Share

BAB 81

Jane hanya diam, memandang sesuatu yang sungguh baru kali ini ia lihat dalam hampair tiga puluh tahun hidupnya. Jam menunjukkan pukul enam sore hari ketika datang dan secara kebetulan itu adalah jam di mana waktu besuk dibuka. Ayahnya datang, masih dengan wajah yang nampak arogan. Namun, ia tidak buta jika ada duka yang menyelimutinya. Ia tidak bisa berbohong jika rasa kehilangan itu juga ia rasakan, meskipun sudah ia simpan dengan sangat rapat dan baik dari siapapun.

Kini, di depannya, sang ayah tengah menikmati makan siang yang ia buatkan di kafe Vincent. Momen langka yang bahkan dulu tidak pernah sudi ia bayangkan akan terjadi di dalam hidupnya.

“Apa makanannya enak, Paman?” tanya Vincent.

Ayah Jane yang mendengarnya mendongak. Mata sayu yang menunjukkan jika umur priaitu sudah tidak muda lagi.

“Ya, sangat enak. Apa kau seorang koki?” tanya ayah Jane sebelum kembali menikmati makananya dengan lahap.

Vincent yang mendengarnya terkekeh kecil. Ujung matanya melirik Jane yang namp
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status