Share

Part 16. Beradu Mulut

"Marimar!" Dia berteriak. Lalu, menarik tangan dan mengempaskannya berikut tubuhku yang tengah mengandung. Aku tak bisa menahan tangannya yang dengan kuat mendorong, akibatnya tubuhku terpelanting dan tersungkur di aspal.

"Aaahh toloong ...." Aku memanfaatkan kondisi jalan yang ramai agar perhatiannya tertuju pada aku dan Mas Gio.

Benar-benar aku sudah menahan emosi ini pada puncaknya. Entah sampai kapan dia akan bersikap seperti itu? Mungkin sampai aku pergi dari kehidupannya, tapi mana bisa? Dia memiliki keturunan dari darah dagingnya sendiri. Walau aku pergi sejauh apa pun, kelak anaknya ini akan mencarinya.

"Kenapa ... kenapa, Mbak?"

"Mbak, baik-baik aja?"

"Mas, Mbaknya kenapa gak ditolong?!"

Begitu pertanyaan dari beberapa orang yang menghampiri kami.

"Sa-saya istrinya, dia ... hampir menabrak dan mendorong saya yang sedang hamil." Tak terasa air mata mengalir di salah satu ekor mataku. Mungkin ini efe
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status