Share

Bab 23

Pov Mira

"Siapa dia, Mas!" Siapa perempuan itu?!" pekiku bertanya. Emosi kembali mencuak setelah aku melihat adegen mesum tadi.

Mas Lengga hanya terdiam. Aku kembali mengambil pisau yang telah kujatuhakan dan mengarahkan ke lehernya.

"Jawab, siapa perempuan tadi!" gretaku.

"Lebih baik kamu mati, Mas. Daripada aku melihat kamu bersama perempuan itu! Tega sekali kamu sama aku, Mas! Apa salahku? Huhuhuhuhu." Aku terus menangis. Setelah merasa lelah telah meluapkan amarah, aku kembali masuk tertidur dengan perasaan hati yang melelahkan.

****

Berhari-hari setelah kejadian itu aku mendiamkannya. Tidak ada sepatah kata manis atau sapaan untuknya. Kusibukan diri untuk fokus mengurus putriku yang mungil, hanya dia yang membuatku kuat. Setiap kali aku berbaring memandang wajah Delisa, mataku selalu berkaca, air mata tumpah dengan sendirinya. Sakit … luar biasa, aku tidak pernah menyangka Mas Lengga tega menduakanku. Wajahnya yang kalem, sifatnya yang pendiam, tutur katanya yang ramah, terny
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status