Share

Kamu Harus Janji

Setya melepas kedua tangan Raniah yang melingkari perutnya, laki-laki itu berbalik badan dan menatap istrinya, Setya tidak berdaya dengan keadaan ini, ia ingin sekali menceritakan kegundahan di hatinya, tapi kondisi Raniah sedang dalam keadaan lemah.

Dia takut istrinya akan shock atau nanti kepikiran hal yang tidak-tidak, hal yang Setya sendiri tidak tahu dia benar-benar melakukannya atau tidak, yang pasti Setya tidak ingat kejadiannya.

Setya merangkum wajah istrinya. "Jangan banyak berpikir, Raniah. Kakak tidak mau kamu jadi sakit. Lebih baik kita turun dan makan malam." Setya memaksakan tersenyum dan mengecup kening istrinya dengan perasaan dalam.

Keduanya kemudian tersenyum dan Setya merangkul pundak istrinya untuk segera berjalan keluar dari kamar mereka. Setya harus bisa bersikap biasa di depan semua orang termasuk pada ayahnya sendiri, dia tidak mau ada yang curiga dengan masalah yang sedang ia hadapi saat ini, laki-laki itu juga tidak akan tinggal diam.

Setya dan Raniah kini sa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status