Share

Dua Puluh Satu

Aku cepat-cepat menyeberangi jalan dan memasuki lobi Hill Building yang kotor. Ada dua lift di sebelah kiri, tapi di sebelah kanan aku melihat  wajah yang sudah aku kenal sebelumnya. Mark Brosnan, seorang associate di Wills and Trust, orang yang sangat menyenangkan dan orang yang pertama kali yang membawaku makan siang  pada kunjungan pertamaku ke sini. la duduk di bangku marmer sempit sambil menatap kosong ke lantai.

"Mark," kataku seraya berjalan menghampiri.

"Ini aku, Edward Cicero." la tak bergerak, hanya terus menatap. Aku duduk di sebelahnya. Lift-lift itu tepat di depan kami, terpisah sejauh sepuluh meter.

"Ada apa, Mark?" aku bertanya. Ia tampak linglung.

"Mark, kau baik-baik saja?" Lobi sempit itu kini tengah lengang, segalanya sunyi. 

Perlahan-lahan ia memutar kepala memandangku, mulutnya terbuka sedikit. "Mereka memecatku,” katanya pelan. Matanya merah, dan kalau bukan karena menangis, pasti karena dia habis

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status