Swayed by the Charming Alpha

Swayed by the Charming Alpha

last updateTerakhir Diperbarui : 2022-07-31
Oleh:  Ho_FemmeOngoing
Bahasa: English
goodnovel16goodnovel
Belum ada penilaian
49Bab
2.6KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Alex Redwood your typical Alpha. Strong, impossibly attractive, and funny, yet stern when needed. And Grayson, she's... Well, the exact same. Except for the fact that she wants nothing to do with him, yet he'll do anything for her. Love can be such a strange thing... Will she let go of her hatred for him and allow herself to accept him and love him? Read to find out!

Lihat lebih banyak

Bab 1

Chapter 1

Badai salju membuat seluruh keluarga kami terjebak di puncak gunung. Helikopter penyelamat datang sangat terlambat.

Saat giliranku dan adik kembarku naik, pilot mengatakan helikopter hanya bisa menampung satu orang lagi.

Aku yang mengidap kanker stadium akhir, sebenarnya sudah berniat memberikan tempat itu untuk adikku.

Namun, sebelum sempat bicara, dia tiba-tiba mengeluh pusing.

Keluargaku pun buru-buru menarik tangannya dan mendorongnya masuk ke dalam kabin.

Suamiku menatapku dengan perasaan bersalah. Dia berkata, “Sevy, kondisi adikmu lebih lemah. Kami bawa dia dulu, kamu tunggu bantuan berikutnya, ya.”

Putriku, sambil melempar bola salju ke lenganku yang patah berkata, “Tante lebih butuh diselamatkan, kamu jangan rebut.”

Orang tuaku hanya memeluk adikku lebih erat. Mereka bilang aku harus sabar menunggu.

Sejak kecil aku memang selalu diminta mengalah, karena adikku dianggap lebih rapuh dan membutuhkan lebih banyak kasih sayang.

Kali ini pun sama. Walau aku penuh luka, mereka tetap memilihnya.

Sebelum helikopter lepas landas, adikku yang berdiri di samping jendela menjulurkan lidah dan membuat raut wajah mengejek padaku.

Ternyata dia tidak benar-benar pusing, semua itu hanya sandiwaranya agar bisa diselamatkan lebih dulu.

Dalam badai salju yang menggila itu, aku menatap helikopter yang menjauh dan tak mampu menahan air mata.

Sherly, kenapa harus pakai cara seperti itu? Tanpa kamu berpura-pura pun, aku pasti akan merelakan tempat itu untukmu.

Aku tidak pernah memberitahu siapa pun bahwa kankerku sudah stadium akhir dan hidupku paling lama hanya tinggal satu bulan.

Dan bahkan di detik-detik terakhir hidupku, mereka tetap memihak padamu.

Kalau begitu, biarlah aku penuhi saja keinginan mereka.

Setelah seharian membeku di gunung, akhirnya helikopter kembali dan membawaku ke rumah sakit.

Karena kondisiku memburuk, sisa hidupku yang seharusnya satu bulan kini hanya tinggal tiga hari.

Dalam tiga hari terakhir itu, aku memutuskan memberikan semua yang kupunya untuk keluargaku, mengabulkan keinginan semua orang.

Setelah minum obat penahan nyawa, aku memaksakan diri untuk pulang ke rumah.

Begitu membuka pintu, kulihat Ayah dan Ibu sedang melakukan panggilan video dengan adikku di rumah sakit, wajah mereka penuh kekhawatiran.

“Sherly, bilang saja mau makan apa. Ibu akan memasaknya dan langsung Ibu antarkan.”

“Jangan khawatir, sebentar lagi Ayah juga menyusul ke sana.”

Dalam video, suamiku sedang menyuapi adikku bubur dan putriku membacakan cerita untuknya.

Melihat pemandangan sehangat itu, mataku langsung panas dan berkaca-kaca.

Saat aku sakit parah, tak pernah ada perlakuan seperti ini. Dan adikku, hanya dengan pura-pura pusing saja, bisa begitu disayang.

Ibu mendongak dan melihatku berdiri di pintu. Seketika senyumnya lenyap, raut wajahnya menjadi dingin.

“Kok kamu masih punya muka untuk pulang sekarang? Sherly sampai harus dirawat gara-gara kamu!”

Suaranya terdengar penuh tuduhan.

“Kalau bukan karena kamu memaksa semua orang naik gunung salju, dia nggak akan menderita begini!”

Ayah ikut menimpali, terdengar sama dinginnya, “Kamu ‘kan pendaki gunung profesional, tapi justru gagal menjaga keluargamu, sampai kami hampir celaka.”

Aku hanya mendengarkan mereka, tanpa membantah.

Mereka sudah lupa bahwa dulu Sherly-lah yang menangis-nangis ingin naik gunung salju, padahal aku sudah menolak karena cederaku belum pulih.

Namun, demi membuat adikku berhenti menangis, mereka dan Larry memaksaku selama seminggu sampai akhirnya aku menyetujuinya.

Pengalaman bertahun-tahun membuatku paham, tidak ada gunanya membela diri.

Di rumah ini, air mata Sherly lebih berharga daripada kebenaran.

Aku tidak ingin berdebat lagi. Dengan tenang, kutarik map dari dalam tas, dokumen yang sudah kupersiapkan.

“Ayah, Ibu, toko perlengkapan pendakianku, kuberikan saja untuk Sherly. Anggap saja sebagai ganti rugi dariku.”

Mereka menatapku bingung. Lalu setelah beberapa detik, wajah Ayah perlahan memperlihatkan senyuman lega.

Ibu menghampiriku dan menyentuh kepalaku dengan kelembutan yang belum pernah kurasakan seumur hidupku.

“Sevy, akhirnya kamu mengerti juga. Begini baru pantas menjadi Kakak.”

Ayah ikut mengangguk, suaranya jauh lebih lembut. “Adikmu ‘kan lemah. Sudah seharusnya kamu banyak membantunya.”

Ya, rupanya baru setelah aku menyerahkan jerih payahku selama sepuluh tahun, barulah aku dianggap Kakak yang baik.

Melihat senyum lega mereka, hatiku terasa kosong, seperti hamparan salju yang luas.
Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Swayed by the Charming Alpha is a werewolf novel by Ho_Femme with the themes of love and hatred. Alex Redwood is attractive, funny, strong, and sometimes a stern Alpha who has feelings for Grayson who is exactly the same. But she doesn't have any romantic feelings for him. In fact, she hates him and yet, he's still ready to do anything for her. But can her feelings change with time? Can she let go of hatred and replace it with love? Read the novel to find the answer.

Tidak ada komentar
49 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status