Share

Ke rumah sakit jiwa

 Kulantunkan suara membaca baris demi baris aksara berhuruf Hijaiyah. Dengan terbata-bata aku mampu melafalkan bacaan tersebut. Ini adalah rutinitas baruku setelah melakukan solat subuh. Rutin dilakukan agar terbiasa dan bacaanku semakin lancar. Ada ketenangan yang kudapat setiap selesai mengerjakannya. Hari masih gelap, Kupaksakan bangun sesubuh ini agar bisa melakukan kegiatan ibadah tersebut. Alarm jam digital di atas nakas, sudah kusetting 30 menit agar berbunyi terlebih dulu sebelum adzan subuh berkumandang. 

 Kusapu pandanganku ke seluruh kamar. Lalu berjalan pelan meraba setiap benda yang kulewati. Dari meja kerja yang biasanya Mas Heru tempati, sampai ke depan lemari pakaian besar berbahan kayu jati dengan ukirannya yang indah.

 Semua barang Mas Heru sudah tidak ada lagi di kamar ini. Dulu, sudah kuminta Mbok Yem untuk tidak menyisakan apapun milik Mas Heru saat membersihkan kamar ini.&

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ferry Paulina Koehua
jadi penasaran...apakah Lastri betul gila? tapi sygnya kehabisan koin...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status