Sudah beberapa hari Satrio Wirang tinggal di Padepokan Naga Putih. Dia tinggal di Padepokan Naga Putih sembari menunggu informasi tentang keberadaan Wisang Geni dan Elangga dari orang kepercayaan Naga Barong. Naga Barong membantu mencari tahu informasi tentang Wisang Geni dan Elangga dengan mengutus beberapa orang kepercayaannya. Satrio Wirang, Alikusuma, dan Arum Sari lebih memilih tinggal di Padepokan Naga Putih dari pada harus melanjutkan perjalanan yang tidak tahu ke tujuannya.
Satrio Wirang juga ikut berlatih bersama murid-murid Naga Barong lainnya. Ini dia lakukan karena saat menjadi murid Ki Naga Baruna. Satrio Wirang tidak pernah serius dalam latihan dan demi menebus kesalahannya dia mengikuti latihan ini dengan sungguh-sungguh. Meski kelak jurus-jurus yang Satrio Wirang dapatkan dari latihan ini tidak dapat dia gunakan. Tetapi dia masih tetap berlatih dengan sungguh-sungguh.
Ketika Satrio Wirang sedang serius berlatih terdengar suara ribut-ribut dari area lati
Tiga hari ini Satrio Wirang cukup berlatih dengan keras untuk menghadapi pertarungan melawan Baya Naka putra tertua dari Macan Kumbang pemilik Padepokan Harimau. Meski sudah memiliki ilmu kanuragan yang sudah cukup tinggi namun Satrio Wirang tidak ingin meremehkan musuhnya. Dia tidak ingin kalah dari Baya Naka Karana Satrio Wirang kali ini akan bertarung dengan membawa nama Padepokan Naga Putih. Satrio Wirang juga ingin menebus kesalahannya karena telah menghajar Baya Niki sehingga menyebabkan kekacauan ini.Akhirnya hari yang telah di tentukan pun tiba. Hari ini Satrio Wirang akan bertarung melawan Baya Naka. Satrio Wirang dan Naga Barong bersiap untuk menuju ke Padepokan Harimau di mana akan di laksanakannya pertarungan antara Satrio Wirang dengan Baya Naka. Kali ini Satrio Wirang hanya akan pergi berdua bersama Naga Barong. Sedangkan Alikusuma dan Arum Sari di tugaskan untuk menjaga Padepokan Naga Putih."Apa Ayah yakin akan pergi ke Padepokan Harimau hanya be
Satrio Wirang dan Naga Barong sedang terkepung oleh Macan Kumbang dan para muridnya. Mereka berdua tidak dapat melarikan diri dari Padepokan Harimau. Satrio Wirang dan Naga Barong terpaksa bertarung melawan Macan Kumbang berserta para muridnya.Pertarungan pun di mulai. Satrio Wirang dan Naga Barong dapat mengalahkan para murid Padepokan Harimau. Para murid dari Padepokan Harimau memang bukan lah tanding Satrio Wirang dan Naga Barong. Namun jumlah mereka yang sangat banyak membuat mereka berdua cukup kerepotan. Di tambah Macan Kumbang dan kedua anaknya yang sering membokong mereka berdua. Membuat Satrio Wirang dan Naga Barong cukup mendapatkan beberapa luka dalam. Saat Naga Barong sedang fokus menghadapi murid Macan Kumbang yang sangat banyak. Dengan cepat Macam Kumbang menyerang Naga Barong menggunakan pukulan tenaga dalam dari arah belakang. Naga Barong yang tidak sadar Macan Kumbang menyerang dari belakangnya terkena pukulan tenaga dalam itu. Pukulan tenaga dalam itu membu
Padepokan Naga Putih sudah kembali aman seperti sediakala. Semenjak Satrio Wirang dan yang lainnya mengalahkan Macan Kumbang dan semua murid dari Padepokan Harimau sudah tidak ada lagi padepokan yang berani mengusik Padepokan Naga Putih. Kejadian perang besar melawan Padepokan Harimau benar-benar menjadi pelajaran bagi padepokan lain agar tidak macam-macam dengan Padepokan Naga Putih. Kekuatan Padepokan Naga Putih pun semakin diakui dalam dunia persilatan.Satrio Wirang sedang berbincang berdua dengan Naga Barong. Mereka sedang membahas tentang keberadaan Wisang Geni dan Elangga yang belum juga di temukan oleh orang-orang suruhan Naga Barong."Orang suruhanku belum juga mendapatkan informasi tentang keberadaan Wisang Geni dan Elangga." ungkap Naga Barong."Apa tidak ada petunjuk sama sekali tentang keberadaan mereka berdua" tanya Satrio Wirang."Orang suruhanku benar-benar tidak menemukan sedikit pun petunjuk keberadaan mereka berdua" ucap Na
Kerajaan Segoro Pitu sedang menyiapkan pasukan mereka untuk menghadapi serangan dari Kerajaan Salakanegara. Kerajaan Segoro Pitu mengadakan perekrutan besar-besar untuk menambah jumlah pasukan mereka. Mereka juga menambah pasokan senjata mereka untuk melengkapi persenjataan pasukan mereka. Satrio Wirang yang berjanji untuk membantu Wisang Geni untuk mempertahankan Kerajaannya dengan imbalan Pusaka Pedang Naga Api. Satrio Wirang memberikan usul agar dirinya di ijin kan untuk meminjam seratus prajurit dari Kerajaan Wesi Kuning.Dan hari ini Satrio Wirang dan Arum Sari akan pergi ke Kerajaan Wesi Kuning demi meminjam seratus pasukan dari Kerajaan Wesi Kuning. Sedangkan Alikusuma akan tetap tinggal di Kerajaan Segoro Pitu untuk membantu Wisang Geni mempersiapkan semuanya untuk peperangan menghadapi Kerajaan Salakanegara. Saat Satrio Wirang dan Arum Sari sudah menunggangi kuda mereka dan bersiap untuk memulai perjalanan mereka ke Kerajaan Wesi Kuning. Mereka berdua di hentikan ole
Hari ini akan menjadi hari besar yang mungkin akan di catat dalam sejarah. Perang terbesar antara Kerajaan Salakanegara melawan Kerajaan Segoro Pitu. Seratus lima puluh ribu pasukan Kerajaan Salakanegara yang di pimpin oleh Panglima Aryo Guntur melawan seratus ribu pasukan Kerajaan Segoro Pitu yang dipimpin langsung oleh Raja Wisang Geni.Kedua Pasukan itu sudah saling berhadapan di wilayah perbatasan antara Kerajaan Salakanegara dan Kerajaan Segoro Pitu. Di pihak Kerajaan Salakanegara ada Aryo Guntur dan Kebo Ijo yang kini telah menjadi Senopati Kerajaan Salakanegara. Sedangkan di pihak Kerajaan Segoro Pitu ada Wisang Geni, Satrio Wirang, Alikusuma dan Arum Sari. Ini seperti perang saudara antar tujuh murid naga Ki Naga Baruna.Sebagai sesama pemimpin pasukan dalam peperangan ini Wisang Geni dan Aryo Guntur saling maju ke depan mewakili semua pasukan untuk melakukan negosiasi terakhir sebelum di mulainya peperangan."Mengapa Kamu tidak menyerah saja
Malam itu. Satrio Wirang mengumpulkan seratus prajurit yang dia pinjam dari Kerajaan Wesi Kuning. Semua pasukan itu menggunakan jubah warna hitam untuk menyamarkan mereka dalam kegelapan. Satrio Wirang sengaja tidak mengikut sertakan pasukan yang dia pinjam dari Kerajaan Wesi Kuning dalam pertempuran tadi siang agar dapat melakukan penyerangan malam hari ini. Ini adalah rencananya untuk membuat seratus pasukan dari Kerajaan Wesi Kuning menjadi senjata rahasia yang tidak ketahuan oleh musuh mereka. Apalagi jika sampai Aryo Guntur tahu. Dia pasti akan langsung mengambil sebuah tindakan untuk menghentikannya.Satrio Wirang dan seratus pasukan Kerajaan Wesi Kuning mengendap-endap di dekat area perkemahan pasukan Salakanegara."Sekarang kalian berpencar serang mereka dari berbagai titik agar mereka mengira jumlah kita banyak. Ingat setiap dari Kita hanya boleh membunuh sepuluh orang. Setelah itu tinggalkan tempat ini dan jangan sampai tertangkap" perintah Satrio Wirang.
Di peperangan hari kedua ini pasukan Kerajaan Segoro Pitu seperti ada di atas angin. Moral pasukan Kerajaan Segoro Pitu sedang tinggi- tingginya. Sedangkan pasukan musuh sedang kondisi yang kelelahan. Ini semua terjadi karena serangan malam yang di lakukan oleh Satrio Wirang hingga membuat pasukan Kerajaan Salakanegara tidak tidur sampai pagi.Dalam peperangan di hari kedua ini. Pasukan Kerajaan Salakanegara sepertinya sedang terpojok oleh pasukan Kerajaan Segoro Pitu. Melihat pasukannya berguguran dan seperti kelelahan. Aryo Guntur langsung mengambil keputusan cepat. Dia tidak mau di permainkan lagi seperti peperangan di hari pertama. Aryo Guntur langsung menyuruh pasukannya untuk mengubah formasinya menjadi formasi ombak laut. Di mana dalam formasi ini membuat pasukan baris depan mereka akan salalu bergantian dalam beberapa jam. Pergantian pasukan baris depan yang di ganti secara terus-menerus hingga menyerupai seperti ombak di lautan yang tidak berhenti m
Kini peperangan besar antara Kerajaan Salakanegara dan Kerajaan Segoro Pitu telah memasuki hari yang ketiga. Kedua pasukan kembali berhadapan. Tapi berbeda dengan peperangan hari kedua. Pasukan Kerajaan Salakanegara tidak dalam kondisi yang lesu. Mereka semalam dapat beristirahat dengan tenang karena Satrio Wirang tidak melancarkan serangan malam. Ini di karena kan Aryo Guntur yang memperketat penjagaan di area perkemahan pasukannya. Dia juga menyuruh para pasukannya untuk menerangi area perkemahan dengan menyalakan banyak obor. Hal itu membuat Satrio Wirang dan pasukannya tidak bisa menyelinap dalam kegelapan dan melakukan serangan malam hari.Kini pasukan Kerajaan Salakanegara tersisa seratus dua puluh lima ribu pasukan dari lima puluh ribu pasukan. Sedangkan pasukan Kerajaan Segoro Pitu tersisa delapan puluh lima ribu pasukan dari seratus ribu pasukan.Karena kalah dalam hal jumlah Satrio Wirang mengatur pasukannya menjadi formasi kura-kura. Formasi kura-kura ini sa