Share

Bab 33. Siapa Jadi Pelakor untuk Siapa?

"Sampai kapan Maira tinggal di sini?"

"Kamu kok pertanyaannya begitu, Ra?" tanya Mama balik. Nada bicaranya lembut. Mama adalah yang paling hati-hati bicara pada Raina. Wanita itu tidak mau menghancurkan hati putrinya untuk yang kedua kali.

Mama sudah datang pagi-pagi sekali ke rumah karena ingin jalan-jalan bersama Haura, cucu satu-satunya--untuk sementara.

Sementara?

Raina menepis pikiran menggelikan tentang rumah tangga. Memangnya dia akan menikah dan memberi cucu? Irham saja mulai ... melupakannya. Untuk fakta yang satu ini, Raina masih merasa sesak tiap kali mengingatnya.

"Aku nggak bisa, Mah, bareng-bareng mereka berdua." Raina membalikkan badan dan menatap Mama yang sedang sibuk mengupas apel.

Siapa pun yang melihat Mama pasti akan mengira wanita berpasmina warna army itu hendak pergi ke pesta! Hijabnya yang berpayet-payet itu membuat Raina tidak tahan untuk menghela napas. Ramai sekali! It is not her style. Nggak gue banget kalau kata Raina, sih.

Kuku cantik Mama tampak
Ulfah N

Wah, kira-kira, Anes mau ngapain, ya? Terima kasih buat kakak-kakak yang sudah kasih gem buat novelku ini. Bila ada typo mohon dimaafkan. Terima kasih sekali lagi atas dukungannya. Semoga terhibur~

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status