Share

Tujuh Belas

Aku pernah ditawari untuk kerja di perusahaan Ayah, tapi menolak karena ingin berwirausaha. Menurutku wirausaha itu tidak perlu mengeluarkan banyak tenaga, ya minimal kalau sudah maju aku hanya perlu ongkang-angking menerima laba dari hasil penjualan. Pada kenyataannya, kerja di sebuah instansi ataupun berwirausaha sama-sama capeknya.

Harus aku akui, tanpa Ghina aku tidak bisa berbuat apa-apa. Karena kedewasaan Ghina yang mampu mengontrol setiap pekerjaan.

“Ini gue harus gimana, Ghin?”

Ghina menggeram di ujung sambungan telepon. “Ya udah lo tinggal ngomong santai, lo bilang makasih udah berkunjung atau apalah itu semacam basa-basi atau persuasi gitu biar mereka ketagihan.”

“Berbusa dong mulut gue?”

Bagi orang yang bisa nyerocos kayak lo itu satu hal yang biasa. Lo pasti bisa, okay?”

“Hmm...”

“Ya udah, gue sibuk nih. Nanti gue telepon lagi, fightin

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status