"Ugh."
Della segera menjatuhkan tubuh ke tempat tidur ketika dia menyelesaikan acara mandi. Gadis itu terdiam saat melihat laptop yang disimpan rapi di atas meja belajar. Merenung, saat jari-jarinya kembali menggoda untuk memainkan game favorit yang telah ditinggal belakangan ini.
Della membuang napas panjang saat dia tetap berdiri untuk menghampiri meja belajar dan menyalakan laptop dengan perasaan campur aduk. Di satu sisi, game Tales of Dungeon adalah satu-satunya tempat di mana dirinya bisa sedikit bersantai dari dunia nyata. Namun di sisi lain, Della tahu seluruh pemain sudah menambahkannya ke daftar hitam hanya karena dia ditendang secara tidak terhormat dari guild yang paling terkenal di game tersebut. Mungkin beberapa pemain masih ada yang mau menerimanya, tetapi mereka hanya guild kecil yang tidak bisa dimasuki karena batasan levelnya.
Dengan level karakter Della, memasuki Dungeon level C sudah tidak memungkinkan lagi. Namun guild kecil hanya memiliki paling banyak dua Dungeon level C dengan satu Dungeon level B jika mereka mau bekerja keras untuk maju. Di situlah salah satu alasan lain mengapa Della tidak bisa mendaftar di guild yang lebih kecil. Dia terjebak dengan karakternya sendiri. Dikhianati, dan terjebak dalam hinaan tanpa tahu apa kesalahan dia yang sebenarnya.
Ketika laptopnya telah menyala, Della melihat ikon Tales of Dungeon di desktop laptop, dan mulai termenung sejenak. Karena dia jelas tidak bisa membiarkan siapa pun tahu bahwa dia senang bermain game online, Della selalu menggunakan akun samaran untuk memainkan sebuah game. Menghapusnya bukanlah hal yang sulit. Dan karena game itu sendiri bukan game yang mengijinkan seseorang menggunakan uang untuk meningkatkan kekuatan pemainnya, Della sama sekali tidak khawatir tentang kehilangan sesuatu dari game tersebut. Menghapusnya sebenarnya bukan masalah yang besar. Dia sebelumnya hanya takut untuk membuang masa-masa yang dia habiskan di game tersebut. Masa-masa yang indah, sekaligus menyakitkan akhir-akhir ini.
Mengambil napas panjang, Della akhirnya kembali log in ke game kesayangannya itu. Jantungnya berdegup dengan kencang, saat dia melihat orang-orang tampaknya masih membicarakannya di obrolan dunia yang ada dalam game tersebut.
Sejak kecil, Della selalu takut untuk dibenci oleh orang lain. Dia berusaha tumbuh menjadi gadis yang sempurna karena alasan yang sama. Perasaannya kini benar-benar hancur, saat dia melihat bahwa bahkan di game, ada kalanya dia harus disalahkan tanpa tahu apa sebenarnya kesalahan yang telah dia perbuat.
Kali ini tekad Della sudah bulat. Dia menghapus akun gamenya tersebut tanpa berpikir dua kali lagi. Gadis itu mengigit bibirnya erat. Della tetap berada dalam posisi yang sama selama beberapa detik, sebelum dia akhirnya menarik napas panjang dan terlihat lebih lega dari sebelumnya.
Tales of Dungeon adalah satu-satunya sumber kebahagiaannya. Di dunia nyata, bahkan jika dia dijahati oleh seseorang, Della biasanya hanya akan memaksakan sebuah senyum dan mengabaikannya selama mereka tidak kelewatan batas. Namun dunia maya jelas berbeda dari dunia nyata. Di sana Della bisa menjadi dirinya yang sebenarnya. Della bisa marah jika dia mau. Dan saat ini, segala perasaan sedih Della telah berubah menjadi dendam yang mengakar di hatinya.
Dia ditendang dari guild secara tidak terhormat dengan alasan yang tidak jelas pula. Para pemain lain juga meremehkannya karena dia tidak pernah mau menekan anggota baru guild demi keuntungannya sendiri. Della membuang napas panjang, saat dia memutuskan apa yang akan dia lakukan selanjutnya.
Karena Della biasanya tidak bisa mencari keadilan dalam dunia nyata, gadis itu setidaknya dia bisa mendapat keadilan di dunia maya. Melawan guild besar itu secara terang-terangan jelas sama saja dengan bunuh diri. Ketua Guild Domination merupakan pemain yang terus saja online untuk memperkuat karakternya selama ini. Bahkan jika Della bukanlah pemain yang buruk, kekuatan tempur karakternya pasti tetap akan kalah jauh dari jenis orang seperti itu. Belum lagi anggota elit guild tersebut juga rata-rata memiliki level yang lebih tinggi darinya. Della bukan gadis yang memiliki banyak waktu luang. Dia hanya bisa bermain, ketika semua kegiatan utamanya telah selesai. Mengejar level mereka dalam waktu cepat jelas tidak mungkin. Akan tetapi, memulai dari awal dan mencari guild yang bisa menandingi guild itu di masa depan, jelas bukan hal yang mustahil bagi Della.
Sekarang setelah dia membuat karakter yang baru, dia bisa lebih bebas mencari guild dengan potensi yang tinggi untuk bersinar di masa depan. Della bukan pemain baru di game tersebut. Selama dia memulai kembali, Della yakin dia bisa menghindari kesalahan yang biasanya dilakukan pemula sehingga kemampuannya bisa meningkat lebih cepat dari pada pemain rata-rata.
Sebagai pemain lama, Della tahu bahwa para pemain biasanya mulai kesulitan menaikan level mereka setelah mereka mencapai level di atas seratus. Belum lagi kebanyakan dungeon akan membatasi penerimaan hadiah setelah mereka mencapai level setinggi itu. Hal itu dilakukan untuk mengurangi ketimpangan level antara pemain baru dan pemain lama. Pemain dengan level setinggi itu biasanya hanya bisa memasuki dungeon tingkat S. Namun di dalam game, hanya sedikit sekali dungeon tingkat S yang sudah dikalahkan atau ditemukan oleh pemain lain.
Dengan tingkat kesulitan menaklukan sebuah dungeon, pemain di atas level seratus biasanya mulai fokus pada event PvP untuk meningkatkan level mereka. Kekuatan tempur mereka perlahan mencapai titik tetap. Sementara para pemain baru, masih bisa terus berkembang pesat dan mencari barang-barang bagus untuk meningkatkan kekuatan tempur mereka.
Dahulu, mendengar teman-temannya mengeluh tentang sulitnya untuk meningkatkan kekuatan tempur setelah mereka mencapai level tinggi sudah seperti makanan sehari-hari bagi Della. Menghadapi masalah itu, ketua guild mereka akhirnya membuat peraturan baru di mana para pemain level rendah bisa memberi mereka 'upeti' sebagai bayaran untuk bergabung dalam guild mereka. Masuk Guild Domination sama saja seperti memiliki akses bebas untuk menjelajahi setengah dungeon dalam game tersebut. Jadi kebanyakan, tidak ada orang yang protes tentang peraturan semacam itu.
'Upeti-upeti' tersebut nantinya akan digunakan untuk meningkatkan kekuatan tempur para pemain tingkat atas. Masalah itu mungkin sedikit mengkhawatirkan bagi Della. Akan tetapi, jika dia bisa memanfaatkan keadaan, Della yakin dia bisa mendapatkan lebih banyak item berharga jika dia memainkan game tersebut dengan benar saat ini.
Makin Della memikirkannya, makin percaya diri dia dengan keputusan untuk memulai semuanya dari awal lagi. Apa pun yang terjadi, dia harus memberi pelajaran bagi orang-orang yang telah mengkhianatinya. Dan untuk mereka yang tidak, Della juga ingin membuktikan bahwa guild kecil tidak perlu selalu menuruti perintah Guild Domination hanya karena mereka kuat saat ini.
Dan tentu saja. Della ingin membuktikan pada semua orang, bahwa bermain adil bukan berarti karakternya akan berakhir lemah ketika levelnya telah melewati level 100. Dia juga bisa menjadi ahli dalam pertarungan antar pemain, sekalipun barang-barang yang dia gunakan bukan hasil dari rampasan barang-barang yang didapat dari dungeon dengan level tinggi.
Della membuka permainan Tales of Dungeon tanpa ekspresi apa pun. Gadis itu dengan lancar menggunakan akun palsu lainnya untuk memainkan game online tersebut. Della menunggu sampai proses log in akhirnya selesai sebelum dia akhirnya masuk pada proses mengatur penampilan serta jenis kelamin karakter yang akan dia gunakan. Della tersenyum ketika dia melihat jenis karakter yang dibuatnya. Jika dulu dia hanya membuat karakternya sebagai gadis manis yang cantik, kali ini Della tanpa ragu menciptakan karakter menonjol dengan tampilan kuat yang seimbang dengan kelas karakter sebagai seorang warrior. Karakter yang dia buat tampak gagah dan kuat, membuat Della diam-diam mulai memuji karakternya sendiri.
Pada sentuhan terakhir, Della tidak lupa untuk memberi nama karakter barunya tersebut. Gadis itu berpikir sejenak, sebelum mengetik dengan lancar menggunakan papan keyboardnya.
[Athena.]
[Sistem: Anda yakin ingin menggunakan nama ini?]
[Ya/Tidak]
Della tanpa ragu mengklik tombol ya. Karakter ini akan menjadi simbol pernyataan perangnya pada Guild Domination. Gadis itu menampilkan senyum kecil, ketika Della tiba-tiba saja mengeluarkan sebuah tawa jahat.
“Lihat saja. Aku akan kembali, dan memaksa kalian semua untuk kalah dalam genggamanku,” gumam Della dalam hati dengan perasaan puas.
Athena, karakter baru Della dengan cepat muncul di pusat kota yang menjadi titik pertama para pemain yang baru saja memulai game tersebut setelah dia selesai menyesuaikan karakternya. Della mengangguk puas. Ya, dia kembali ke level satu dengan pengetahuan pemain dengan level di atas seratus.Melihat kota pemula itu, Della merasakan perasaan nostalgia yang tidak bisa dijelaskan ketika gadis itu tanpa sadar membawa karakternya untuk mengelilingi kota kecil tersebut. Di kota kecil itulah Della pertama kali belajar bagaimana cara membuat karakternya berguling dan melompat, pertama kali melakukan tugas dan misi, pertama kali belajar membeli sesuatu, minum obat untuk memulihkan nyawanya, dan menemukan cara untuk mendapatkan pengalaman, memiliki pencapaian, untuk mendapatkan peralatan yang lebih kuat. Setiap pertumbuhan dan peningkatan memberinya rasa bangga bahwa dia bisa melakukan banyak hal dalam dunia virtual tersebut.Sesuatu yang tidak bisa dia lakukan dalam dunia nyata
Selesai menyesuaikan karakternya, Della segera mengecek daftar peringkat pemain. Wajahnya mendingin, saat dia melihat ketua guild yang dulu berjuang bersamanya benar-benar menduduki peringkat satu tanpa bergeser sedikit pun. Bukan hanya peringkat dalam level dan kekuatan, orang itu juga menduduki peringkat atas dalam beberapa kategori yang lain. Orang itu menikmati kemewahan setelah menekan orang-orang yang lemah dalam guildnya. Dan mereka yang bersamanya, tidak kalah buruk karena hanya diam demi mendapatkan keuntungan yang sama.Ketika Della mengklik deskripsi tentang pemain nomor satu tersebut, matanya membola terkejut saat dia melihat orang itu telah berhasil mengumpulkan banyak sekali julukan dalam waktu dekat. Semua julukan itu adalah julukan super langka yang hanya bisa didapatkan dari mengerjai misi yang sangat sulit. Dengan atribut yang dikenakan orang itu dan jumlah julukan yang dia miliki, Della mau tidak mau harus menerima kenyataan bahwa orang itu tampaknya telah
Della mengerang pelan saat dia tidak bisa menahan dirinya untuk tidak menguap setelah dia menyelesaikan pelajarannya. Akhir-akhir ini, Della benar-benar terbakar api balas dendam sampai dia bermain game lebih lama dari sebelumnya. Dia bermain game sampai lebih dari tengah malam. Wajahnya terlihat mengantuk, saat dia mengikuti pelajaran seperti biasa. "Ya ampun, bahkan kamu saja sampai menguap ketika mendengarkan guru tersebut bicara. Ah... Aku benar-benar ingin segera pulang saat ini. Kapan kita bisa pulang Della?"Adam, teman seduduk Della berbicara saat gadis itu menggosok ringan matanya lalu memperbaiki posisi duduknya lagi. Della menatap teman sebangkunya itu setelah Adam bicara. Gadis beralih untuk melirik jam yang melingkar di tangannya, sebelum bicara dengan suara pelan. "Masih ada satu jam lagi sebelum kita memasuki jam pulang sekolah. Berdoa saja semoga guru ini tidak memperpanjang waktu belajar kita," ujar Della memberi tahu. Guru yang mengajar di pelajaran terakhir sekola
Della kembali ke rumahnya dengan tergesa-gesa setelah itu. Hari ini, gadis itu hanya memiliki waktu dua jam sebelum kelas sorenya dimulai. Della tahu hanya dalam waktu dua jam itu, dia harus bisa menuntaskan event besar yang diadakan oleh game favoritnya tersebut. Ketika Adam mengingatkannya, Della baru ingat bahwa hari ini merupakan hari ulang tahun game favoritnya tersebut. Para pemain sangat menantikan event itu karena di situs resminya, developer game berjanji akan memberikan hadiah yang memuaskan untuk pemain yang online dan mengikuti event khusus ulang tahun dalam kurun waktu tertentu. Della hampir saja lupa ada event semacam itu jika saja Adam tidak membahasnya tadi. Dia menghela napas lega, saat sadar dia masih memiliki waktu sekitar dua puluh menit sebelum event yang dinantikan oleh banyak orang benar-benar dimulai. Tubuh Della basah oleh keringat karena dia terburu-buru untuk pulang. Jadi untuk membuang waktunya, gadis itu lebih memilih mandi terlebih dahulu sebelum akhirn
[Zee: Kamu sepertinya baru saja keluar dari kota pemula. Apakah ini pertama kalinya bagimu untuk memainkan game ini?]Della sempat terdiam untuk beberapa saat. Gadis itu pertama-tama menimang jawabannya, sebelum akhirnya tetap memilih jujur saja pada teman setimnya itu. Lagipula, mengulang permainan dengan karakter baru bukanlah hal yang aneh dalam dunia game. Hanya saja pada kasusnya, mungkin akan ada keributan besar jika orang-orang tahu bahwa pemain bernama Xena mengulang game dengan karakter baru bernama Athena. Della merasa bahwa dia hanya perlu mengungkapkan setengah kebenaran, dan mengubur setengah kebenaran lain jauh di dalam pikirannya. [Athena: Aku pernah memainkan game ini, tetapi itu saat game ini baru saja rilis. Event-event semacam ini ... Aku tidak mengingatnya lagi.]Sebenarnya karena di masa lalu Della terlalu sibuk mengurus Guild Domination yang terus membesar, gadis itu tidak bisa lagi mengikuti beberapa event khusus yang tidak berkaitan langsung dengan ranking g
Mereka berjalan entah berapa lama sampai cahaya terang tiba-tiba menerangi mereka. Melewati lorong yang gelap sepertinya sudah menjadi pengaturan dasar dalam game tersebut. Namun tiap kali cahaya terang menerangi karakternya dan mengungkap tempat luar biasa yang tersembunyi di dalamnya, Della tidak pernah gagal untuk terpukau begitu hutan yang berwarna cantik menyambutnya begitu mereka keluar dari kegelapan. [Zee: Apa kamu mengenal dungeon dengan jenis seperti ini?] Della menatap sekelilingnya dengan seksama, sebelum dengan ragu-ragu menjawab pertanyaan teman setimnya tersebut. [Athena: Ini ... Hutan Ajaib?]Balasan lain dengan cepat masuk setelah itu. [Zee: Ya. Tampaknya kita mendapat bagian untuk menyelesaikan Dungeon Hutan Ajaib kali ini. Wow, keberuntungan kita tidak buruk juga.]Karena jumlah dungeon di permainan Tales of Dungeon itu sangat banyak, para pengembang game akhirnya menyediakan model dungeon yang sama untuk beberapa tingkat kesulitan. Untuk pemain lama sepertinya,
Della dengan cepat membuka halaman peringkat para pemain lagi. Nama pertama masihlah nama ketua guild lamanya. Tidak ada yang berubah, jadi Della mulai mencari pada peringkat di bawahnya. Della mencari dengan teliti sampai peringkat ke lima puluh. Namun tidak peduli seteliti apa pun Della menatap daftar peringkat itu, dia tetap tidak dapat menemukan nama Zee dalam daftar tersebut. "Apa ada kesalahan?" pikir Della dengan hati-hati. Namun game Tales of Dungeon bukanlah game kecil. Tales of Dungeon merupakan game besar yang terkenal dengan tingkat keprofesionalan pengembang gamenya yang sangat tinggi. Mereka seharusnya tidak melakukan kesalahan sebesar itu. Karena semua pemain peringkat atas, selalu menjadi harta karun pengembang game yang bisa menjadi figur dari game itu sendiri. Ding! [Zee: Apa ada sesuatu yang ingin kamu tanyakan langsung padaku? Kamu terus saja diam sejak tadi.]Ketika Della tengah berpikir, Zee tiba-tiba bertanya padanya lagi. Della terdiam. Rasanya tidak sopan,
Suasana hati Della sangat rumit setelah dia selesai memeriksa peringkat Zee sebenarnya. Setelah Della menutup daftar peringkat tersebut, entah mengapa Zee terasa sangat luar biasa baginya. Tanpa diragukan lagi, pria itu bahkan lebih kuat dari Ketua Guild Domination saat ini. Orang semacam itu ... Della tidak mengerti mengapa Zee sampai terjebak di guild aneh semacam guild barunya ini.Dengan kekuatan dan level yang Zee miliki, rasanya tidak mungkin jika pria itu tidak mendapat undangan untuk masuk ke dalam guild-guild yang lebih kuat. Della ingat. Bahkan di guild lamanya saja, mereka menugaskan beberapa staf perekrut untuk mengajak orang-orang kuat bergabung dalam guild mereka. Memiliki orang-orang kuat dalam guild secara otomatis akan menaikan rating guild mereka. Jadi melihat Zee malah bertahan dalam guild yang tidak jelas ini membuat Della mulai berpikir. "Jangan-jangan guild ini memiliki rating tinggi karena Zee?!"Della menatap Zee lama, sebelum akhirnya membenarkan ucapannya sen