Tebasan pedang Anaxtra menciptakan sayatan besar di leher Snake head. Meskipun Snakehead sendiri memiliki Zat Albumin yang mampu menutup lukanya dengan cepat, namun serangan Anaxtra yang mengenai titik lemahnya membuat snakehead menggelepar-gelepar meregang nyawa.
Anaxtra melompat kembali ke sisi Sabrina yang masih terduduk menahan sakit, sementara Sabrina sendiri masih terkesima memyaksikan aksi heroik yang dilakukan Anaxtra, bahkan 30 prajuritnya mati sia-sia dibantai dengan mudah oleh monter itu.
Belum selesai Sabrina memikirkan kejadian yang begitu cepat di depan matanya, tiba dia merasakan seseorang memeluk tubuhnya.
Anaxtra memuluk tubuh Sabrina dan melompat ke atas pesawat Sabrina yang masih mengapung dibatas tak jauh dari mereka.
Tubuh Sabrina melayang dalam dekapan erat Anaxtra,kemudian mereka mendarat tepat di atas pesawat milik Sabrina. Anaxtra mendudukan Sabrina di jok belakang, sementara dia sendiri duduk di bangku depan untuk mengemudi.
Anaxtra telah mendaratkan pesawatnya sejajar dengan pesawat John dan Peter, mesin pun telah dimatikan, namun Sabrina belum menyadari pesawatnya telah berhenti, tangannya masih melingkar erat di perut Anaxtra."Sabrina, bisakah kau melepaskan tanganmu ? aku sulit bernafas karna pelukanmu" Ucap Anaxtra.Sabrina membuka matanya perlahan, begitu matanya terbuka, pemandanga yang pertama dia lihat adalah wajah Joh dan Peter yang menatap ke arahnya dengan sedikit tersipu.Sesaat Sabrina terlihat gugup, dia melepaskan pelukannya dengan buru-buru.Beruntung pada saat bersamaan Lilia muncul dari tempat persembunyiannya dan menghampiri mereka. Sabrina berhasil keluar dari situasi yang canggung itu."Hebat, Semua monster berhasil kalian musnahkan" kata Lilia begitu sampai di depan mereka.Sabrina turun dari pesawatnya, begitupun Anaxtra."Apakah kau baik-baik saja, Sabrina" tanya Anaxtra kemudian.Sabrina melambaikan tangannya seraya berka
Ketiga pesawat yang masing-masing di naiki oleh John, Lilia dan Peter, serta Anaxtra dan Sabrina mendarat di hanggar milik Sludge City. Setelah memarkirkan pesawat secara berjajar, mereka lalu berjalan ke arah pintu yang akan menghubungkan ke ruang utama Sludge City."Kami sangat berterima kasih kepada kalian, tanpa bantuan kalian mungkin sekarang ini kami sudah menjadi santapan monster Channa Argus." ucap John sambil berjalan memimpin.Sementara Sabrina yang ada di belakangnya juga ikut berkomentar."Aku akan bilang sama ayah untuk memberikan kalian hadiah yang besar atas jasa kalian dalam membantu tugas kami".Mendengar ucapan mereka yang terdengar begitu tulus, Anaxtra tak bisa untuk tak berkata,"Kami hanya melakukan yang bisa kami lakukan, kalian tak perlu berlebihan."Ucapan Anaxtra yang begitu merendah membuat kekaguman Sabrina kepadanya semakin besar. Sementara John sendiri langsung bereaksi dengan membalikan badannya seraya mengulurkan tangannya.
Bab 62Anaxtra melompat ke atas Alpa begitu papan seluncur itu melewati di atasnya, lalu melakukan gerakan zigzag dan berbalik menyerang ke pengawal yang sedang memegangi Lilia dan Peter.Begitu Lilia dan Peter terlepas, keduanya pun melompat ke papan selancar mereka masing-masing.Hans tidak tinggal diam, dia segera memerintahkan anak buahnya untuk menangkap kembali mereka."Tangkap mereka, jangan biarkan lolos"Para prajurit bergegegas melakukan serangan ke arah Anaxtra dan teman-temannya, sementara beberapa prajurit lain berlari menuju hanggar pesawat untuk mengejar melalui udara."Bagaimana dengan John dan Sabrina ?" tanya Peter yang sudah terbang mengikuti Anaxtra."Sementara kita tinggalkan mereka dulu, aku yakin mereka akan baik-baik saja" jawab Anaxtra.Mereka segera terbang menjauhi pangkalan udara Sludge City, namun di belakang mereka puluhan pesawat masih terus mengejar."Mereka terus mengejar kita, Anaxtra" ucap Lilia mengin
BRAK !!!Lord Jack membanting cawan yang ada di di depannya,"Dasar bodoh" maki Lord Zack kepada Hans yang bersimpuh di hadapannya."Cuma menangkap tiga bocah ingusan saja kalian tidak becus, bagaiman jika kalian menghadapi Channa Argus"?"Ayah, jadi ini semua rencanamu ?" tanya Sabrina yang mulai sadar, namun kondisi fisiknya masih sangat lemas. Sementara John hanya menunduk lesu diapit dua pengawal yang menjaganya.Lord Zack sama sekali tidak bereaksi mendengar pertanyaan Sabrina."Mereka telah menolong aku ayah, bahkan 30 prajurit dan 4 orang pengawalku habis dibantai oleh Channa Argus, aku sendiri nyaris jadi mangsa monster-monster itu, mereka lah yang menyelamatkanku, ayah"Lord Zack masih belum bergeming."Yang dikatakan Sabrina benar yang mulia" kata John menyela,"Bahkan aku tak bisa melakukan apa-apa di hadapan Channa Argus, tembakan peluru dan misil sama sekali tidak berarti apa-apa bagi Channa Argus"Lord Zac
Seluruh prajurit Sludge City bergerak menyisiri tiap-tiap sudut kota, mereka dikerahkan secara besar-besaran untuk mencari keberadaan Anaxtra dan teman-temannya, jalanan kota dipenuhi prajurit yang hilir mudik dengan senjata lengkap di tangannya.Jalur udarapun tak mau kalah, hampir selang beberapa menit selalu saja ada pesawat patroli yang terus berputar-putar di atas langit Sludge City."Bagaimana situasinya, Lilia" tanya Anaxtra sambil mengintip ke luar gedung dari balik cendela lantai 5 tempat mereka bersembunyi."Tampaknya kurang bagus, Anaxtra" jawab Lilia yang masih fokus di depan monitor kecil di tangan kirinya."Aku sudah memindahkan data scanning secara real time pergerakan para prajurit Sludge City ke dalam drive kalian, kalian sudah bisa menyinkronkannya dengan data pemetaan milik Peter" ucap Lilia kemudian sambil kembali menutup virtual monitor yang ada di pergelangan tangan kirinya."Tampaknya mereka mulai menggeledah satu persatu ged
Juan membuka separo kaca cendela mobilnya ketika seorang petugas menghampiinya, "Ada apa, Alex," tanya Juan kepada petugas yang bernama Alex. "Oh... tuan Juan, maaf aku tak bisa mengenalimu," ucap Alex dengan penih hormat. "Kami sedang mencari tiga buronan yang bersembunyi di gedung ini." imbuh Alex kemudian. "Aku tak melihat siapapun di sini, lagi pula jka aku melihatnya, pasti aku sudah menangkapnya" "Baiklah tuan muda Juan, aku tak akan menghalangi jalanmu, maaf sudah mengganggumu" Petugas itu langsung memberi isyarat kepada petugas lain untuk memberi jalan kepada Juan. Juan pun bergegas pergi meninggalkan tempat itu. Mobil juan meliuk di antara gedung-gedung tinggi, kumudian mendarat di sebuah hanggar yang terletak di antara gedung-gedung tinggi milik pejabat Sludge City. "Kemana kau akan membawa kami pergi?" tanya Anaxtra ketika mereka sudah turun dari mobil dan berjalan menuju lift. "Nanti juga kal
"Bengawan Solo? apa itu Bengawan solo?" tanya Juan heran. "Beberapa ratus taun yang lalu, tanah ini di sebut pulau Jawa, pulau Jawa dibagi menjadi 3 bagian, yaitu Jawa Timur, Jawa Barat dan Jawa Tengah." "Sedangkan Bengawan Solo adalah sungai terpanjang yang membentang antara Jawa Tengah dan Jawa Timur," ucap Lilia menerangkan. Juan mengangguk-angguk mencerna ucapan Lilia. Setelah mereka terdiam untuk beberapa saat, tiba-tiba Peter berkata, "Yang aku tidak mengerti, kenapa rajamu ingin sekali menangkap kami?" Juan menatap Peter sejenak lalu secara bergantian beralih ke Lilia dan Anaxtra. "Lord Zack pernah bermimpi, ketika ada orang asing masuk ke Sludge City maka akan terjadi perubahan besar di dunia ini. Mungkin itulah alasan mengapa Lord Zack ingin menagkap kalian, dia takut kerja keras para leluhur yang sudah bersusah payah membangun kota ini, hancur begitu aja oleh kedatangan kalian," papar Juan  
"LAPINDO," gumam Lilia Mata Anaxtra dan Peter saling berpandangan, sementara Juan hanya kebingungan menatap Lilia dengan penasaran. "Apa itu Lapindo?" tanya Juan Lilia menarik nafas dalam-dalam. "Pada awal abad 21, ada sebuah perusahaan minyak dan gas yang melakukan pengeboran di pulau Jawa bagian timur, namun karena suatu hal, terjadi kecelakaan yang menyebabkan bocornya saluran pipa dan keluarnya lumpur dari pusat pengeboran, bahkan menurut catatanku, semburan lumpur itu hampir menenggelamkan sebagian pulau Jawa bagian Timur, perusahan yang melekukan pengeboran itu adalah Lapindo, dan sejak saat itu, masyarakat menyebut tragedi itu sebagai Lumpur Lapindo, jika dugaanku tidak meleset, mungkin sumber lumpur yang kau maksud adalah sumur bekas pengeboran Lapindo. "Apa dampak dari tragedi Lapindo itu?" "Tidak ada catatan yang detail mengenai hal itu, namun yang jelas hampir sebagian Jawa Timur terendam oleh lumpur dan menenggelamkan kota-