Share

/14/

Hughes.

2 Januari. 06.17 WIB.

Ronal memberiku sebotol air yang masih tersegel. Persiapan kami soal urusan logistik memang banyak, namun kejadian panjang yang dilalui, membuat semua dahaga dan rasa lapar luntur.

Ronal membuka bungkus roti, membelah dua, lalu menguyahnya dalam keheningan. Aku dan Eve ikut makan.

   

“Apa alasanmu ikut?” tanyaku pada Eve agar situasi canggung ini enyah.

Eve menggigit rotinya secuil. “Karena abangku,” katanya datar. “Kami terpaksa ikut karena ayah sakit keras dan ... yah, kami butuh uang secara instan.”

   

“Kenapa bisa lolos?”

   

“Lagi-lagi karena abangku. Dia jenius, peraih nilai tinggi, dan siap kerja saat lulus nanti...” Gadis itu menundukkan mata, dia tersenyum sedih. “Sayangnya, diterima kerja sama sulitnya dengan mencari Kunci.”

   

“Dunia memang kejam,” sahut Ronal. “Nikmati saja. Karena

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status