Share

Pasar Sayur Cepogo

"Kalian ku gratisin menginap di sini!!" teriak Hendra yang membuat mas Umair memalingkan wajahnya disertai senyuman juga mengacungkan jempol kanannya.

Aku tercengang melihat apa yang dilakukan suamiku ini. Apa dia menerima yang dikatakan Hendra barusan? Duh, mas Umair, mau ditaruh dimana muka ini. Aish.

Selepas sarapan namun lebih tepatnya makan menjelang siang, kami pun melanjutkan perjalanan. Sepeda motor mas Umair kembali melaju menyusuri jalanan dengan pemandangan yang begitu indah nan menyejukkan. Tapi, aku sedikit heran karena seingatku jalanan yang kami lewati ini adalah jalan menuju pulang.

"Kita mau pulang Mas?" tanyaku di tengah perjalanan.

"Enggak, ikuti aja dulu," balas mas Umair. Kalau sudah begini, aku bisa apa? Ku ikuti saja kata suamiku ini, toh pasti semuanya sudah dalam perencanaannya.

Tak ingin memikirkan hal yang jelas aku tak tahu apa itu, aku memilih kembali diam dan menikmati perjalanan. Tak lupa ku kencangkan tanganku yang melingkar pada pinggang suamiku ini
บทที่ถูกล็อก
อ่านต่อเรื่องนี้บน Application
ความคิดเห็น (1)
goodnovel comment avatar
Dewi Astati
kisahnya sangat menarik sekali......
ดูความคิดเห็นทั้งหมด

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status