Lahat ng Kabanata ng Si Karismatik Charlie Wade: Kabanata 5811 - Kabanata 5820

Leni berkata, “Mohon tunggu sebentar. Aku akan menelepon. Temanku ada janji dengan Tuan Weaver.”Penjaga keamanan terkejut dan bingung. Dia berkata, “Dengan Tuan Weaver? Itu tidak mungkin. Tuan Weaver belum menemui pengunjung akhir-akhir ini. Baru-baru ini, setiap orang yang mengaku punya janji dengan Tuan Weaver diminta untuk pergi.”Leni menjawab, “Aku tidak tahu secara spesifik. Bolehkah aku meneleponnya dulu?”Penjaga keamanan itu mengangguk dan berkata, “Anda boleh menelepon, tapi tidak boleh terlalu lama karena kami punya peraturan di sini.”Leni paham kalau penjaga keamanan juga punya tugasnya, jadi dia berkata, “Mohon tunggu sebentar. Aku akan cepat.”Karena itu, dia menekan tombol panggil dan menelepon Charlie.Saat telepon berdering, jantung Leni berdebar kencang. Meskipun dia tidak percaya Charlie akan bercanda tentang hal-hal seperti itu, dia masih khawatir Charlie tidak akan menjawab panggilan atau dia akan langsung menutup telepon.Sementara itu, Charlie sedang dal

Begitu kata-kata itu terucap, seorang pria berbicara, “Kapten Sun, ini teman-temanku, biarkan mereka masuk.”Beberapa orang berbalik dan menyadari bahwa yang bicara tidak lain adalah Liam Weaver, manajer umum Apothecary Pharmaceutical.Saat melihat Liam, penjaga keamanan yang dipanggil Kapten Sun langsung berkata dengan sopan, “Tuan Weaver, karena mereka adalah teman Anda, mohon daftarkan informasi mereka.”Menurut peraturan Apothecary Pharmaceutical, setiap pengunjung eksternal harus diantar oleh staf internal. Setiap anggota staf yang menerima pengunjung harus dengan jujur mendaftarkan informasi mereka untuk manajemen terpadu, dan bahkan Liam tidak dapat dikecualikan dari aturan ini.Liam mengangguk dan memandang ketiga orang itu. Setelah itu, dia tersenyum sambil berkata, “Aku kenal Tuan Smith. Sedangkan untuk dua orang lainnya, tolong tunjukkan identitas pribadi kalian, dan aku akan mendaftarkan kalian.”Leni tidak dapat menahan kegembiraannya dan berkata, “Halo, Tuan Weaver,

Setelah mengatakan itu, dokter menambahkan, “Kami telah mengambil sampel darahnya sebelum anak Anda minum obat. Kami akan membawanya ke departemen radiologi sekarang untuk menyuntikkan zat kontras dan kemudian melanjutkan dengan pemindaian PET-CT seluruh tubuh. Setelah CT Scan, kami akan segera memberinya dua butir Pil Pemulihan Apothecary.”Jameson bertanya dengan heran, “Dia akan meminum dua pil sekaligus?”Dokter mengangguk. "Ya. Mengingat kondisi Jimmy yang kritis, kami berencana memberinya periode konsolidasi cepat selama lima hari. Selama lima hari ini, dia akan meminum dua butir Pil Pemulihan Apothecary setiap hari untuk membantu tubuhnya pulih dengan cepat. Setelah lima hari, kami akan memasuki masa stabilisasi, dan kami kemudian akan memberinya satu butir pil setiap hari sampai dia keluar dari rumah sakit.”Jameson menghela napas lega. Minum dua butir Pil Pemulihan Apothecary sehari selama lima hari pasti akan memberikan kelegaan yang berarti bagi putranya. Mungkin Jimmy ba

Jameson bertanya dengan heran, “Apakah proses pengobatannya begitu ketat?”Dokter itu mengangguk dan berkata, “Saat ini, banyak orang di pasar gelap yang bersedia membayar harga tinggi untuk Pil Pemulihan Apothecary. Harga satu pil sudah melebihi beberapa juta dolar. Jadi, untuk memastikan bahwa obat tersebut pada akhirnya diminum oleh pasien, kami perlu mencatat dengan jelas setiap Pil Pemulihan Apothecary secara internal. Mulai sekarang hingga pasien keluar dari rumah sakit, setiap kali mereka meminum pil, spesialis kami akan mengantarkan dan mengawasi pasien yang minum pil tersebut secara pribadi.”Jameson tiba-tiba mengerti. Pil Pemulihan Apothecary pastinya menjadi satu-satunya obat di pasaran yang dapat menyembuhkan semua jenis kanker sepenuhnya. Selain itu, karena belum ada pasokan di pasaran, orang kaya yang sedang sakit pasti akan membayar mahal untuk membelinya. Jika obat-obatan tidak dikontrol secara ketat, mungkin ada seseorang di dalam Apothecary Pharmaceutical atau angg

Vera melanjutkan, “Aku hanya tidak tahu apakah pohon teh Pu'er itu masih ada. Jika pohonnya hilang, mungkin agak sulit menemukan lokasinya.”Charlie berkata, "Tidak apa-apa, aku akan menemanimu mencarinya sampai kita menemukannya."Vera mengangguk penuh rasa terima kasih dan berkata kepada Charlie, “Jika pohon teh Pu'er itu masih hidup, usianya pasti sudah lebih dari seribu tahun. Itu jelas merupakan pohon teh terbesar dan paling subur di sini.”Vera hanya bisa menghela napas dan berkata, “Tapi, pohon itu masih kalah dibandingkan dengan pohon teh induk Pu’er yang berumur sepuluh ribu tahun di Danau Surgawi.”Charlie terkekeh, “Ada perbedaan besar antara seribu tahun dan sepuluh ribu tahun.”Semakin dekat, detail Gunung Twint semakin jelas.Vera menunjuk dengan penuh semangat ke pohon teh yang sangat subur di dekat puncak gunung dan berkata kepada Charlie, “Jika aku tidak salah, abu orang tuaku dikuburkan di bawah pohon itu!”Charlie mendongak dan melihat sebatang pohon besar ber