UANG YANG DISEMBUNYIKAN SUAMI DARI ISTRINYA - Menyelidiki (5)
Andin sampai di warungnya Sindy, Tepat ketika Teguh dan Sindy baru saja naik motor untuk pergi berdua. Ia terkejut melihat suaminya itu membonceng Sindy di malam hari ini."Mas, Teguh! Ka-mu be-nar be-nar breng-sek!" Batin Andin geram dengan tangan yang mengepal. Perasaannya pedih juga marah melihat kelakuan suaminya.***Andin buru-buru kembali ke kontrakannya, Ia masuk ke dalam rumah untuk mengambil ponsel miliknya, juga mengambil kunci motor milik Teguh yang ditaruh di atas meja. Ia berniat untuk mengejar Teguh dengan sepeda motor milik suaminya itu.Dengan buru-buru Andin menghidupkan mesin motornya. "Hari ini semua kebohongan kamu terbongkar, Mas!" ucap Andin dengan penuh amarah juga pedih. Kemudian, ia melajukan motornya. Ia berusaha kuat melajukan sepeda motornya, dalam keadaan dirinya yang tengah rapuh.Andin berhasil mengejar Teguh. Ia mengendarai motornya sedikit jauh dari suaminya itu, Hanya terhalang oleh satu mobil. Sembari membawa motor matic itu, Air mata tak henti mengalir membasahi pipinya dengan rasa sesak dihatinya. Malam ini, Ia benar-benar melihat sendiri suaminya telah mengkhianati dirinya. Di depan matanya, Ia melihat sendiri Teguh yang tengah membonceng Sindy, dan Sindy yang tengah memeluk suaminya itu dengan begitu erat. Mereka asyik mengobrol tanpa menyadari kehadiran Andin yang tengah mengikutinya dari belakang.***Andin terus mengikuti Teguh. Hingga kemudian, Teguh dan Sindy turun mampir ke sebuah toko kosmetik. Andin ikut menghentikan motornya. Ia juga ikut turun dan melihatnya sendiri dengan lebih dekat, bagaimana Teguh merangkul bahu Sindy ketika berjalan. Segera Andin mengambil ponselnya yang ada di saku bajunya. Ia memfoto kelakuan suaminya itu dengan tangan yang gemetar. Ia sudah merencanakan semua ini jauh-jauh hari, Sebelum kejadian seperti ini terjadi. Ia sudah berencana untuk mencari bukti perselingkuhan suaminya.Ia menyaksikan, Sampai suaminya menemani Sindy yang memilih segala skincare di sebuah toko kosmetik itu. Ia melihat sampai akhirnya Teguh mengeluarkan uang dari saku celananya ke sebuah kasir. Uang yang dikeluarkan oleh Teguh sebanyak 350 ribu, untuk membayar semua skincare yang sudah dibeli oleh Sindy. Andin melihat semua itu.Andin benar-benar sakit hati melihat apa yang ada di depan matanya. "Te-ga kamu, Mas! Ternyata, Kamu sembunyikan uang kamu dari aku! Sejak kapan kamu punya hubungan dengan Sindy ?!" Batin Andin. Ia benar-benar sangat terluka."Kamu Tega membiarkan aku dan anak kamu sampai kelaparan. Sedangkan, Kamu rela mengeluarkan uang kamu untuk menjajani wanita pela-cur itu!" Air mata lagi-lagi mengalir membasahi pipinya dan jatuh pada hijabnya.Tak lama Teguh dan Sindy keluar dari toko kosmetik tersebut. Teguh dan Sindy saling berpegangan tangan. Andin lagi-lagi merasa sakit hati melihat pengkhianatan itu. Teguh dan Sindy kembali melanjutkan perjalanannya. Meskipun merasa begitu hancur, lagi-lagi Andin mengikuti mereka. Ia kembali mesti melihat Sindy memeluk erat suaminya. Dengan hati yang runtuh, Ia merekam perbuatan Sindy dengan suaminya itu untuk menjadikannya sebagai bukti.Hingga akhirnya, Teguh dan Sindy turun di sebuah toko mainan anak-anak. Ia akan membelikan Adit---anaknya Sindy sebuah mobil-mobilan. Teguh pun memilih mainan mobil-mobilan yang ukurannya sedang. Harganya mencapai 200 ribu. Ia pun membayarnya., meski sebenarnya tidak ikhlas. Karena harganya yang cukup mahal, Ia terpaksa mengeluarkan uang bagian dirinya untuk menambah kekurangan-nya. Lagi-lagi Andin melihat itu semua dari kaca toko tersebut.Andin kembali melihat Teguh dan Sindy yang keluar dari toko dengan Sindy yang memeluk punggung suaminya itu. Sedangkan, Teguh tengah membawakan paper bag berisi skincare dan mobil main-mainan Adit tersebut. Lagi-lagi Andin memfoto suaminya dan Sindy, tepat ketika Sindy tengah memeluk punggung suaminya."Ya Allah, Mas, Talia, Darah daging kamu sendiri sampai beberapa kali cuma makan sama garam, Sedangkan untuk anak orang lain, Kamu sampai membelikan mainan yang harganya mahal. Aku benar-benar kecewa sama kamu, Mas!"Setelah ini, Teguh dan Sindy masih meneruskan perjalanan mereka. Andin terus mengikutinya dengan tetap hati-hati. Hingga akhirnya, Teguh dan Sindy mampir dipinggir jalan untuk membeli bakso yang ada disana. Teguh dan Sindy duduk berduaan di kursi yang ada disana. Suara lalu lalang kendaraan cukup bising. Lagi-lagi Andin menghentikan motornya. Suara yang bising, Membuat Teguh dan Sindy lagi-lagi tidak menyadari jika ada Andin yang menghentikan motornya cukup dekat dengan gerobak bakso. Andin berdiri di dekat pohon besar yang menjadi penghalang dirinya dan Teguh. Kedua tangannya ia simpan di depan dada, Karena kedinginan oleh angin malam."Aku lupa tidak pakai jaket!" batinnya."Mas Teguh, Makasih banget ya buat semuanya. Sekarang aku benar-benar hapiiii banget!" ucap Sindy dengan manja. Suaranya cukup terdengar oleh Andin. Andin sangat geram dengan wanita yang sudah menjadi selingkuhan suaminya itu. Tak hanya suaranya, Tapi Andin juga melihat sendiri apa yang tengah dilakukan oleh mereka."Iya, Sayang. Aku ikut senang kalo kamu senang!""Apah ? Sayang ?" batin Andin. "Jadi benar, Mas Teguh menyelingkuhi aku ?" batin Andin terasa kaget juga pedih, mengetahui semua yang terjadi malam ini benar-benar bukan mimpi setelah ia mendengar sendiri suaminya mengucapkan kata 'Sayang' pada wanita lain. Hatinya terasa nyeri dengan semua kenyataan ini.***Sampai Teguh dan Sindy pulang. Andin terus mengikutinya. Teguh menghentikan motornya, Tak lama Andin yang berada dibelakang mereka menghentikan motornya di belakang motor milik Sindy. Sindy dan Teguh terkejut dengan Kehadiran Andin yang ada dibelakang mereka. Andin turun dan menatap ta-jam pada Teguh dan juga Sindy."Dek, Kamu, abis darimana ?" ucap Teguh yang sudah was-was."Harusnya aku yang tanya kamu udah darimana, Mas!" Ucap Andin dengan penuh amarah. Melihat Andin marah, Teguh menjadi ketar-ketir. Anton dan Roni yang masih ada disana, dan tengah ngobrol, langsung berdiri melihat apa yang tengah terjadi. Mereka ikut panik."Eu, A-ku, tadi aku habis ngojeg untuk nganterin Sindy ke toko. Ya 'kan, Sin ?" Jawab Teguh yang lalu bertanya pada Sindy. Sindy hanya mengangguk dengan penuh ketakutan."I-ya, Din. Tadi aku minta Teguh untuk ngojeg." Jawab Sindy gugup. Andin tersenyum sumbang. Kemudian, Ia merogoh ponsel yang ada di saku bajunya. Ia membuka galeri, Kemudian memperlihatkan sebuah foto ke hadapan wajah Teguh dan Sindy."Ini yang namanya ngojeg ?! Sampai harus meluk, sampai rangkul-rangkulan, hah ?!" Ucap Andin. Seketika Teguh dan Sindy melotot kaget melihat foto mereka sendiri. Dimana Teguh tengah merangkul Sindy waktu hendak masuk ke toko kosmetik."D-dek, Itu, Foto kamu dapat darimana ?" Tanya Teguh."Aku sendiri yang ikutin kamu, Mas! Aku udah tau semua kelakuan kamu!" Jawab Andin dengan penuh Amarah."Eh, Eh, Dek, Kamu, Kamu salah paham. Tenang dulu, Ya." Teguh ketar-ketir. Begitupun dengan Sindy yang terganggu mendengar suara Andin yang marah-marah. Ia takut warga mendengarnya. Dan benar saja, Beberapa orang mulai berdatangan karena mendengar suara keributan. Mereka langsung menyaksikan apa yang tengah terjadi."Enggak, Mas! Aku enggak salah paham! Dari awal kamu pergi sama dia, sampai kamu kembali lagi kesini, Aku udah ikutin kamu, Mas!" Lagi-lagi Teguh dan Sindy terkejut, mengingat apa saja yang sudah mereka lakukan waktu tadi. Air mata kembali mengalir diiringi rasa sesak sakit hati dan juga rasa marah."Aku liat pake mata kepala aku sendiri, Mas! Sindy peluk kamu waktu dia dibonceng! Kamu rangkul Sindy ke toko kosmetik, kamu belikan dia kosmetik, Kamu beli mainan mobil-mobilan! Aku tau semuanya, Mas!" Kali ini Teguh terdiam karena tak bisa berkutik, ditambah lagi malu karena para warga mulai berkumpul. Sudah ada sekitar tujuh warga yang ada disana."Din, Kamu bisa gak gak usah marah-marah. Kamu gak malu apah diliatin warga ?" Ucap Sindy yang seketika membuat Andin merasa marah. Andin melihat ke arah Sindy dan langsung menam-par-nya dengan keras.PLAKKK!!!"Di-am kamu, wanita gak tau diri!""Ka-mu yang harusnya malu, bukan aku!" Sindy seketika terdiam menunduk sembari memegangi pipinya yang terasa memanas. Teguh cukup kaget melihat istrinya yang biasanya lemah lembut, bisa marah seperti singa."Kamu, Mas! Dimana pikiran kamu, hah ?!""Aku udah cukup sabar hidup sama kamu! Aku menerima hidup kesusahan sama kamu! Aku menerima mesti ikut kerja keras demi menghidupi keluarga kita! Tapi kenapa kamu tega kayak gini sama aku, Mas ?!!!""Selama menikah sama kamu, Aku menerima mesti pontang-panting cari uang untuk bisa memenuhi kebutuhan kita, karena kamu gak bisa mencukupi-nya..""Selama ini, Aku dan Talia sampai sering makan garam.... Anak kita selalu jadi korban atas kesusahan kita, Mas!""Apa ini alasan uang gaji kamu akhir-akhir ini selalu kurang ? Apa karena perempuan gak punya harga diri ini, Hah ?!" Teguh hanya terdiam."Jawab aku, Mas!" Sentak Andin yang membuat Teguh kaget. Tak lama Teguh pun mengangguk. Andin langsung terisak menangis mendengar semua ini."Dek, A-ku, A-ku cuma menjadikan Sindy pelarian aja. Aku cuma main-main, Dek." Jawab Teguh. Sindy langsung merasa marah dengan ucapan Teguh, Namun ia memilih diam. Sedangkan, Andin tidak percaya sedikitpun."O-mong ko-song! Aku gak percaya lagi dengan semua yang keluar dari mulut kamu, Mas! Mau cuma pelarian atau apapun itu, Yang aku tau kamu sudah mengkhianati aku!" pekik Andin. Teguh hanya terdiam."Sudah berapa lama kamu sama dia, Mas ?!!!" Tanya Andin dengan geram."Ti-ga bulan, Dek." Andin kembali tersenyum sumbang. Kemudian, Ia langsung menampar Teguh dengan keras.PLAKK!!!"Kamu te-ga mengkhianati pernikahan kita, Mas. Apa salah aku, Mas ?! Apa salah aku ?!!!" Teguh masih terdiam. Andin pun memukul-mukul dada suaminya itu beberapa kali dengan keras.PUK! PUK! PUK! PUK!"Jawab aku, Mas!"***Bersambung....UANG YANG DISEMBUNYIKAN SUAMI DARI ISTRINYA - Terbongkar (6)Kamu te-ga mengkhianati pernikahan kita, Mas. Apa salah aku, Mas ?! Apa salah aku ?!!!" Teguh masih terdiam. Andin pun memukul-mukul dada suaminya itu beberapa kali dengan keras. PUK! PUK! PUK! PUK!"Jawab aku, Mas!" ***"Mas, Jawab aku, Mas! Apa salah aku sampai kamu selingkuh ?!" Tanya Andin lagi. "Karena aku bosan dengan pernikahan kita!" Jawab Teguh kemudian dengan nada tinggi. "Aku jenuh setiap kali melihat penampilan kamu yang tidak tidak terawat!" "Aku semakin capek setiap pulang kerja kamu selalu kusam, bau bawang, muka lelah, aku capek, Andin!" Jawab Teguh lagi. Hati Andin sangat tersayat mendengar semua ucapan yang dilontarkan Teguh. "Semua ini salah kamu, Andin! Aku sampai selingkuh karena kamu gak bisa merawat diri! Kamu membosankan! Kamu gak becus membuat suami betah dirumah!" Mendengar itu Andin langsung menampar Teguh kembali. PLAKKK!!!Teguh langsung memegangi pipinya dan menatap. Andin dengan tatapan t
UANG YANG DISEMBUNYIKAN SUAMI DARI ISTRINYA - Pergi (7)Andin pun pergi ke rumah Bu Rahma untuk melihat Talia. Ia memilih untuk segera pergi ke ke rumah kedua orangtuanya. Tidak mungkin baginya untuk satu rumah lagi dengan Teguh. Hatinya benar-benar terasa remuk berkeping-keping dengan semua ini.***Di rumah Bu Rahma, Andin menceritakan semua yang terjadi pada dirinya, karena Bu Rahma yang memintanya untuk menceritakan semuanya agar ia merasa lebih tenang. Andin mempercayai Bu Rahma. Bu Rahma ikut sedih dengan semua yang Andin tuturkan. Ia juga menyuruh Andin untuk menginap dulu dirumahnya, mengingat rumah kedua orangtuanya Andin cukup jauh, dan bahaya bagi Andin jika malam-malam mesti pergi bersama Talia kesana.Setelah itu, Andin pun kembali ke kontrakan untuk membereskan beberapa pakaian miliknya dan Talia ke sebuah tas berukuran besar. Ia sudah bersiap-siap untuk pergi besok pagi. Setelah membereskan pakaian, Ia kembali ke rumah Bu Rahma.***Malam ini, Andin masuk ke sebuah kamar
UANG YANG DISEMBUNYIKAN SUAMI DARI ISTRINYA - Bangkit! ( Part 8 )Aku akan buktikan jika aku bisa hidup lebih baik dan lebih bahagia tanpa kamu, Mas! Aku pastikan bukan aku yang akan menyesal setelah meninggalkan kamu, Tapi kamu yang akan menyesal setelah menyia-nyiakan aku!" Batinnya sembari melangkahkan kakinya.***Setelah sampai di rumah bapak dan ibunya, Tak lama Andin menceritakan semua yang menimpanya pada kedua orangtuanya itu. Pak Burhan dan Bu Ayu sedih mendengar anaknya itu diselingkuhi. Mereka tidak terima dengan perlakuan Teguh. Namun, Akhirnya mereka menyetujui keputusan Andin untuk menggugat pisah Teguh. Pak Burhan dan Bu Ayu juga mulai tidak suka lagi terhadap Teguh, mengingat kelakuan Teguh yang berubah jauh berbeda setelah menikahi anaknyaTeguh yang awalnya sangat baik kepada mereka, kemudian mereka baru mengetahui karakter aslinya yang akhirnya menjadi tidak sopan dan perhitungan terhadap mereka. Jika Andin memberikan sesuatu kepada mereka, Teguh kerap sekali selal
UANG YANG DISEMBUNYIKAN SUAMI DARI ISTRINYA - Resmi Berpisah (Part 9)POV TEGUHSekarang, Selama satu mingguan ini aku selalu langsung mampir ke warungnya Sindy setiap kali aku pulang kerja. Setelah Andin pergi dari rumah, Teryata hidupku jadi jauh lebih enak. Gak perlu lagi tuh mikirin buat kasih uang dia untuk membeli beras, untuk membeli bumbu, atau apalah. Dan sudah gak ada lagi yang membuat mataku ini jenuh karena mesti melihat dia yang kumal dan terlihat sudah seperti ibu-ibu. Sekarang, Setiap kali aku pulang, Aku disambut oleh Sindy dengan penampilan-nya yang membuatku merasa capekku hilang seketika. Ia selalu menyambutku dengan penampilan yang sek-si dengan lekukan tubuhnya yang aduhai. Ia juga pintar dandan. Aku tidak pernah bosan melihat dirinya. Ia juga melayani aku selama di rumahnya. Meskipun tidak ada Andin, aku tetap bisa makan dan merasakan masih seperti memiliki istri, karena ada Sindy yang selalu memasakan dan memanjakan aku makanan. Seperti sekarang ini, Sindy me
UANG YANG DISEMBUNYIKAN SUAMI DARI ISTRINYA - Sakit Hati (Part 10) "Akhirnya ya, Aku pisah juga dari kamu." Ucap Teguh pada Andin, setelah ia keluar dari pengadilan agama. ***Andin hanya terdiam menahan perih dan pedih. Ia berusaha kuat dan tidak membiarkan air matanya jatuh dihadapan Teguh lagi. Bu Ayu yang menemani Andin merangkul putrinya itu dan menatap Teguh dengan ta-jam. Bu Ayu sangat marah, ia sangat ingin sekali menampar Teguh, Namun hal itu tidak ia lakukan karena ia tidak mau memperpanjang masalah. Teguh sekarang ditemani oleh Sindy. Dengan bangga karena merasa menjadi yang terpilih, Sindy sengaja menggaet tangan Teguh di hadapan Andin agar Andin cemburu. "Ibu juga bersyukur akhirnya Andin pisah juga sama kamu. Anak saya terlalu baik untuk lelaki seperti kamu!" Pekik Bu Ayu. Teguh dan Sindy hanya terkekeh tidak peduli."Haduh, Bu. Apalagi aku. Aku malahan seneng banget! Aku jadi gak usah nafkahin anak ibu yang gak bisa ngatur uang dan gak bisa merawat diri untuk memanj
UANG YANG DISEMBUNYIKAN DARI ISTRINYA - Tentang Hendra (11) Andin tengah menjahit sebuah kain berwarna pink muda yang akan siap dijahit untuk menjadi pakaian muslim. Semenjak pakaian-pakaian hasil jahitnya di promosikan di sosial media, cukup banyak yang memesan untuk dijahitkan olehnya, karena orang-orang melihat pakaian-pakaian yang dibuatnya terlihat bagus dan menarik. Hingga saat ia tengah istirahat menjahit, Andin membuka ponselnya karena takutnya ada yang mau memesan lagi. Dari beberapa orang yang memesan, ia melihat ada nama Hendra Pratama yang mengirim pesan padanya lewat sosial media Facebook-nya. Andin membaca pesan tersebut.{ Hendra Pratama : Assalamualaikum }{ Hendra Pratama : Saya tertarik dengan hasil jahit kamu. Kira-kira, Apa bisa saya memesan untuk dibuatkan pakaian muslim untuk ibu saya ? } Andin membaca pesan tersebut. Penasaran dengan orangnya, ia melihat sosial media lelaki yang bernama Hendra itu. Namun, Sayang. Andin hanya bisa menemukan satu foto profil sa
UANG YANG DISEMBUNYIKAN SUAMI DARI ISTRINYA - Menyamar (Part 12) full babHendra melajukan sepeda motor maticnya menuju alamat rumah yang pernah Andin berikan, dengan bantuan google maps. Sepanjang jalan ia memegangi ponselnya untuk mengikuti arahan google maps. Tangannya terasa cukup pegal karena sudah lama tidak bepergian memakai motor lagi. ***Setelah cukup lama diperjalanan. Dan setelah bertanya pada beberapa orang tentang alamat Andin, Hendra pun sampai di titik lokasi yang dituju. Ia menghentikan sepeda motor matic-nya, melihat-lihat dengan ragu pada sebuah rumah yang terlihat sederhana. Ia turun dari motor."Apa ini ya, Rumahnya ?" batinnya. Ia pun membuka helm berwarna hitamnya, kemudian menggantungkan helm tersebut di pengait yang ada di bagian depan motornya. Setelah itu, Ia membuka jok motornya dan mengambil kain yang juga berisi satu baju dalam kresek berwarna merah. Sengaja tidak ia simpan dalam paperpage lagi agar Andin tidak curiga jika kain tersebut dia beli dari seb
UANG YANG DISEMBUNYIKAN SUAMI DARI ISTRINYA - Jalan-Jalan (13) Dalam beberapa bulan ini, Cukup banyak orang-orang yang membeli pakaian hasil jahit-nya dan banyak juga yang memesan untuk dibuatkan pakaian oleh Andin. Akhirnya, Dalam satu bulan Andin bisa mendapatkan penghasilan hingga mencapai tiga Juta rupiah kadang lebih. Baginya itu sudah cukup besar, dibandingkan saat ia menerima gaji dari Teguh waktu dulu.Andin sangat bersyukur, Karena selalu ada yang mau dijahitkan, Ada yang mau membeli pakaian hasil jahit-nya, Dan masih ada yang mau memesan dibuatkan pakaian. Yang memesan seperti dijahitkan seragam untuk ibu-ibu pengajian yang jumlahnya kadang mencapai 50 pakaian. Ada yang minta dibuatkan baju keluarga yang samaan. Ada yang minta dibuatkan pakaian untuk jas atau seragam sekolah, dan masih banyak lagi. Karena itu, Sekarang Andin jadi punya uang untuk membantu perekonomian bapak dan ibunya, untuk keperluan bahan pokok, untuk ditabung, untuk merawat dirinya, dan sekarang ia jad