Share

Memastikan

Lara beranjak, lantas menuju sumber suara. Tanpa ba-bi-bu, dilayangkannya tapak tangan ke arah pipi pria berkemeja merah.

Plak!

Suara tamparan Lara pada Rendi terdengar cukup nyaring hingga memecah banyak kebisuan. Hanya butuh waktu sepuluh detik, hingga semua orang yang berada tak jauh dari sana mulai merapat. Mereka mulai menikmati sajian amarah gadis berusia delapan belas tahun dengan seksama.

"Nggak usah sok nuduh! Gue nggak kenal Ari! Lagian, siapa juga yang mau pacaran ama montir nggak kompeten macem dia!"

Sontak saja, Rendi ternganga. Ia menggeleng pelan sembari mengelus pipinya yang ternoda. "Gue bahkan belom ngomong kalo Ari itu montir, 'kan?"

Lara mengerjap-ngerjapkan matanya. Ia baru sadar, lidah tak bertulang memang lemas. Mudah sekali membelok meski berusaha mengelak.

Gadis berampung sepinggang itu mengedar pandang pada banyak mahasiswa yang mena

Ira Yusran

Mastiin apa lagi, sih, Rendiiii? Jan bikin pembaca jadi kepo mulu, deh.

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status