Untung Davin sabar, jika tidak dan dia kesal, pasti Davin akan membalikkan sendi yang sudah lurus itu menjadi dislocated kembali.Setelah semua sudah mendapat pertolongan pertama, tiba-tiba ada bunyi sirine yang terdengar dari ponsel Peter.Level tiga, bahaya yang terjadi sudah bukan main.“Tuan Davin, kita harus segera menuju Possilpark. Viona, agen perempuanku sedang dalam kondisi kritis.”Dua orang yang sudah tidak kuat lagi untuk berjalan, memutuskan untuk berhenti dan diberikan satu Dacia.Sementara sebelas lainnya, berangkat menuju Possilpark bersama Davin, Mr. Smith, dan Peter.Reyhan tidak bisa berjasa banyak karena memang keahliannya adalah penyelidikan seperti Peter.Minimal, dia memiliki skill menembak yang sedikit lebih mumpuni dari detektif Glasgow itu."Kita bagi menjadi dua pleton. Pleton satu menuju ke tempat Viona secara diam-diam, sementara yang kedua menjaga Tuan Davin.""Siap, Kapten."Kapten Smith. Lelaki paruh baya berusia 51 tahun dengan rambut sedikit memutih,
Satu Dacia yang tersisa langsung diarahkan menuju Possilpark untuk membantu pleton pertama yang sudah berangkat.Setelah sampai di Hedgedgot, Davin meminta salah satu mobil yang terparkir disana agar bisa ia bawa menuju Possilpark.Tidak butuh waktu lama, beberapa staff dan petinggi langsung berbaris dan menawarkan mobil mereka masing-masing."Mustang ini menarik, siapa pemiliknya?”Salah satu staff yang berbaris di tengah mengangkat tangan."Okay, kalau memang berkenan, aku izin agar memakainya untuk keperluan penyelidikan.""Jangankan mobil, bahkan rumah dan seisinya akan saya berikan pada Anda, Tuan.""Bagus, pertahankan itu. Okay, semua kembali bekerja.""Tapi kunci ini?"Orang tersebut menanyakan perihal kunci Gallardo hijau Davin yang diberikan padanya.Nampaknya dia tidak tahu kalau mobil super mewah yang hanya diproduksi empat warna saja di Inggris itu yang dijadikan jaminan."Ahh, masalah itu ... anggap saja sebagai ganti rugi apabila mobil mustangmu kena masalah."Menatap ti
Begitu Davin mendekati wanita yang ketakutan itu, gadis itu malah berteriak melengking."Jangan mendekat atau aku terus berteriak sampai orang-orang datang ke sini!” Gadis yang ingin ditolong Davin erus-terusan memberontak sampai memancing perhatian orang-orang. Davin tahu, pasti ada yang aneh. Tidak mungkin ada seorang gadis polos berteriak keras ketika ingin ditolong.Menyadari ada kecurigaan di bagian atas tubuh milik gadis itu, Davin menarik selimut yang membungkus tubuh nya dengan sedikit memaksa.Tato Serigala Merah.Tidak salah lagi, dia anggota Lone Werewolf.Ini adalah kesempatan emas Davin begitu melihat perempuan tak berdaya dengan kaki terikat di ranjang."Tubuhmu sangat indah dan membangkitkan hasrat," ujar Davin sambil mencari tahu apakah tato itu benar-benar Serigala Merah atau bukan."Ti-tidak, jangan sentuh aku. A-aku tidak mau melakukan ini. Stop!""Ups, jahat sekali. Kau harus bertanggung jawab."Selimut kembali ditarik, kali ini lebih kasar.Davin membuang selimut
“Aku mohon, Tuan, jangan sampai Melvin tahu tentang hal ini. Aku bisa canggung jika bertemu dengannya ketika dia tahu apa yang sudah kuceritakan padamu hari ini.” Rainy memohon pada Davin seolah ada rahasia antara dia dengan Melvin.“Kenapa memangnya? Kau menyukai Melvin?”Rainy terdiam tanpa bahasa. Ia tidak menggeleng, tidak pula mengangguk.Ada sebuah teori bahwa diamnya seorang perawan berarti jawaban iya.Tidak diragukan lagi, Rainy menaruh hati pada pandangan pertamanya untuk Melvin.“Baiklah, tapi dengan syarat, bukalah semua kartu as tentang Lone Werewolf padaku.”“Untuk itu, sepertinya tidak bisa, Tuan. Aku bekerja untuk mereka dan biaya hidupku bergantung pada mereka.”“Ohh, jadi kau menyepelekanku? Baik, aku akan membayar dua, atau bahkan tiga kali lipat lebih banyak dari mereka.”Sebagai perempuan normal dan sedikit matre, Rainy langsung tergiur dan memanggutkan kepala tanda setuju.***Pintu terbuka dan menampilkan wajah murung Hans yang terlihat jelas.“Kenapa, Hans? Kau
“Hello, Hans, bukankah kau yang menjual diriku pada lelaki itu, dan kau menghinaku sebagai perempuan murahan?” Rainy seperti membela Viona yang masih ketakutan di pojokan. Ia datang untuk menyuarakan keresahannya yang selama ini hanya dimanfaatkan oleh Hans.“Cuih, sampah sepertimu yang murahan. Memaksa sosok perempuan polos sepertinya untuk melakukan hubungan badan? Ironi sekali. Sadarlah, Hans.”“Kau sudah bersekutu dengan Davin? Lancang sekali, Paul tidak akan segan membunuhmu!”“Lakukan saja, lagian aku bukan lagi bagian dari Lone Werewolf. Tato Serigala Merah itu ... besok mungkin akan segera menghilang.”Davin menyuruh Rainy untuk menghibur Viona yang masih ketakutan.Perempuan suruhan Peter itu tidak bergeming dan hanya memegangi selimut.Diajak bicara saja susah, apalagi disuruh untuk mengenakan pakaiannya kembali.Sepertinya ada trauma dari masa lalu atau luka dalam yang kembali terbuka setelah perilaku Hans padanya.Viona, sungguh malang nasibmu.Sejurus kemudian, ada seoran
“Sorry, Tuan Davin, sebenarnya aku ingin berbincang lama dengan kalian di kafe The Dome pagi itu, tapi keadaan berkata lain. Aku sadar jika kalian berdua sedang diawasi dan tidak ingin diriku terkena ancaman juga. Bingkisan yang kuberikan pada kalian berisi tentang titik koordinat tempat salah satu petinggi Lone Werewolf berada.” Robin menjelaskan panjang lebar.“Bolehkah aku bersedih sejenak?”“Silakan, tidak ada yang melarang.”“Sejujurnya, bingkisan itu adalah oleh-oleh terakhir dari kakakku sebelum dia dimakamkan di sebuah pemakaman kecil dekat taman kota.”“Aku turut berduka mendengarnya, Robin.” Davin langsung bersimpuh di kaki Robin, meminta maaf atas segala kesalahannya karena telah membunuh seorang Colin.Tidak mau kalah, Robin juga ikut berlutut. Bukan untuk minta maaf, melainkan menahan badan Davin agar tidak membungkuk terlalu lama.“Tidak, Tuan, Anda tidak bersalah. Justru si bodoh itu yang menyebabkan kakakku dibutakan harta!”Hans, harta The Lyceum, keinginan Colin mela
“Kau tahu, Tuan ... Hans sudah berencana membunuhmu, tapi menjadikan kakakku sebagai alat.” Davin mendongak ke arah Robin.“Sebentar, Robin, kau tidak boleh menuduh orang sembarangan tanpa bukti.”“Semua bukti ada pada naskah terakhir kakak sebelum dia menyamar sebagai Melvin palsu dan menjemput Anda di The Lyceum 2 di Musselburgh untuk merayakan ulang tahun kekasih Anda.”Davin tercengang, ternyata Robin mengingat semuanya, bahkan kegiatan yang dijalaninya juga diingat pemuda itu.“Esoknya, kakak sempat mengabari sekilas jika dirinya sudah berada di istana dan misi peledakan sedang berlangsung.”Setelah mendengar aba-aba dari Greg selaku pimpinan penyerangan, Colin mendapat perintah untuk terus menempel Davin dimanapun dia berada.Tepat sesuai dugaan, ada jalan baru yang tidak diketahui kakak.“Pesan terakhir yang dikirimkannya padaku adalah permohonan maaf karena dia akan membunuh seseorang.“Aku auto kaget dan bertanya siapa gerangan orang tersebut. Tapi sayang, pesanku hanya berta
Dataran tinggi Edinburgh, 1992Hans menyamar sebagai seorang yang berpakaian serba hitam agar bisa menyatu dengan alam gelap hutan di dekat reruntuhan kastil.Setelah memastikan jam eksekusi Paul, ia berangkat bersama seorang rekannya di Raeburn Place.Persiapan yang dilakukan sudah sangat matang dan peluru dalam pistol diganti dengan suntikan bius yang bisa memberhentikan detak jantung untuk beberapa jam.Dokter Frans, seorang ahli sekaligus lulusan terbaik Cambridge University pada zamannya, membantu misi penyelematan itu dengan membuatkan serum khusus.Setelah dirasa cukup, mereka berangkat dengan mengendap-endap melewati hutan.Melewati jalan biasa bukanlah pilihan terbaik karena akan diinterogasi oleh polisi militer kerajaan dulu.Belum lagi, mata-mata Nayama bertebaran di sekitar dataran tinggi, apalagi waktu kepemimpinan Prince William.“Paul dieksekusi pukul tiga pagi, kita harus sudah sampai pukul satu, atau bahkan saat tengah malam.”“Baik, Hans, kita lakukan rencana A.”Sep