AUTHOR POVJam biologis Bryan membangunkannya. Dia selalu bangun tepat jam enam pagi, dia selalu pergi jogging sebelum berangkat kerja tapi peregangan tubuh yang ia lakukan tertahan saat menyadari seorang wanita masih tertidur pulas disisi lain kasurnya.Senyuman mengembang diwajahnya, Anastasia adalah gadis pertama yang tidur disampingnya setelah waktu yang lama. Bryan tertahan diposisinya, dengan kepala yang bertampu pada tangan kanannya dia memperhatikan gadis yang terlihat damai disampingnya.Anastasia gadis yang cantik secara natural, tidak peduli menggunakan riasan atau tidak dia tetap terlihat cantik dan polos. Bulu matanya cukup panjang dan lentik, hidungnya kecil dan bibirnya, saat mata Bryan berhenti tepat dibibir Anastasi jantungnya perlahan berdebar satu tempo lebih cepat.Bibirnya penuh dengan warna pink ranum, sedikit terbuka karena sesekali Anastasia menghembuskan nafas melalui sela bibirnya.Bryan mendekatkan wajahnya, dia hanya ingin melihat Anastasia lebih dekat sebe
"Ada rasa cemburu tapi tidak berhak."AUTHOR POVBryan baru pulang dari olahraga, dia terkejut bukan main saat melihat Eder sedang sibuk menarik-narik koper Anatasias keluar dari kamarnya.Apa yang terjadi?, "Anastasia mana?" tanyanya seketika masuk kedalam ruang tvnya."Sedang mandi." jawab Eder masih sibuk dengan kedua koper Anastasia yang ada disisi kanan dan kirinya."Terus itu buat apa?" tanya Bryan, batinnya terus bertanya mengenai apa yang sedang terjadi? entah kenapa gagasan mengenai Anastasia akan pergi dari apartemennya membuat Bryan merasa tidak nyaman dan panik sendiri."Aku dan Ana akan pergi liburan." Jawab Eder dengan santainya, laki-laki itu masih sibuk dengan koper-koper Anastasia sampai tidak menyadari wajah Bryan yang seperti tersambar petir."Hah?" Bryan terkejut, "Pergi liburan?" ulang Bryan seakan tidak percaya dengan pendengarannya, dia mencoba mencerna setiap jawaban yang diberikan Eder, Liburan dengan seluruh koper Anastasia? mereka mau pergi berapa lama?"Eh!
"Waktu akan tetap berganti, tidak peduli seberapa senangnya, dia akan selalu berganti dan menyisakan setiap hal menjadi kenangan."AUTHOR POVSaat mobil Range Rover Eder melintasi jembatan panjang yang menghubangkan Miami dan Keys Highways, Anastasia tidak bisa menahan hasratnya untuk membuka kaca jendela mobil, dia merasa bahagia bukan main saat merasakan hembusan angin ditelapak tangannya. Anastasia merasa seperti terbang saat memejamkan mata, aroma laut sudah menyapa indra penciumannya, perasaan bebas yang menyenangkan.Ini pertama kali Anastasia kedaerah Florida, jika dia pergi ke Amerika dia tidak pernah berkeliling hanya menetap di satu tempat hingga ia pulang kembali ke Indonesia, dan Florida tidak pernah menjadi tempat singgahnya.Anastasia melirik Eder yang dalam diam juga memperhatikan dirinya dengan perasaan suka cita, Eder merasa lega melihat Anastasia menikmatinya, "Kamu cium gak aroma pantainya? yaampun aku suka banget pantai." ujar Anastasia kegirangan.Eder tahu, Anast
"Saat sedang jatuh cinta, bahkan yang benar dan yang salah akan terlihat sama saja."AUTHOR POVAnastasia tersentak saat menyadari Eder menciumnya, ini bukan ciuman pertamanya tapi jantungnya seakan mau meledak saat merasakan bibir Eder bergerak diatas bibirnya.Anastasia memejamkan matanya, kerja otak dan ototnya tidak sejalan, dia tidak bisa menghentikan apa yang Eder lakukan dan malah menikmatinya.Tangan Eder meraih pinggang Anastasia untuk lebih dekat dengannya, dan perlahan-lahan Anastasia bisa merasakan ibu jari Eder menghusap kulit pinggangnya yang terekspos karena bajunya yang terangkat saat Eder menariknya.Setiap gerakkan yang Eder lakukan, naik turun bergantian seperti sengatan listrik untuk Anastasia, dia semakin larut ke dalam hingga,Ini bukan hal yang benar, ini salah. Seperti sebuah alarm kebakaran yang berbunyi dikepala Anastasia tersadar, dengan cepat dia mendorong Eder sekuat tenaga membuat laki-laki itu telentang dan bergumam tidak jelas.Eder tidak sadar, kalau a
AUTHOR POVTidak ada yang berbicara, tidak dengan Anastasia ataupun Eder yang merasa kebingungan sendiri. Eder sudah pernah melihat Anastasia seperti ini, terlihat sangat menyedihkan tapi dia juga tidak tahu bagaimana cara membuat gadis itu merasa lebih baik, sebagian hatinya mengatakan untuk tetap menjaga jarak tapi melihat Anastasia yang tidak bersemangat entah bagaimana caranya menganggu dirinya.Berhenti ikut campur Ed, Dia mengingatkan dirinya sekali lagi, tapi hatinya tidak bisa berhenti untuk merasa kesal. Sih brengsek itu benar-benar parasite! Masih menggerutu didalam hati, jika Nathan ada dihadapannya mungkin Eder akan memukul pria itu tepat dirahang.Mengubah wajah tampannya menjadi abstrak,Atau mungkin mengenyahkannya sekalian dari muka bumi agar Anastasia tidak merasa sedih lagi,Kenapa kebahagian Anastasia begitu penting sekarang?Eder memperhatikan gadis yang tidak bersemangat dengan makannya. Kenapa melihat Anastasia seperti itu sangat mengganggu hatinya? hingga dihati
AUTHOR POVSebagian orang akan menyalahkan keadaan jika hal buruk terjadi, mereka akan lebih mudah mengatakan jika ini diluar kendali walaupun mereka tahu, pada saat itupun mereka memiliki pilihan. Mereka hanya tidak tahu bagaimana caranya berhenti, dan tidak tahu bagaimana caranya mengakui.Saat perasaan mulai mendominasi,Saat logika berubah menjadi leburan gairah,Tidak akan ada apapun yang bisa menyangkal,bagi mereka itu seperti menunjukkan rasa kasih sayang satu sama lain, dan juga ikut melebur didalamnya hingga tidak tersisa,Saat sentuhan terjadi, saat degupan jantung berdetak lebih cepat, saat hembusan nafas yang terasa dikulit, tidak ada hal lain selain ikut tenggelam bersamanya.Jangan tanya bagaimana bisa, Anastasia dan Eder hanya mengikuti insting mereka, insting yang membutuhkan untuk saling melengkapi, perasaan yang meledak yang bahkan membuat nafas mereka seakan berhenti, pada saat itu tidak ada lagi hal yang perlu dikhawatirkan Anastasia merasa aman saat Eder merengk
EDER POV"Ya, aku akan kembali besok pagi." jawabku, "Baiklah kalau begitu, Bagaimana Anastasia? Kamu tidak menyiksanyakan?" Pertanyaan Bryan yang langsung membuatku tercekat, Menyiksa? memangnya aku sering menyiksanya?"Apa kau bilang? memangnya kapan aku menyiksa Anastasia?" tanyaku dengan nada tinggi yang membuat beberapa orang pejalan kaki menengok kearahku, aku membalikkan padaku, merasa malu. "Kenapa kamu meneriakkiku? Aku bertanya begitu karena Anastasia sering kali menangis karenamu. Ed, jangan membuatnya kesusahan ok?"Aku mendengus, memangnya dia tahu apa mengenai aku dan Anastasia. Hubungkanku baik-baik saja kami bahkan-, kepalaku mendadak pening saat mengingat kejadian pagi ini, Apa hal itu juga akan membuat Anastasia merasa kesulitan? Bagaimana jika hal itu sebenarnya melukai dirinya, tanganku berair, persaan takut yang tidak pernah aku sukai mulai mendominasi."Ed, Are you ok?" Aku mencoba menetralkan nafasku, "Aku akan menelponmu lagi nanti." sahutku, aku masih bisa men
ANASTASIA POV"Tunggu disini, gue lupa bawa dompet." Kata Eder bangkir dari posisinya,Karena terlalu terkejut aku tidak bisa membalas perkataannya. Aku mendengus tak percaya, "Ada-ada aja." gumamku memperhatikan Eder yang berjalan tergesa-gesa keluar restoran.Semenjak menghabiskan waktu bersamanya aku lebih memahim Eder, dia bukan pria yang 100% sempurna, dia itu pelupa. Saat dia tidak fokus dia cendrung akan melupakan beberapa hal kecil yang ada disekitarnya. Aku merasa lega, itu lebih baik karena aku tidak merasa seperti cinderalla yang mendapatkan pangeran tampan yang sempurna.Kehadiran seseorang membuatku hampir tersedak. Aku mengerjapkan mataku berkali-kali, dan penglihatanku tidak salah, laki-laki paruh baya dan satu orang berpakaian hitam sedang berjalan kearah mejaku. Aku berdiri seketika saat laki-laki itu sudah berdiri didepanku, mengangguk singkat karena aku tidak tahu apa yang harus aku katakan untuk menyapa dirinya.Hans Mirendeff, Ayah Eder masih di Florida Keys,"Goo