Share

Bab 49 Platonik

“Kenapa?” tanya Sion heran.

“Yah…..aku penasaran saja. Kukira senyo gelap itu berhati dingin—karena dia pembunuh berdarah dingin, tapi ternyata…..” Delvi tersenyum, lalu kemudian menunjukkan jempolnya ke belakang, memberi isyarat pada Limey yang sedang tertidur di belakang, “Kau mencintainya ya?”

Sion merasa wajahnya memerah, dia tidak mengerti mengapa dia bereaksi seperti itu. Seumur hidupnya belum pernah ada yang menanyakan hal tersebut padanya. Sion jadi salah tingkah.

“Ya?” tanya Delvi lagi, sekarang dia memandangi wajah Sion. Gadis itu mencoba mencari jawaban dengan reaksi lelaki dihadapannya. Dan sebenarnya bukan hal sulit membaca perasaan pemuda mantan pembunuh itu.

“Aku tidak paham kau ngomong apa!?” ucap Sion berusaha menghindar, tangannya kini sibuk melemparkan ranting. wajahnya pun sengaja dialihkan agar Delvi tidak bisa melihat ke dalam mata Sion.

“Kau

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status