All Chapters of DIA: Chapter 11 - Chapter 20
27 Chapters
Chapter 10
Ciudad de Mexico, setelah menghabiskan makan siang Davka segera melakukan check out dari hotel tempatnya menginap untuk segera ke bandara. Pasalnya hari ini juga mereka akan segera kembali ke Indonesia, bandung kota seribu kenangan tepatnya. Tempat davka menuntut ilmu dan juga banyak kenangan kebersamaannya dengan kekasihnya Almira dahulu di sana. Perjalanan antara Mexico dan Bandung memerlukan waktu lebih dari satu hari karena mereka harus ke Jakarta terlebih dahulu.
Read more
Chapter 11
Selama hampir dua tahun Almira tinggal bersama anak-anaknya masyarakat di sana sangat baik dengan mereka. Cuma karena parasnya yang menawan kadang membuat iri hati beberapa gadis di sana.  Sofian sendiri juga selalu meluangkan waktu untuk membantu Almira. Baik urusan rumah maupun urusan kebunnya itu. Almira sendiri tidak pernah meminta bantuan, semua itu dilakukan Sofian atas kemauan pemuda itu sendiri. Kadang almira merasa tidak enak hati. Apalagi Sofian termasuk lelaki pujaan mereka.Seperti hari ini Almira akan ke Bandung menemui Vallen, mengajak serta anak-anak mereka
Read more
Chapter 12
Ponsel Eric berdering, dengan santai Eric mengangkat panggilan tersebut dengan menatap wajah Davka."Halo Tama, sudah sampai mana?""Kata Bunda udah deket Kebun Binatangnya.""Baik, uncle dan aunty
Read more
Chapter 13
Sekarang mereka semua berkumpul di ruang keluarga, minus Davka dan kedua orangtuanya yang masih bersembunyi, sedangkan anak-anak dibiarkan bermain di ruang bermain.Eric memulai percakapan "Sebaiknya si kembar bersekolah di sekolahku saja dan mereka bisa tinggal denganku atau Edgar di sini, jadi kamu bisa tenang di Cianjur. Aku kurang setuju jika anak-anak tinggal di asrama, biarpun si kembar memang anak yang mandiri tapi umur mereka terlalu muda untuk tinggal di sana,” usul Eric kepada Almira.
Read more
Chapter 14
Davka kembali mengiringi langkah dari belakang mereka hanya menggelengkan kepala. Sedangkan Anulika dari tadi berulang kali menengok kebelakang melihat kearah Davka.Begitu pintu ruang meeting terbuka sudah banyak berkumpul keluarga Alsaki dan Mahanta. Mereka ingin bertemu dengan si kembar yang jenius. Paman, bibi, sepupu Davka komplit ada di sana. Greg Alsaki paman Davka yang tinggal di Meksiko pun hadir bersama istri dan anaknya.
Read more
Chapter 15
 “No no no bukan begitu, Sayang." Tiba-tiba Davka berdiri, seketika dagunya di angkat dan bibirnya di lumat oleh Davka. Sebelah tangan Davka memeluk erat pinggangnya dan sebelah lagi sudah mendekap tengkuknya. Davka sudah tidak bisa menahan hasrat lagi sejak melihat Almira dan kesedihan mendengar penuturan sang kekasih.Saat Almira mencoba membuka mulutnya, kesempatan untuk Davka memasukkan lidahnya menyesap mengobrak abrik mulut Almira sampai terasa sesak kehabisan nafas. Almira menepuk- nepuk bahu Davka, seketika bibir mereka terlepas tetapi kemudian
Read more
Chapter 16
Almira menatap pemandangan Anulika sang putri berada dalam gendongan sang ayah sedikit banyak memberikan rasa baru dihatinya, hantaman rasa bersalah kepada kedua hatinya. Ternyata selama ini kedua buah hatinya menyembunyikan kenyataan seperti ini. Mendapatkan perundungan di sekolah. Tentu saja Almira yakin hal ini bukan yang pertama kalinya terjadi. Ya, pasti begitu."Lika nggak punya ayah kok. Katanya Mamang Sofian nanti yang akan jadi ayah Lika, tapi lama banget belum jadi-jadi."
Read more
Chapter 17
Anulika mengetuk pintu kamar Davka, mereka tinggal di rumah Valentina."Ayah, ayo kami sudah siap!" seru Lika dari balik pintu.Davka yang masih mengemasi pakaiannya menjawab, "Sini Lika masuk dulu Nak, Ayah masih bersiap-siap."
Read more
Chapter 18
Almira menatap kearah Davka yang berdiri tak jauh dari meja makan, Almira masih sibuk menata hasil masakannya."Oh itu Kang Sofian mandor perkebuna,." terang Almira."Aku sepertinya pernah melihatnya, tapi lupa dimana?" Davka menautkan kedua alis dan mengusap rahangnya dengan sebelah tangan mencoba mengingat kembali dimana pernah bertemu Sofian. Ia yakin sekali pernah bertemu dengan pria itu.
Read more
Chapter 19
Davka membaringkan tubuhnya disamping Almira dengan merengkuh tubuh Almira kedalam pelukannya memeluknya dari belakang tubuh Almira. Menghirup aroma tengkuk Almira kembali membangkitkan hasrat Davka. Mulut Davka kembali memagut bibir almira, bersamaan dengan dia menghujamkan miliknya kembali ke dalam inti Almira dengan perlahan tapi pasti, sampai seluruhnya terbenam."Bang Davka." Almira mendongakkan kepalanya dengan dadanya yang membusung. Davka menangkup dagu Almira agar menoleh dan menatap wajahnya.
Read more
PREV
123
DMCA.com Protection Status