Permintaan untuk menikah lagi dari Ayahnya membuat Anastasia Sandy Nugroho seperti tersambar petir di siang bolong, terlebih lagi saat mengetahui calon wanita yang akan dinikahi Ayahnya merupakan seorang Single Mother dengan 2 anak laki-laki. Anastasia yang selama 25 tahun hidup menjadi anak semata wayang sempat ragu dengan keputusan Ayah-nya itu tapi tidak bisa melakukan apapun selain menyetujui demi kebaikan Ayahnya. Berbeda dengan Eder Von Mirendeff, dia berhenti untuk peduli dengan orang tuanya lagi karena kejadian masa lalu yang menyakitkan membuatnya tumbuh menjadi pria yang acuh tak acuh pada kehidupan dan kehilangan minat untuk bergabung pada sebuah keluarga, dia bahkan tidak bertanya dengan siapa dan bagaimana calon ayah tirinya. Dia datang hanya memenuhi undangan yang diberikan untuknya, dan berharap bisa kembali ke Amerika secepatnya. Kesamaan tentang ditinggalkan membuat Eder merasa kasihan, namun ia tidak memahami sikap Anastasia yang mencoba sekuat tenaga untuk terlihat baik-baik saja. Bagi Eder itu hal yang mustahil, saat dirinya menghindari dunia agar tidak terluka lagi, Anastasia malah bersikap sebaliknya. Anastasia bersikap sebaik mungkin agar dunia kembali mengakuinya. Namun sekali lagi, takdir terkadang rumit. Seseorang yang dari awal tidak menyukai kedatangan Anastasia, mulai memanipulasi segala hal hingga berujung pada kengerian yang hampir merenggut salah satu nyawa mereka.
Lihat lebih banyakANASTASIA POV
Anastasia Sandhy Nugroho, itu namaku. Wanita dewasa yang saat ini duduk tegang di depan laki-laki paruh baya yang masih tampak gagah di usianya tidak lain adalah Daddy-ku.
Bukan main,
Katakan padaku apa yang lebih buruk dari Ibu tiri dengan dua anak hasil dari pernikahan sebelumnya? Tentu itu sudah jauh lebih buruk dari kegagalanku masuk ke agency model bergengsi keinginanku dan terjebak di fakultas desain untuk waktu yang cukup lama.
"Dad, janda dua anak?" Tanyaku tak percaya, apa sih yang dipikirkan Daddy-ku itu, baiklah Daddy masih cukup mampu untuk menikah lagi, membangun pernikahan yang dulu pernah dia lakukan dengan almarhum Mama, tapi janda dua anak.
Ya tuhan, membayangkannya saja membuatku menelan liur-ku sendiri.
Malaikat pun tahu seberapa manja, penuh kenyaman dan sempurnanya hidupku menjadi anak semata wayang tanpa saudara, sehingga sepanjang hidupku, aku tidak diharuskan untuk berbagi pada siapapun. Berbagi dalam banyak hal,
Tapi pernyataan mengejutkan Daddy berpotensi menghancurkan hidup tenang-ku.
"Dia orang yang baik Ana, cinta pertama Daddy." Sahut Daddy lirih.
Oh ayolah Dad jangan gunakan senjata wajah memelas itu.
"Aku tahu Dad, tapi janda dua anak. Kenapa Daddy tidak mencari janda tanpa anak atau bahkan gadis sekalipun." Tanyaku berusaha setenang mungkin, “Oh tapi jangan seumuran juga denganku.” ralat-ku, Punya ibu tiri yang umurnya tidak jauh dariku akan lebih menakutkan.
"Daddy tidak berniat untuk menikah lagi, kamu tahu dengan jelas fakta itu."
Ya memang betul, aku tahu fakta itu,
Sepanjang hidupku tidak ada sosok yang menggantikan Mama, aku tidak pernah mendengar mengenai Daddy menjalin hubungan
dengan siapapun, dia bahkan tidak pernah meminta dengan sefrontal ini untuk menikahi seseorang. ini pertama kalinya Daddy bertanya mengenai seseorang yang mungkin akan menggantikan tahta Mama dirumah Nugroho, maka dari itu sulit bagiku melarangnya.
Melajang hingga puluhan tahun itu tidak mudah,
"Daddy mengerti apa yang kamu takutkan, dia sepadan dengan kita Ana. Dia sama seperti Daddy, memiliki bisnis properti di Bali, dia independent women dia tidak berniat untuk mengambil sedikit pun milik Daddy. Kami hanya tidak sengaja bertemu lagi dan kembali merasakan apa yang kami rasakan dulu." jelas Daddy,
Daddy meraih tanganku, mengelusnya singkat dan berkata, "kamu tidak perlu khawatir jika kamu mau, dia tidak merasa keberatan untuk melakukan perjanjian pra-nikah."
Setidaknya bukan karena uang, ada rasa lega di dalam diriku,
Ayolah aku tidak takut jatuh miskin mengingat seberapa banyak harta yang Daddy wariskan padaku, hanya saja Daddy sudah cukup tua untuk dikhianati atau dimanfaatkan.
Aku tidak mau ada drama-drama perebutan harta waris nantinya.
Amit-amit,
Selanjutnya, anak bawaan dari calon Daddy.
"Lalu bagaimana anaknya?" Pertanyaanku selanjutnya.
"Sebelumnya Yuli menikah dengan Pria asal Prancis yang menetap di Amerika dan memiliki 2 anak laki-laki, Eder dan Earl. Eder masih di California dengan Ayah-nya dan Earl di Bali dengan Yuli, Eder baru selesai studinya, Eder juga sibuk mengurus bisnis Clothing Brand miliknya sendiri dia anak yang mandiri, sedangkan Earl ia baru mau lulus SMA." Jelas Daddy,
Jadi Blasteran, ok.
Pertanyaan selanjutnya, pertanyaan seribu dolar yang mungkin akan menjadi kunci hatiku untuk menyetujui pernikahan kedua Daddy atau tidak.
"Apa Daddy mencintainya?" Aku mencoba mempekakan segala inderaku untuk mendeteksi apa yang Daddy rasakan didalam lubuk hatinya.
Mata Daddy membalas tatapanku dengan lekat, seakan tahu jika aku mencari kebenaran dari mata coklat hazelnya, dengan yakin Daddy mengatakan, "Ya, tanpa mengurangi hormat kepada mendiang Mama, Daddy mencintainya."
Kebenaran.
Apa yang ia katakan adalah kebenaran.
Daddy sedang jatuh cinta, aku menarik nafas, "Baiklah Daddy, apapun demi kebahagian Daddy." Aku menggenggam tangan Daddy, "Aku lega, dia tulus mencintai Daddy dan tidak berniat buruk pada Daddy."
Setelah sekian lama, aku kembali melihat senyum tulus Daddy yang dulu sempat kupikir pergi terkubur bersama tubuh Mama, "Terimakasih Ana, kamu dan Mama tetap akan ada ditempat khusus hati Daddy."
"Aku tahu." Kelegaan yang luar biasa yang aku rasakan saat ini.
Ayolah Anastasia, tidak ada yang perlu dikhawatirkan kebahagian Daddy itu segalanya.
⇝
So far I know,
Tante Yuli sama persis dengan yang Daddy deskripsikan. Cantik, Elegan, dan Keibuan, mengingatkan diriku pada sosok Mama yang selalu Daddy ceritakan. Seperti sekarang, Tante Yuli sibuk mengambilkan lauk pauk untuk Daddy dengan telaten.
"Ana, mau tante ambilkan?" Tanya Tante Yuli setelah meletakkan piring penuh lauk pauk didepan Daddy yang terlihat berseri-seri.
Lucu mengetahui jika Daddy bisa kasmaran seperti sekarang.
"Gak perlu tante, aku makan salad aja." Tolakku halus, memilih untuk menyantap salad buah dihadapanku, well hari ini bukan cheat day-ku.
Tante Yuli tersenyum, "Aku jadi ingat Earl dan Eder, mereka benci banget sama yang namanya salad, sama sekali gak suka sayuran, sedangkan tante senang banget liat anak muda yang suka makan sayur." kali ini Tante Yuli menatapku hangat, “Gak heran kalau kulit kamu sehat, gak keliatan kering.”
Earl dan Eder adalah calon saudara adik tiriku, mereka masih dalam penerbangan kurang lebih 2 jam 30 menit dari Bali ke Jakarta dan hampir 26 jam dari California ke Jakarta.
Perjalanan yang cukup melelahkan,
Entah apa yang harus aku lakukan untuk menyambut mereka.
"Aku gak pernah punya saudara sebelumnya tapi aku excited untuk ketemu mereka." Sahutku jujur mengenai apa yang aku rasakan.
"Dia mengatakan hal yang sama padaku saat ditelpon, Earl bilang dia tidak sabar untuk bertemu calon kakak perempuan-nya mengingat gimana jahilnya Eder kalau lagi pulang ke Jimbaran." Tante Yuli memulai makan siangnya,
Well aku iri, bisa aku bayangkan bagaimana ramai-nya hidup mereka.
Dan aku bisa membayangkan bagaimana menyebalkannya punya saudara laki-laki, mengingat sifat jahil dan menyebalkan adalah sifat asli yang tertanam pada setiap laki-laki dipermukaan bumi ini.
"Eder baru akan sampai besok pagi." Tambah Tante Yuli, "Kayaknya mereka akan langsung datang sendiri ke rumah, soalnya tante masih harus siapkan tiket untuk kerabat biar bisa pergi sama-sama ke Bali nanti jadi gak bisa jemput mereka."
Ya, pernikahan Daddy dan Tante Yuli akan dilaksanakan di Bali, lebih tepatnya disalah satu hotel bintang lima di Jimbaran.
"Nanti biar Ana aja yang jemput mereka tante, kan kasihan juga Eder kalau masih harus cari angkutan sendiri buat ke rumah, Amerika-kan jauh, pasti dia capek." Sahutku, ya aku gadis yang baik walaupun kadang egois tapi aku tahu bagaimana caranya bersikap welcome terhadap orang lain.
Manner.
"Beneran nih gak ngerepotin? Kamu gak ada kuliah?" Tanya Tante Yuli melirik Daddy sekilas, agak canggung karena tawaranku yang mendadak.
"Gak ada kok Tante, aku habis semesteran jadi masih libur." jawabku santai,
"Ya sudah kalau gitu, terimakasih ya."
"Gak usah sungkan." sahutku tersenyum manis seperti biasanya,
Daddy tersenyum padaku, ah dasar orang tua yang sedang kasmaran. batinku, sambil memberikan senyuman lebar kepadanya.
⇝
ANASTASIA POVSaat aku masih muda dulu aku sangat menginginkan putri kecil yang cantik, membayangkan memilki seorang anak perempuan itu sangat menyenangkan. Ramput panjangnya yang bisa aku ikat dengan berbagai model ikatan setiap kali anakku akan berangkat sekolah, pita dan ikat rambut warna warni terhias dengan sempurna diatas kepalanya, membayangkannya saja sudah membuat hatiku terasa hangat dengan perasaan bahagia.Aku ingin menggunakan dress warna atau model senada dengan anak perempuanku nanti, dan mendapatkan Adelaine dalam hidupku benar-benar seperti impian yang menjadi nyata. Tidak hanya itu, masih banyak hal lain yang ingin aku lakukan dengan Adelaine. Aku ingin mewujudkan impianku dulu, saat aku berharap memiliki seorang ibu diwaktu kecil.Sebelumnya hanya impian kosong seorang anak yang tidak memiliki ibu, impian yang tidak pernah bisa aku wujudkan. Tapi sekarang, aku memiliki Adelaine dan aku ingin ia menjadi anak yang istimewah dan selalu bahagia disetiap hembusan nafas
EDER POVSejak waktu yang lama aku berhenti bermimpi, aku tidak lagi memiliki keinginan lain selain sukses dalam karir. Aku berhenti memimpikan setiap hal mengenai keluarga, apapun itu, entah keluarga besarku yang kembali utuh atau aku yang memiliki keluarga kecilku sendiri.Aku bersikap egois untuk apapun yang aku sebut kesuksesan, aku menutup diri untuk apapun yang berkaitan tentang perasaan. Tapi itu yang membuatku semakin kesepian, dan itu menggerogotiku lebih dalam.Setelah aku menyerah pada setiap hal tentang keluarga, semesta malah memberikanku anggota baru dan memaksaku untuk menerima kenyataan jika aku akan memiliki Ayah sambung beserta saudara tiri yang tidak pernah kukenal sebelumnya.Seperti aku yang sudah menyerah akan keluarga, aku tidak dengan mudah menerima itu semua.Aku sempat marah tentu saja, itu tidak sesuai dengan apa yang kuharapkan tapi lagi-lagi tidak ada yang bisa aku lakukan selain menerimanya.Entah mulai dari mana, entah apa yang membuat semua keadaan beru
AUTHOR POVSarah melangkah dengan langkah lebar menghampiri Eder yang masih manahan tubuhnya di tembok, dia menendang kaki Eder membuat pria itu meringis bersamaan dengan tubuhnya yang terjatuh ke lantai. Air mata tidak henti-hentinya jatuh di pipi Sarah dalam lubuk hatinya melihat Eder seperti itu menyiksanya tapi mendengar apa yang Eder katakan sebelumnya membuat hatinya lebih terluka. Sarah menarik rambut Eder menyeretnya menuju pintu kamar dimana Anastasia berada. Eder berusaha menahan tubuhnya tapi saat Sarah menghentak rambutnya ia tidak kuasa melakukan apapun selain membiarkan dirinya dibawa Sarah dengan cara kasar.Sarah membuka pintu itu dengan kasar, langsung mengacungkan pistol yang ada ditangan kanannya pada Anastasia yang tersentak karena kedatangannya, "Aku benar-benar benci akhir yang bahagia.""Itu menyebalkan karena aku satu-satunya yang tidak bahagia, aku tidak akan membiarkan siapapun keluar dengan bahagia dari rumah ini." tambahnya sesekali terisak,Eder yang me
"Berdiri mencintai seseorang sendirian, itu bukan hal yang mudah."EDER POVAku menghembuskan nafas berat saat mendengar suara Sarah yang antusias. Perasaan menyangkal itu muncul, Benarkah sosok yang sangat aku kenal ini bisa menyakiti istriku?Dadaku langsung sesak saat menyadari Anastasia yang menghilang dan aku masih tidak tahu kondisinya sekarang, "Hallo." suaraku gemetar,"Kamu baik-baik saja Ed?" tanya Sarah, Bagaimana bisa baik-baik saja? Aku bingung dengan sikapmu yang biasa saja, aku bingung dengan nada suaramu yang seperti tidak ada masalah,Sarah jika kau bermain-main dengan Anastasia sekarang, itu berarti kau juga bermain-main dengan hidupku, Aku menarik nafasku, berusaha untuk bersikap normal dan tidak mencurigakan, bagaimana sikapku saat ini mungkin akan mempengaruhi keadaan Anastasia. Ya jika Anastasia benar-benar bersamanya, "Aku sedang tidak dalam keadaan baik-baik saja, apa aku bisa bertemu denganmu?"Jantungku berdegup kencang setelah mengatakan maksudku, Apa di
"Kamu tahu apa yang paling bahaya dari cinta, saat cinta tidak lagi tulus dan berubah menjadi ambisi untuk memiliki seutuhnya. Karena cinta tidak sesuci itu, dia bisa berbahaya jika dimiliki oleh orang yang salah." AUTHOR POVHari demi hari sudah Anastasia jalani, tidak ada semenit pun Anastasia tidak menangis. Ini sudah hari ke dua Anastasia dirumah ini, rumah yang hanya ia ketahui jika Sarah tinggal disini dengan beberapa orang yang tidak pernah Anastasia temui.Selama dua hari ini, Anastasia merasa hidupnya seperti didalam neraka. Berubah 180 derajat dan ia tidak pernah membayangkannya.Sarah datang untuk berdebat dan menyiksanya, entah berapa kali Sarah hampir membunuhnya.Sarah sangat senang bermain-main dengan Anastasia, seperti sengaja membuat Anastasia ketakutan dan memilih untuk mengakhiri hidupnya, bahkan saat Anastasia mengeluarkan darah karena perlakuan Sarah bukannya merasa bersalah Sarah malah tertawa terbahak-bahak merasa puas.Anastasia tidak tahu berapa lama lagi ia
AUTHOR POVAnastasia merasakan pusing yang amat sangat saat membuka matanya, hatinya mencelos seketika menyadari keberadaannya disebuah kamar yang sangat asing untuknya. Dimana aku? batinnya, Hatinya berdegup kencang, tangannya menyentuh perutnya cepat-cepat. Instingnya berkata untuk segera melindungi bayinya,Anastasia hampir melompat saat mendengar tuas pintu berbunyi, tubuhnya seketika membeku saat melihat Sarah masuk kedalam dengan dress bunga-bunga. Senyumannya membuat bulu kuduk Anastasia berdiri, Bagaimana bisa Sarah disini? Anastasia menyadari bahwa ada yang tidak beres disini.Dengan gerakkan lemah gemulai Sarah meletakkan tangannya didepan dada, masih dengan senyum yang menakutkan."Bagaimana tidurmu?" tanya Sarah masih dengan senyuman itu yang membuat nafas Anastasia tercekat."Aku-aku ada dimana?""Kau aman ditempatku." ujar Sarah,Bayangan terakhir kali menyadarkan Anastasia, ada seseorang yang menculiknya, "Apa-" Suara Anastasia bergetar, "Apa kamu menculikku?"Jujur sa
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Komen