Share

10 | Revan Marah

"Kamu seharusnya menungguku, bukannya memilih diantar oleh seorang pria asing."

Jovanka memegangi pelipisnya. Dia pusing mendengar Revan yang mengikutinya sambil mengoceh. Apa pria itu masih belum puas mengeluarkan kekesalannya? Apa Revan tidak tahu jika Jovanka sama sekali tidak peduli dengan rasa keberatan Revan?

"Cerewet!" Jovanka berbalik, menatap Revan dengan tajam. "Yang penting sekarang aku sudah berada di rumah. Untuk apa kamu masih mengomel?"

"Aku bicara seperti ini supaya kamu tidak mengulangi kesalahanmu itu," ucap Revan.

Jovanka tertawa sembari mengibaskan tangannya tidak percaya. "Apa kamu yakin? Apa kamu akan benar-benar menghampiri aku saat aku sedang kesusahan?"

"Tentu saja. Bagaimana pun juga, kamu itu istriku," jawab Revan mantap.

"Istri terpaksa." Jovaka bergumam mencibir. Dia tahu Revan tidak pernah sepenuh hati mengakuinya. Bahkan dulu, pria itu tidak sudi menyebut Jovanka sebagai istrinya.

Jika dulu Jovanka akan berusaha menjadi istri yang baik supaya Revan bisa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status