Share

Bab 48 Menuju Ranah Sembilan

Sion memacu kudanya cepat-cepat, dan Limey mencengkram surai kuda dengan kuat. Kuda bergerak seperti kesetanan. Rambut Limey berkibar, terasa menusuk pipi Sion yang berada di belakangnya. Namun perasaan Sion membuncah. Melihat Limey kembali menjadi satu kebahagiaan baginya. Sudah sepuluh hari lebih dia luar biasa uring-uringan karena kehilangan Limey, dan kini gadis yang mengungkungi hari-harinya sudah berada di sampingnya, duduk di depannya sambil berupaya bertahan duduk dikuda tanpa pelana.

“Kau menjemputku!!” ucap Limey di tengah kuda yang terengah karena berlari.

“Ya!!” seru Sion. “Aku pasti akan datang mencarimu!”

“Terimakasih!!” ucap Limey dengan kesungguhan hati.

“Terimakasih juga…” seru Sion

“Untuk apa?” Limey heran.

“Karena tetap bertahan hidup!!”

Limey menunduk, matanya kali ini berkaca-kaca. Limey telah memiliki seorang teman baik dan

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status