Beranda / Fantasi / REINKARNASI / MALAM PENENTUAN

Share

MALAM PENENTUAN

Penulis: Alya Snitzky
last update Terakhir Diperbarui: 2021-03-07 12:43:10

      Empu Supa yang tidak menyangka bahwa Patih Benggala akan menghabisi nyawa Senopati Sangkar langsung mendekat.

"Seharusnya kita tidak langsung membunuhnya," ujar Empu Supa. Patih Benggala menarik napas panjang dan mengembuskannya lalu berlutut menghaturkan hormat.

"Ampun, Eyang guru. Murid terbawa emosi, jujur saja di antara yang lainya hamba paling percaya kepada Senopati Sangkar, karena dia sudah hamba rawat sejak kecil. Bahkan hamba sudah menganggap adik hamba sendiri."

      Empu Supa menepuk bahu Patih Benggala,ia melihat ada air mata yang menetes membasahi pipi patih yang biasanya selalu tegar itu.

"Kuburkanlah dia secara layak," kata Empu Supa.

"Laksanakan Eyang," jawab Patih Benggala.

       Dengan dibantu oleh beberapan orangb prajurit Patih Benggala menguburkan Senopati Sangkar. Ia merasa sangat sedih sekaligus juga merasa malu. Mengapa orang kepercayaannya bisa melakukan pengkhianatan tepat di depan matanya tanpa ia  sadari sama sekali.

     Patih Benggala secara tidak sengaja memergoki Senopati Sangkar mencuri dengar di ruangan semedi tempat Raden Kamandraka dan Empu Supa bicara. Saat ia mencoba mengikuti Senopati Sangkar ia kehilangan jejak. Ia yakin sekali bahwa tempat Senopati menemui tuannya itu pasti sudah dibentengi sehingga tidak ada seorangpun yang bisa masuk atau melihat tempat itu.

"Aku turut berduka cita, Paman," kata Kamandraka.

"Terima kasih, Raden. Maafkan anak buah saya."

"Sudahlah,yang paling penting adalah kita semua masih berada dalam lindungan para Dewa."

        ***

      Empu Supa membawa Raden Kamandraka masuk ke dalam guci. Malam nanti adalah malam bulan purnama yang akan menjadi penentuan bagi kehidupan umat manusia.

"Aku menikahkan kalian berdua. Meskipun tanpa upacara adat yang lengkap. Ingat Kamdraka, satu jam di dalam sini adalah satu hari di alam luar sana. Maka waktumu di dalam sini tidak lama. Segeralah keluar bersama Dewi Gayatri karena aku yakin dia akan segera datang malam ini."

      Empu Supa pun segera keluar dari dalam guci dan meninggalkan Kamandraka berdua bersama Dewi Gayatri yang kini resmi menjadi istrinya.

Perlahan, raden Kamandraka mendekati dewi Gayatri dan mencium dahi wanita cantik itu. 

"Apa kita akan melakukannya sekarang?" tanya Dewi Gayatri malu-malu. Kamadraka mengangguk dan membawa Dewi Gayatri untuk berbaring. Perlahan ia mengecup pipi Gayatri lalu pindah ke bibir merah yang selama ini selalu menggoda pandangan matanya. Kamandraka melumat bibir itu dengan lembut sementara Dewi Gayatri menikmati sentuhan demi sentuhan yang diberikan oleh Kamandraka. Hingga akhirnya tubuh keduanya sudah benar-benar polos, raden Kamandraka menatap kedua manik mata Dewi Gayatri , "Kau siap?" tanyanya di sela deru napas yang memburu.

"Ambillah apa yang sudah menjadi hakmu, Kakang," kata Dewi Gayatri lirih. Kamandraka pun langsung menyatukan tubuh mereka perlahan. Dilihatnya Dewi Gayatri mengigit bibirnya menahan sakit di bagian tubuhnya. 

      Kamandraka pun melakukannya, ia memacu di atas tubuh indah Dewi Gayatri hingga akhirnya wanita itu mengeluarkan desahan dari bibir indahnya. Ketika mereka sampai pada puncaknya, Kamandraka pun mengeluarkan semuanya dalam rahim sang istri membuat Gayatri memeluk tubuhnya dengan erat. 

"Kita harus segera keluar dari sini,dinda," kata Kamandraka sambil memakai kembali pakaiannya. Dewi Gayatri segera mengikuti perintah suaminya itu. Ia tersenyum malu saat melihat ada noda darah di atas ranjangnya menandakan bahwa kini ia sudah bukan gadis perawan lagi.

   

       Betapa terkejutnya Kamandraka saat melihat para prajurit Kahuripan sudah terbujur kaku. Ia dan Gayatri pun segera melangkah keluar dan mendapati Empu Supa dan Patih Benggala sedang bertarung dengan seorang pemuda gagah. Pemuda itu langsung melotot saat melihat Kamandraka dan Gayatri.

"Jahanam! Kau sudah membuat rencanaku hancur berantakan! Terimalah ini," pemuda itu yang tak lain adalah Fajar Kelana langsung menyerang dengan pukulan yang mematikan. Keduanya pun terlibat dalam pertarungan yang sengit. 

       Tenaga Fajar Kelana tidak sama dengan Kamandraka. Meskipun Kamandraka sudah memiliki tingkatan ilmu yang nyaris sempurna, namun Fajar Kelana adalah titisan iblis yang tentu saja tidak dapat disamakan dengan kemampuan manusia biasa.

       Melihat Kamandraka yang mulai terdesak patih Benggala pun turun tangan dan membantu. Saat itulah Kamandraka melepaskan ajian braja musti miliknya disatukan dengan kekuatan Empu Supa tepat ke dada Fajar Kelana yang langsung menjerit kesakitan.

"Setan!" makinya geram. Ia pun segera membalas pukulan Kamadraka , namun karena ia sudah terlukan maka pukulan-pukulan yang ia lancarkan tidak seganas sebelumnya. Dan pada saat ia lemah, Kamandraka pun mengeluarkan pedang saktinya dan langsung menghujamkan ke jantung Fajar Kelana. 

       Namun, aneh saat pedang itu menghujam tidak ada setetes darahpun yang mengalir, tubuh itu malah berasap seperti terbakar.

"Kalian bisa mengalahkan aku sekarang. Tapi, ingatlah 666 tahun lagi aku akan kembali datang ke dunia ini. Jiwaku akan reinkarnasi dan akan melakukan kembali apa yang  hari ini belum sempat aku capai. Persiapkan diri kalian, kita akan bertemu lagi."

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • REINKARNASI   PEMAKAMAN

    Pagi harinya, ramai orang sudah berkumpul di sebuah pemakaman.Orang-orang berbondong mengenakan pakaian serba berwarna hitam, seperti barisan semut yang mengular panjang untuk mengantarkan sang jenazah ke tempat peristirahatan yang terakhir.Isak tangis terdengar di mana-mana, bebarengan dengan kidung doa yang dilantunkan merdu sepanjang perjalanan menuju ke makam. Inilah waktunya untuk orang baik hati itu pergi meninggalkan dunia fana ini, guna menuju alam yang lebih tinggi dan abadi.Gendis tak kuasa menahan tangisnya sebab kabar ini terlalu mendadak. Semalam dia diberitahu pihak berwajib bahwa suaminya meninggal dunia di atap sebuah apartemen mewah.Benar! Kini Buana telah benar-benar wafat, tepatnya ketika pertarungan puncak berakhir dan jiwa Mpu Supa pergi meninggalkan tubuh tersebut, tampaknya luka-luka yang diderita oleh Buana tidaklah sepele.Tercatat bahwa dadanya berlubang cukup besar, kepalanya pun terus meneteskan darah sebab terbentur

  • REINKARNASI   PERTARUNGAN PUNCAK

    Tak ingin berbicara lebih lama lagi, sebab waktu yang dipunyai terbatas, maka Mpu Supa segera menyerang balik Sang Iblis menggunakan ajian putihnya.Dia terbang melesat mendekati Sang Iblis dengan kecepatan cahaya, dan ketika berada di depannya Mpu Supa langsung memegangi kepala Sang Iblis. Dia membenturkan wajahnya sendiri ke arah wajah Sang Iblis!Duakkk!!! Suara benturan tersebut terdengar sangat keras membelah hening malam.Sang Iblis terpental jauh ke belakang menerima benturan tersebut. Kakinya masih melayang di udara. Namun belum sampai kesadarannya pulih, Mpu Supa sudah melesat lagi menuju ke arahnya dan kali ini hantaman bertubi-tubilah yang dia terima.‘Bugh’‘Bugh’‘Bagh!!!’Dengan jurus seribu cahaya Mpu Supa menghajar Sang Iblis tanpa ampun! Dia menghantam kepala, badan, tangan, kaki, serta titik-titik persendian tertentu yang memang sudah diicarnya sebagai kelemahan dari Sang Iblis.

  • REINKARNASI   NOSTALGIA

    Di atap gedung, Sang Iblis terus mencekik seraya menyedot darah dari leher Giselle. Perempuan malang itu benar-benar sudah tidak bisa bangun lagi akibat Sang Iblis mengekang jiwanya.Bahkan muka Giselle kini sudah pucat pasi sebab kehilangan darah yang banyak. Setiap darah yang mengalir dari tubuh Giselle segera berpindah kepada Sang Iblis, dan darah tersebut mengandung kekuatan tertentu untuk Iblis. Makin banyak darah yang diambil maka makin banyak kekuatan yang didapat, serta Iblis berencana untuk menyedot semua darah perempuan tersebut.Namun di luar dugaan, saat sedang melakoni ritual tersebut tiba-tiba dua orang datang dengan cara terbang dan mengangumkan. Tentu itu membuat Sang Iblis terheran-heran, pasalnnya sekarang dia menyangka hanya dirinyalah yang mampu terbang seperti itu.“Hentikan perbuatanmu!” teriak Mpu Supa begitu melihat apa yang sedang dilakukan oleh Sang Iblis!“Jauhi perempuan itu sekarang juga!” Raden Kamandr

  • REINKARNASI   KEBANGKITAN

    Sementara itu di saat bersamaan, di dalam apartemen, Buana dan Segara masih terkapar tidak bergerak. Denyut nadinya sudah menghilang, dan jantungnya pun berhenti bergerak.Secara medis memang keduanya sudah dinyatakan meninggalkan, sebab lambat-laun organ tubuh dan sel-sel di dalam badan perlahan berhenti bekerja. Namun, sebenarnya mereka itu belum mati, hanya saja ruh-nya berpindah ke alam yang lebih tinggi.“Bangunlah kalian!” ucap seorang tua berpakaian serba putih kepada ruh Buana dan Segara. Rambut orang tua tersebut juga menjulur panjang dan putih, sambil tersenyum dia pun kembali berkata, “Buana, Segara, bangunlah!”Mendapat panggilan tersebut ruh Buana dan Segara pun seketika bangun. Keduanya tercengang saat mendapati alam sekeliling yang berbeda dengan alam dunia, sebab di sini semuanya serba berwarna putih. “Apakah aku sudah mati?” ucap Buana dan Segera secara bersamaan.“Belum, sebab lebih tepatnya di s

  • REINKARNASI   TERBUNUHNYA BUANA DAN SEGARA

    Mendapati kakaknya sedang ditikam spontan saja Segara membantunya. Dia langsung memuul wajah Sang Iblis tepat di ppinya. Namun sayangnya Iblis tak bergeming dengan pukulan lema tersebut. Malahan dengan kejam dia berkata, “Lihatlah sekarang Kakakmu ini akan kubunuh di depan matamu! Hahahaa...”“Sial, lepaskan dia!” teriak Segara yang masih berusaha terus memukul. Namun Sang Iblis terlalu tangguh untuk menerima pukulan lemah tersebut. “Hentikan! Aku bilang hentikan!”Sang Iblis tak peduli! Dia terus menancapkan kukunya semakin dalam dan bahkan kini mengenai bagian jantung Buana, lalu merobeknya membuat seisi perut porak-poranda!Buana sudah lemas tidak bisa melawan lagi, wajahnya yang penuh dengan darah hanya menatap ke langit-langit, mengerjab satu kali, kemudian mati!“Hahahaa!! Lihatlah makhluk lemah ini. Hanya dengan begini saja dia sudah mati. Cih, siapa suruh mau melawanku!” ucap Sang Iblis dengan tawany

  • REINKARNASI   PERTARUNGAN

    Genta terpental mendapat tiga tembakan tersebut. Tubuhnya ambruk menghantam meja kaca hingga pecah.Meski dengan tiga buah peluru yang bersarang di dada, namun Genta tidak mati. Dia hanya limbung sebentar kemudian bangkit lagi dan tertawa renyah.“Kamu pikir bisa membunuhku dengan pistol seperti itu?” ucapnya yang kini sudah terdengar bahwa itu bukanla suara Genta lagi. Suara itu terdengar berat dan serak, serta menggunakan logat seperti orang zaman kuno. Jelas sekali bahwa itu adalah suara Sang Iblis.Mendengar suara aneh tersebut Buana bersiap-siap untuk menembak kembali. Namun sayangnya Sang Iblis sudah terlebih dahulu bergerak cepat sekali, secepat cahaya, yang tiba-tiba dirinya sudah berada di samping persis Buana. “Enyahlah kamu! Dasar manusia makhluk lemah dan penganggu!”Brakkk!!! Dipukul-lah kepala Buana dengan telak hingga sampai tengkoraknya berbunyi.Buana terlempar cukup jauh hingga sampai menabrak dinding. Lalu

  • REINKARNASI   PENGAKUAN

    Mimik wajah genta berubah menjadi ketakutan saat tahu Buana tidak main-main. Wajar, siapa yang tidak takut dengan peristiwa seperti ini, ditodong pistol tepat di hadapan keningnya? Jelas saja semua orang akan takut. Namun sebenarnya yang dilakukan Buana hanyalah sedang ingin memancing Sang Iblis agar keluar dari tubuh Genta. Sebab sampai saat ini belum ada tanda-tanda kemuculan makhluk laknat tersebut.“Akan kuhitung satu sampai tiga, jika kamu masih mengelak atas perbuatanmu, maka jangan salahkan aku jika kutarik pelatuk ini!” ucap Buana semakin menekan moncong pistol ke kening iparnya.“Satu...”Tubuh Genta mulai gemetar. Terlihat jelas dia ketakutan dan tidak ingin mati. Sepertinya jiwanya sekarang sedang ingin melawan Sang Iblis yang mengekang dalam dirinya.“Dua...” Buana terus menghitung mundur tanpa ampun. Jarinya telah bersiap untuk menarik pelatuk!“Tiga!!!”“Oke, oke, stop! Aku

  • REINKARNASI   APARTEMEN NO 904

    Tidak heran jika ini disebut apartemen elite karena berada di tengah kawasan tempat tinggal para orang konglomerat. Bagi Genta tentu saja uang bukanlah masalah sebab dia merupakan putra seorang yang sangat berada, sehingga bahkan uang sakunya sangat cukup jika harus membeli apartemen di sini.Bangunan ini terdiri dari 15 lantai, sedangkan lantai paling atas digunakan untuk tempat pendaratan helikopter. Sebab tidak jarang para penghuni apartemen di sini kerap menyewa helikopter untuk kepentingan sehari-hari atau sekadar untuk cari sensasi. Begitulah.Setelah menganalisis dengan saksama lingkungan sekitar apartemen, Buana dan Segara langsung naik menuju lantai sembilan. Kepada security di depan Buana menunjukkan lencananya sebagai perwira polisi dan berkata dia ingin melakukan investigasi dengan salah satu penghuni di sini.Tentu saja si security langsung memberikan izin tanpa banyak bertanya. Malahan dia menawarkan jasa informasi mengenai apartemen jika memang di

  • REINKARNASI   REINKARNASI

    Memang begitulah yang terjadi. Setelah bertemu dengan Mpu Badingga, seolah kehidupan Buana dan Segara selalu diikuti oleh sosok ruh yang tidak kasat mata.Semua ini terlau sulit untuk dijelaskan oleh keduanya, tetapi mereka benar-benar merasakan kehadirannya, sosok Mpu Supa dan Raden Kamandraka.Seperti halnya ketika Buana sedang tidur, dia akan didatangi oleh sosok laki-laki tua berambut serba putih yang menjulur panjang. Memang di dalam mimpi tersebut sosok Kakek tua tidak terlihat begitu jelas, namun yang pasti Buana bisa memastikan melalui instingnya bahwa itu adalah sosok Mpu Supa.Saat mendatangi Buana di alam mimpi Mpu Supa tidak bericara banyak hal. Beliau hanya suka duduk di samping Buana, dan saat itu adalah malam hari dengan taburan bintang-bintang.Buana pun tidak mencoba untuk bertanya hal apa pun dengan sosok Mpu Supa di dalam mimpinya, melainkan Buana hanya membiarkan beliau tersenyum memandangi wajahnya, sambil sesekali mengusap-usap kepal

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status