Share

Delapanbelas: Panti

Restoran Jepang yang dipilih Jendra atas dasar makanan favorit kekasihnya ternyata adalah pilihan tepat. Perjalanan dari pemakaman ke restoran tersebut membutuhkan waktu satu jam akibat kemacetan jalan raya karena kecelakaan. Sepanjang perjalanan itu, Jo tertidur lelap di bangku tengah dengan posisi berbaring miring dan meringkuk seperti anak kecil, membuat Jendra selalu curi-curi pandang untuk menatap wajah lelap kekasihnya.

Seperti ponsel yang telah diisi dayanya. Jo terlihat lebih segar dan bersemangat, tampak jelas rona merah muda di pipinya, sekalipun kantung mata hitam itu tak luput darinya. Bahkan, ketika Jo meminta Jendra untuk menunggu selagi ia merapikan riasan untuk menutupi wajah sakitnya, Jendra melarang dan menyuruh Jo menjadi apa adanya. Tak ada bantahan, Jo menurut saja. Ia senang jika Jendra menerimanya apa adanya seperti ini.

Tujuan terakhir sebelum acara kencan mereka berakhir adalah panti sosial anak tempat Jo pernah mera

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status