Share

Teman Lama

Mas Umair lalu meletakkan ponselnya. Ia melihat kearahku dengan tatapan yang serius. Mendadak aku jadi salah tingkah dibuatnya. Mau apa lagi suamiku ini, selalu saja begitu, setiap diberi pertanyaan tak langsung menjawab malah bertingkah yang aneh-aneh. Huh.

"Isi kotak itu ..... " Mas Umair menggantungkan ucapannya yang membuatku semakin penasaran. Bahkan jatungku mendadak berdebar kencang menunggu kelanjutan jawabannya. Aish, lama sekali rasanya.

Ku tatap wajah suamiku penuh asa dengan harapan ia bisa memberikan jawaban sesuai keinginanku.

"Apa Mas?" aku kembali bertanya. Sudah seperti di sinetron saja, lama dan digantung. Haduh.

Mas Umair lalu memalingkan wajahnya. Sontak raut wajahnya berusaha lesu. "Mas ... sebenarnya juga gak tau apa isinya."

Arrgh, aku lemas seketika dan menyandarkan badanku pada sandaran tempat tidur kami. Astagfirullah suamiku ini, gemas bin kesal rasanya. Awal sudah membuat situasi tegang, tapi ujungnya malah seperti ini. Menyebalkan.

"Kamu kenapa, Dek?"
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status