjelaskan hanya dengan Aldric menceritakan semuanya dari awal.

"Aku tidak begitu ingat, kenapa bisa bereinkarnasi secepat ini. Ingatanku soal kehidupan sebelumnya, kembali saat aku berumur enam tahun. Dan yang pertama kali kuingat, saat mendapat kembali ingatanku adalah sebuah janji. Janji yang mungkin menjadi alasan mengapa aku bereinkarnasi lebih awal, seolah ada yang berbisik di telingaku, lima ratus tahun setelah kejadian itu akan datang, hari dimana kejadian itu akan terulang seperti di awal, aku harus kembali untuk mencegah kekacauan, aku harus melindungi orang-orang yang ku sayang!" Kening Aldric berkerut berusaha mengingat semua kata-kata yang sering terbisik di telinganya kala itu. Itu juga yang membuatnya mempersiapkan segalanya sejak awal, berlatih ilmu pedang, bela diri, bahkan sampai ilmu sihir yang sebenarnya terlarang di pelajari oleh manusia.

"Dan soal hilangnya mana dan kekuatan spiritualisku, mungkin ini hukuman karna telah mendobrak gerbang alam baka, dan memaksa bereingkarnasi lebih awal!" Aldric memegangi kepalanya, berusaha merangkai serpihan memori, yang sudah hancur saat dia kembali di lahirkan sebagai manusia. Apa yang di katakan dewa akhirat, persyaratan apa yang pernah di ajukannya, itu semua ada tapi hanya sebagian memori kecil yang bahkan sulit untuk di ingat.

"Memang kau punya janji apa?" Tanya Luna membulatkan matanya, dengan penasaran.

"Entahlah, bahkan sampai sekarang aku masih berusaha mengingat janji apa itu, oh! Dan soal persyaratan dewa akhirat aku mulai ingat, dia memintaku untuk menemukan alasan mengapa aku harus bereingkarnasi lebih cepat." Aldric membulatkan matanya akhirnya mengingat apa yang dikatakan dewa akhirat padanya.

"Dan juga, aku kembali kehadapan kalian karna Yoona, aku merasa bertanggung jawab atas dirinya. " tambahnya lagi.

"Memangnya mau bertanggung jawab bagaimana?" tanya Yoona.

"Tentu saja melindungimu, seperti dulu!"

 Melindungi? bukankah itu lebih ke berkorban nyawa. Lelaki itu bahkan membiarkan dirinya terkena anak panah demi melindungi Yoona, melawan bangsanya sendiri, bahkan harus sampai mati dengan cara yang mengerikan. Memang dirinya siapa hingga Aldric begitu ingin melindunginya, harusnya saat itu mereka tidak bertemu. Dan melanggar peraturan dengan menjalin pertemanan padahal itu terlarang, pada akhirnya mereka berdua mendapatkan karmanya.

"Harusnya kau tak kembali Aldric, setelah kau bereinkarnasi harusnya kau jalani saja hidupmu sebagai manusia, kau hanya akan mendapat bahaya lagi jika kembali padaku, lagi pula bagaimana kau bisa melindungiku dalam bentuk manusia? Aku bahkan jauh lebih kuat darimu. Aku tak mau melihat kematianmu untuk yang kedua kalinya!" Marah Yoona sembari mengepalkan tangannya, mengetahui keberanian Aldric yang dalam wujud manusia ini.

"Apa maksudmu, melihat kematianku?" Bingung Aldric dengan tak mengerti.

"Saat setelah kau pergi mengantar Yoona, dia menangis dan mengejarmu, aku dan Liza mengikutinya sampai dia berhenti, dan kami kaget saat melihat apa yang Yoona lihat, saat itu!" Ujar Suzy tak melanjutkan ceritanya.

"Kau berubah menjadi siluman serigala yang mengerikan. kemudian sekilas kau tersadar, kemudian kau langsung menusuk dirimu sendiri menggunakan pedang. Apa kau tahu! Yoona sampai pingsan, pada hari itu." Tambah Liza meneruskan cerita Suzy, tadi.

"Maafkan aku, kukira kau membenciku setelah aku membunuh pamanmu. Kau hanya diam saja pada hari itu, aku jadi tak berani mengucapkan salam perpisahan padamu, maaf kau jadi harus menyaksikan hari kematianku yang mengerikan itu!" Ujar Aldric sembari meraih tangan Yoona dan menggenggamnya.

"Sudahlah... Kau membunuhnya untuk melindungiku, aku tak pernah menyalahkanmu akan hal itu. Dan aku juga senang kau bereinkarnasi Aldric, mulai sekarang aku yang akan melindungimu." Ungkap Yoona tersenyum ke arah Aldric. Di kehidupan lelaki itu kali ini, Yoona pasti yang akan melindunginya.

" Kau hanya memanggilku Aldric? bukan Aldric davidson seperti dulu? Namaku sekarang memanglah Aldric william." Selanya dengan senang. Empat orang lainnya juga hanya bisa angkat bahu ikut senang, jika Yoona sudah mengatakan dia Aldric berarti itu memanglah dia.

"Baiklah Aldric, sekarang kami percaya kalau kau adalah Aldric davidson yang kami kenal, dan untuk merayakan kelahiranmu kembali, kau bisa makan sepuasnya di sini!" Bangga Liza, karna ini adalah restoran terenak di kota, dan tentunya restoran ini adalah milik mereka berlima, mereka punya ruang khusus tersendiri saat ingin bersantap di sini, dan pegawai di sini rata-rata juga lah bukan manusia seperti pada umumnya. Mereka mengusap perut yang mulai terasa keroncongan, kemudian menjentikkan jari, mengkode pelayan untuk menyajikan makanan.

Para pelayan sudah hafal dengan selera mereka berlima, jadi hanya Aldric yang berteriak memesan makanan pada pelayan. Mereka tak beranjak dari dapur, membuat Aldric berpikir pesanannya tak dihiraukan. Siapa sangka beberapa saat kemudian muncul beberapa piring terbang dari arah dapur dengan semua makanan yang barusan mereka pesan.

"Gila! bisa-bisa aku babak belur, jika sering makan di sini!" Rutuk Aldric melihat piring yang melayang dengan cepat ke arahnya seolah ingin menghantam kepalanya.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status