Share

6. TERBONGKAR

UANG YANG DISEMBUNYIKAN SUAMI DARI ISTRINYA - Terbongkar (6)

Kamu te-ga mengkhianati pernikahan kita, Mas. Apa salah aku, Mas ?! Apa salah aku ?!!!" Teguh masih terdiam. Andin pun memukul-mukul dada suaminya itu beberapa kali dengan keras.

PUK! PUK! PUK! PUK!

"Jawab aku, Mas!"

***

"Mas, Jawab aku, Mas! Apa salah aku sampai kamu selingkuh ?!" Tanya Andin lagi.

"Karena aku bosan dengan pernikahan kita!" Jawab Teguh kemudian dengan nada tinggi.

"Aku jenuh setiap kali melihat penampilan kamu yang tidak tidak terawat!"

"Aku semakin capek setiap pulang kerja kamu selalu kusam, bau bawang, muka lelah, aku capek, Andin!" Jawab Teguh lagi. Hati Andin sangat tersayat mendengar semua ucapan yang dilontarkan Teguh.

"Semua ini salah kamu, Andin! Aku sampai selingkuh karena kamu gak bisa merawat diri! Kamu membosankan! Kamu gak becus membuat suami betah dirumah!" Mendengar itu Andin langsung menampar Teguh kembali.

PLAKKK!!!

Teguh langsung memegangi pipinya dan menatap. Andin dengan tatapan ta-jam. Ia tidak terima.

"Aku gak bisa merawat diri, semua ini karena demi keluarga kita, Mas!" Lirih Andin.

"Apa kamu sadar ? Uang gaji kamu gak cukup untuk mencukupi semua kebutuhan kita. Untuk bayar kontrakan, Untuk beli beras, bahan dapur, untuk Talia, dan untuk kamu, Dan untuk satu bulan, Apa kamu pikir uang gaji kamu selama ini cukup untuk itu semua, hah ?!" Teguh terdiam malu oleh banyak orang. Bu Murti---Ibunya Sindy juga baru keluar melihat kejadian tersebut. Ia ikut kaget karena ikut menyembunyikan perselingkuhan anaknya dengan Teguh. Sedangkan Adit anaknya Sindy, sudah tidur.

Teguh Sendiri juga tahu jika uang gaji dirinya selama ini tidak pernah mencukupi. Ia juga tak memiliki niat untuk memberikan kehidupan yang lebih baik untuk anak dan istrinya. Dan dengan adanya Andin yang ikut bekerja, Ia merasa terbantu. Ia menyadari semua itu, namun ia memilih mengabaikannya.

"Selama ini aku kerja keras untuk kita, Mas! Bahkan sampai aku mengesampingkan kepentingan diri aku sendiri!"

"Aku juga mau merawat diri, Mas. Aku juga mau seperti wanita yang lainnya yang pergi ke salon, Pake baju bagus, Memakai make up, Tapi aku lebih mementingkan keluarga, Mas! Aku melakukan semuanya demi keluarga!" Air mata mengalir membasahi pipinya. Dengan terisak, Andin mengusap air matanya.

"Aku jualan keliling... Aku mengurus rumah... Aku harus merawat Talia... Dan aku juga harus mengurusi kamu... Aku hampir gak punya waktu untuk merawat diri aku sendiri. Dan aku juga gak punya uang untuk mempercantik diri aku sendiri. Aku jualan uangnya demi mencukupi kebutuhan kita, Mas. Apa kamu mengerti itu, Mas ?" tanya Andin lagi. Teguh lagi-lagi hanya terdiam. Tatapan Andin kemudian beralih pada Sindy yang sejak tadi berdiri malu.

"Dan kamu... Wanita macam apa kamu ?! Kamu sudah tahu kalo Mas Teguh sudah beristri. Kenapa kamu mau menjadi selingkuhan suami aku ? Dimana rasa malu kamu, Sindy ?!!" Sindy hanya terdiam malu. Dan dalam hatinya ia juga marah karena Andin mempermaluka.n dirinya di depan banyak orang.

"Kenapa ? Kamu masih punya malu ? Aku sengaja membiarkan orang-orang tau, agar kamu tidak melakukan semua ini lagi!" Sindy terdiam lagi. Andin kembali menatap Teguh.

"Aku dan anak kamu sampai sering makan hanya dengan garam. Aku banting tulang untuk bayar kontrakan, Untuk mencukupi kebutuhan kita. Sedangkan, Kamu membeli itu semua untuk perempuan ini!" Ucap Andin yang sejenak melihat ke paper bag dan mainan mobil-mobilan yang dibawa sekarang sudah dibawa oleh Sindy.

Andin langsung mengambil alih paper bag dan mainan mobil-mobilan itu dari Sindy dengan kasar. Kemudian, Ia langsung melemparkan semua itu ke jalan aspal. "Eugh!!"

PRAKK Semua skincare Sindy berhamburan ke luar, dan mobil-mobilan berguling-guling dijlalan.

"Kamu gak layak menerima uang dari suami aku!" Ucap Andin dengan sengit. Sindy sangat marah skincare-nya dilemparkan, namun ia memilih diam daripada dihajar warga karena dirinya yang posisinya salah.

***

Tak lama datang Pak RT. Pak RT ikut mengurusi, mencari cara damai untuk keributan tersebut. Pak RT menyuruh Sindy dan Teguh duduk di warung untuk diberikan pertanyaan. Sedangkan, Andin juga duduk disana. Cukup banyak hal yang ditanyakan oleh Pak RT, Hingga kemudian Pak RT menanyakan hal tersebut.

"Apa kamu dan Sindy sudah sampai melakukan hal layaknya suami istri ?" tanya Pak RT. Awalnya Teguh dan Sindy sama-sama bungkam. Hingga kemudian, Mereka berdua sama-sama mengangguk mengakui perbuatan mereka yang sudah sampai melakukan hubungan layaknya sudah menjadi suami istri. Semua orang yang masih ada disana berucap istighfar. Apalagi Andin yang tangisnya langsung pecah begitu mendengar hal tersebut. Ibu-ibu yang ada disana berusaha merangkul Andin.

"Astaghfirullah, Mas.... Ternyata kamu sudah memberikan raga kamu juga." Lirihnya dalam hati. Ia menunduk terisak begitu pedih dan perih dengan semua ini.

Bu Murti yang mengetahui perselingkuhan anaknya dengan Teguh, Juga dinasehati oleh Pak RT.

Tak lama kemudian, Pak RT meminta agar Teguh dan Sindy diharuskan menikah. Pak RT meminta persetujuan Andin agar suaminya menikah lagi. Namun Andin tidak menerima.

"Silahkan, Mas, Jika kamu mau menikah lagi! Aku sangat ben-ci diselingkuhi, Dan aku tidak akan pernah su-di di madu. Aku mau minta pisah dari kamu, Mas!" Ucap Andin, hingga membuat semuanya terkejut. Teguh cukup geram mendengar Andin meminta pisah darinya. Teguh langsung berdiri menatap penuh marah pada Andin yang tengah duduk.

"Kamu pikir setelah kamu pisah dari aku, kamu bisa memiliki hidup yang lebih baik ?! Kamu pikir kamu bisa menghidupi Talia ?! Wanita yang kampungan, Dan gak be-cus untuk merawat diri seperti kamu, Aku pastikan akan hidup lebih sengsara tanpa aku! Kamu pikir kamu bisa apa tanpa aku, Hah ?!" Ucap Teguh yang begitu menusuk di hati Andin.

Andin pun berdiri. "Aku lebih baik hidup sengsara daripada harus terus hidup dengan lelaki yang egois, Minim tanggung jawab dan suka berselingkuh seperti kamu, Mas!" Jawab Andin. Teguh langsung melo-tot tidak terima dengan semua itu. Ia pun menunjuk-nunjuk Andin.

"Da-sar perempuan gak tau diri! Kamu akan menyesal setelah mengatakan itu semua, Andin! Kamu akan menyesal meminta pisah dari aku!" Ucap Teguh penuh amarah.

"Oke, Mulai sekarang, AKU TALAK KAMU!!! Kamu bukan lagi istriku!" Ucap Teguh yang men-talaq Andin. Tangis Andin kembali pe-cah.

"Puas, kamu ?!" Pekik Teguh. Andin hanya terdiam, Kemudian mengusap air matanya. Tak lama ia pun menaruh kunci motor milik Teguh ke meja, Kemudian ia melangkahkan kakinya pergi darisana.

Sepanjang ia berjalan, Badannya seakan terasa mau runtuh dengan semua yang terjadi. Tangisnya tak henti, hingga membuat air matanya terus mengalir membasahi pipinya. Ia sangat sakit hati dengan semua yang sudah Teguh lakukan. Ia benar-benar sangat terluka lelaki yang ia cintai, Mengkhianati dirinya.

***

Andin pun masuk ke kontrakannya. Ia masuk kamar dan menangis disana. Perselingkuhan yang Teguh lakukan, Membuatnya tidak memiliki alasan lagi untuk tetap mempertahankan keluarganya.

Andin menghela nafasnya. "Bismillah, Ya Allah. Kuatkan aku untuk menerima semua ini. Aku percaya, Semua yang terjadi padaku adalah rencana-Mu. Aku meminta segala kebaikannya dari semua ini Ya Allah.... " Lirih Andin.

"Percuma juga jika aku masih harus tetap bersama Mas Teguh. Aku tidak bisa menerima semua sikap dan perlakuannya kali ini. Ia benar-benar sudah sangat membuatku hancur. Aku tidak bisa menerima lelaki yang suka berkhianat. Aku tidak bisa ya Allah... Maafkan aku karena aku memilih untuk berpisah dengan Mas Teguh.... Maafkan aku Ya Allah.. "

"Aku tahu Engkau sangat membenci perceraian... Tapi aku benar-benar sudah tidak sanggup untuk mempertahankan semua ini..."

Andin pun pergi ke rumah Bu Rahma untuk melihat Talia. Ia memilih untuk segera pergi ke ke rumah kedua orangtuanya. Tidak mungkin baginya untuk satu rumah lagi dengan Teguh. Hatinya benar-benar terasa remuk berkeping-keping dengan semua ini.

***

Bersambung...

.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status